Mohon tunggu...
WIMA Harsono
WIMA Harsono Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Lingkungan, Sosial, Politik dan Religi

Pemerhati Lingkungan, Sosial, Politik dan Religi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sifat Pemimpin & Politikus yang Islami

18 Januari 2024   12:22 Diperbarui: 18 Januari 2024   12:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sifat Pemimpin dan Politikus yang Islami.

Oleh Wima Harsono

Sebagai seorang muslim yang taat, dalam berpolitik harus menjunjung nilai-nilai yang  mendasar tentang kharateristik pemimpin yang Islami. Ada 6 hal pokok yang yang mendasar sebagai pemangku jabatan atau berpolitik yang Islami di dalam suatu sistem pemerintahan. 

6 hal tersebut adalah :

  1. Sidiq ( jujur )


  2. Amanah ( Terpercaya )

  3. Fathonah ( Cerdas )

  4. Tabligh ( Menyampaikan )

  5. Istiqomah ( Konsisten )

  6. Akhlakul Karimah (Akhlak Yang Mulia)

1. Sidiq (Jujur). 

Berpolitik dengan sifat Siddiq atau jujur adalah suatu prinsip yang sangat penting dalam Islam. Sifat jujur mencerminkan integritas dan kejujuran dalam setiap langkah yang diambil oleh seorang politisi Muslim. Pemimpin yang islami harus bersifat jujur dalam tindakan dan perkataannya, dalam memberikan kepercayaan kepada rakyatnya  

2. Amanah (Dapat Dipercaya).

Pemimpin harus dapat dipercaya dalam memegang amanah dan tanggung jawabnya terhadap rakyat dan negara.  Berpolitik dengan sifat amanah adalah kunci keberhasilan dalam membangun kepercayaan masyarakat. Amanah, seperti yang diterapkan dalam berpolitik, mencakup integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. 

3. Fathonah (Cerdas).

Berpolitik dengan sifat Fathonah, yang berarti cerdas, adalah suatu pendekatan yang mendasar dalam menciptakan kepemimpinan yang efektif. Sifat Fathonah, sebagaimana dianjurkan dalam ajaran Islam, mencakup kecerdasan intelektual, kreativitas, keberanian, kepercayaan diri, dan kebijaksanaan.  Kecerdasan dalam mengambil keputusan politik dan strategis sangat penting untuk mencapai tujuan yang baik bagi masyarakat.  

4. Tabligh (Menyampaikan Amanah).

Berpolitik dengan pendekatan Tabligh, yang memiliki arti menyampaikan kebenaran, mencirikan suatu konsep berpolitik yang didasarkan pada nilai-nilai moral yang tinggi. Kelompok seperti Jamaah Tabligh menjadi representasi gerakan yang fokus pada penyampaian ajaran agama tanpa terlibat secara langsung dalam politik praktis. Dalam perspektif ini, Tabligh memandang politik sebagai panggung untuk menyampaikan kebenaran dan nilai-nilai agama kepada masyarakat.

Dalam hal ini, pemimpin yang islami harus mampu menyampaikan amanah dan kebijakan secara jelas dan tepat kepada rakyat.  

5. Istiqomah (Konsisten). 

Berpolitik dengan sifat Istiqamah menandakan komitmen yang teguh dan konsisten dalam mengemban tanggung jawab politik. Istiqamah, dalam konteks ini, mencerminkan sikap konsistensi tanpa batas, yang berimplikasi pada kesetiaan terhadap prinsip-prinsip dan tujuan politik yang diemban. Sifat Istiqamah dapat membentuk karakter politik dan kontribusinya dalam mewujudkan perubahan yang berkelanjutan. Konsistensi dalam prinsip dan tindakan politik menunjukkan kestabilan dan keandalan pemimpin.  

6. Akhlakul Karimah (Akhlak Mulia).

Berpolitik dengan sifat Akhlakul Karimah mengacu pada prinsip-prinsip moral yang tinggi, integritas, dan kebaikan dalam menjalankan aktivitas politik. Akhlakul Karimah adalah konsep dalam Islam yang menekankan pada perilaku yang mulia dan membawa manfaat bagi masyarakat. Dalam konteks berpolitik, Akhlakul Karimah menjadi pondasi penting untuk membangun lingkungan politik yang sehat dan berkeadilan. 

Pemimpin islami harus menjunjung tinggi akhlak mulia dalam berinteraksi dengan rakyat dan koleganya, menciptakan lingkungan politik yang penuh dengan etika dan moral yang baik  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun