Mohon tunggu...
Willy Sitompul
Willy Sitompul Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja sosial

Hanya pekerja sosial biasa, senang menulis dan membaca. Lihat juga tulisan saya di: www.willysitompul.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Blog dan Blogger untuk Perjuangan Panjang Anti HOAX

27 Januari 2017   15:25 Diperbarui: 27 Januari 2017   15:30 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blog tentang HIV dan AIDS (dokumentasi priabdi)

Bermula dari keisengan pada suatu sore, saat berbagi pengalaman tentang sakit yang diderita. Oleh saya dan seseorang. Seorang kawan lama yang menderita sakit yang sama. Vertigo namanya. Bukan sakit sebenarnya. Hanya gejala saja. Kadang ringan, kadang berat juga rasanya. Maka jadilah blog itu. Blog sederhana di konten blog tetangga yang mungkin menjadi saingan bagi Kompasiana.

Hingga kini blog itu jadi ajang berbagi. Berbagi kasus dan pengalaman. Berbagi tips hingga memperlebar ajang pertemanan. Juga sumber klarifikasi. Sempat dulu ramai berita tentang vertigo yang dikabarkan menjadi salah satu gejala wajib stroke. Alamak! Langsung takut awak, jadilah informasi dicari dan kemudian diklarifikasi. Dimasukkan dalam media sosial. Dicuitkan via twitter dan kalau perlu linknya disebar juga lewat Instagram.

Tapi itu baru satu contoh. Contoh bagaimana blog bisa menjadi sumber informasi. Yang lebih lama ada lagi. Tentang penyakit yang jadi momok di Papua dan dunia. Indonesia? Masih diam-diam saja. Maksudnya, diam-diam bertambah terus jumlahnya. Namanya penyakit AIDS dengan HIV sebagai penyebabnya. Tapi siapa mau repot? Bilang saja HIV/ AIDS, tak perlu dipisah mana yang penyakit mana pula yang penyebabnya. Kalau mau jujur AIDS tidak pas juga disebut penyakit, karena dia adalah sindrom yaitu kumpulan beberapa penyakit.

Blog tentang Vertigo (dokumentasi pribadi)
Blog tentang Vertigo (dokumentasi pribadi)
Blog juga berguna untuk menepis kabar bohong atau hoax. Pernah ada berita di media tentang layanan asuransi kesehatan milik pemerintah yang belum prima. Jadilah berita kecil yang dibesar-besarkan. Layanan bermasalah selalu dikaitkan dengan asuransi kesehatan milik pemerintah. Mentang-mentang pakai kartu itu maka layanannya begicu.. tidak becus dan tidak mau tahu. Saya pikir perlu juga diklarifikasi dan kali ini medianya Kompasiana, media kita bersama…

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bicara Kompasiana, di tahun 2013 (dah lama ya… ) saya sempat berbagi pengalaman tentang kejadian double debit yang saya alami di salah satu supermarket terkemuka milik asing yang akhirnya diakuisisi seorang pengusaha nasional. Tulisan itu sempat ramai dan mudah-mudahan cukup berkontribusi agar semua pengguna kartu debit menjadi waspada… waspadalah.. waspadalah... 

dokumentasi pribadi)
dokumentasi pribadi)
Lewat blog, baik blog pribadi dan bersama, terbukti banyak hal yang bisa kita lakukan. Baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Untuk diri sendiri? Ikut lomba misalnya, ketika menang hasilnya pun lumayan. Beberapa kali saya merasakannya termasuk di Kompasiana. Untuk orang lain? Ya berbagi tadi. Berbagi pengalaman tentu yang utama. Agar pengalaman buruk yang dialami bisa dicegah dan tak dialami orang lain. Kenapa keledai bisa jatuh dua kali ke lubang yang sama? Karena dia tidak bertanya pada keledai lainnya. Maklumlah sang empunya gerobak hanya punya satu keledai :) 

Lalu bagaimana dengan blogger? Seiring dengan makin terbukanya arus informasi, blogger dituntut untuk lebih cepat mengikuti perkembangan jaman. Istilahnya adalah kekinian. Blogger kekinian harus selalu terupdate dengan berbagai berita yang tengah hangat. Blogger kekinian bisa saja ikut menggoreng berita itu hingga tetap hangat namun tetap tidak sampai hangus. Tapi, blogger kekinian juga harus paham, ibarat makanan yang terus-menerus dihangatkan lama kelamaan rasanya pasti tidak enak. 

Maka, blogger kekinian harus mampu mencari berita, mengangkat berita, dan akhirnya menutup berita dengan klimaks dan akhirnya selesai. Cari berita baru lagi, angkat lagi, angkat hingga ke atas dan tutup dengan baik. Berita apa? Berita baik tentunya. Berita buruk? Boleh saja, asal disertai dengan saran dan solusi. Dengan pendapat dari para ahli. Dengan menyorot dua bidang yang sama sisi, tidak berat salah satu yang akhirnya hanya akan jadi kontradiksi. Berita hoax perlu kah digoreng? Goreng saja tanpa ragu tapi jangan tambah bumbu. Tambah saja tepung dan kasih kuah kaldu agar para pembuat hoax terkepung dan kebenaran saja yang terdengar merdu.

Selain kekinian, peran blogger lainnya adalah dalam kontrol emosi. Blogger yang baik pasti bisa menjaga emosinya dan blogger yang lebih pintar bahkan bisa memainkan emosi orang lain. Pertunjukan emosi ini dapat dengan mudah kita jumpai di kanal kita Kompasiana hingga akhirnya “komentar dihapus.. “ sering menimbulkan tanya para pembaca lainnya. Kenapa harus ada tulisan “komentar dihapus..” tapi nama si pemberi komentar masih ada? Hmmmm.. mungkin admin ingin menunjukkan “ ini loh si pemberi komentar sadis itu… “

Nah, itulah selayang pandang opini saya tentang peran blog dan blogger di era keterbukaan informasi. Perjalanan untuk melawan hoax memang masih panjang tapi harus dilakukan pelan tapi pasti. Semoga artikel ini menyenangkan untuk dibaca dan cukup dianggap berisi dan yang terpenting bermanfaat bagi anda dan saya :)

Salam beyond blogging!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun