Mohon tunggu...
Wina Damayalti
Wina Damayalti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

suka menonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strict Parenting (Pola Asuh Ketat)

26 Mei 2024   07:48 Diperbarui: 26 Mei 2024   08:05 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumhttps://news.uga.edu/strict-parenting-may-cause-acting-out/ber gambar

Pola asuh adalah cara orang tua atau pengasuh mendidik, membimbing, dan mengasuh anak mereka. Pola asuh mencakup semua interaksi dan strategi yang digunakan untuk mengubah perilaku, karakter, dan nilai-nilai anak. Pola asuh sangat penting karena berdampak pada pertumbuhan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak.

Parenting ketat, juga disebut sebagai pola asuh ketat, adalah gaya pengasuhan di mana orang tua menetapkan aturan yang sangat ketat, ekspektasi yang tinggi, dan seringkali kontrol yang kuat terhadap anak-anak mereka. Orang tua yang menerapkan pola asuh ketat biasanya memiliki harapan yang sangat tinggi tentang disiplin, tanggung jawab, dan prestasi anak-anak mereka.

Selain karena ekspektasi ataupun harapan tinggi yang diinginkan orang tua, Allah  telah memerintahkan orang tua untuk mendidik anaknya dengan benar, yakni menuju jalan-Nya. Sebagaimana firman Allah yang artinya :

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang besar.” (Q.S. Luqman : 13)

Luqman memberi nasihat kepada anaknya dalam ayat ini. Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai seperti ketaatan kepada Allah, berbuat baik kepada orang tua, dan menjaga akhlak yang baik di dalam diri seseorang. Beberapa ciri dari strict parenting diantaranya :

  • Aturan yang tegas dan jelas, yakni Orang tua menetapkan aturan yang jelas dan ketat untuk semua anak.
  • Pengawasan Ketat, dimana setiap kegiatan anak-anak akan dilakukan pengawasan yang lebih ketat baik di dalam rumah maupun diluar rumah.
  • Konsekuensi yang konsisten, yaitu setiap pelanggaran aturan yang dilakukan akan mendapatkan konsekuensi yang jelas, seperti hukuman fisik atau pembatasan hak istimewa.


Dibaik pola asuh yang ketat ini, peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam menciptakan suasana dirumah yang nyaman, hangat, harmonis serta menjaga komunikasi yang baik dengan anak. Melakukan komunikasi terbuka dengan mendiskusikan aturan-aturan yang ada dengan alas an dibaliknya, memberi kesempatan bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan mendukung perkembangan diri anak sambal tetap menjaga disiplin yang konsisten.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun