Mohon tunggu...
Willi Fragcana Putra
Willi Fragcana Putra Mohon Tunggu... Dokter - Medical Doctor

Medical Doctor Personal blog : www.williputra.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada! Gangguan Mental Bisa Terjadi Pada Siapa Saja, Ini Faktanya

12 Agustus 2021   16:17 Diperbarui: 12 Agustus 2021   16:23 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah Anda gangguan mental ternyata bisa menimpa siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Fakta-fakta di bawah ini menjadi bukti gangguan pada kesehatan mental merupakan hal yang serius.

Bisa Menimpa Anak-anak dan Remaja

Gangguan permasalahan mental tak hanya menimpa orang dewasa yang dikenal memiliki banyak masalah. Gangguan ini telah diderita oleh 20 persen anak-anak dan remaja di dunia. Gangguan syaraf dan mental (neuropsikiatri) menjadi salah satu penyebab utama kalangan remaja mengalami gangguan permasalahan mental. Bahkan permasalahan mental ini banyak terjadi sebelum 14 tahun.

Dipicu Perang dan Bencana

Gangguan kesehatan mental semakin meningkat di kawasan yang rawan bencana dan perang. Sejak beberapa dekade yang lalu, perang dan bencana diketahui bisa memberi dampak cukup besar terhadap kesehatan mental maupun kesejahteraan psikososial. Dalam suatu kondisi darurat perang dan bencana, jumlah penyandang gangguan kesehatan mental bisa meningkat hingga dua kali lipat. Hal ini dipicu oleh trauma kekerasan, kehilangan keluarga, kehilangan harta benda dan lainnya.

Bunuh Diri


Bunuh diri menjadi penyebab kematian ke-2 terbesar di usia 15 hingga 29 tahun. Setidaknya ada 800.000 orang yang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 75 persen kasus bunuh diri terjadi di negara berkembang yang memiliki pendapatan rendah dan sedang. Kasus-kasus bunuh diri ini sangat berkaitan erat dengan gangguan kesehatan mental sehingga memerlukan penanganan yang lebih efektif. Melakukan identifikasi dini dan penanganan yang efektif terhadap para penderita gangguan mental diharapkan bisa mengurangi potensi meningkatnya kasus bunuh diri ini.

Obat-obatan dan Zat Kimia

Penggunaan obat-obatan seperti narkotika dan konsumsi alkohol ditengarai menjadi penyebab utama gangguan kesehatan mental di seluruh dunia. Penyalahgunaan obat-obatan dan zat kimia berkaitan erat dengan depresi dan stress. Setidaknya 23 persen kasus kematian yang terjadi pada penderita gangguan kesehatan mental disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan.

Penyakit Fisik

Baik penyakit fisik maupun penyakit mental sangat erat kaitannya. Penderita penyakit fisik berpotensi terkena gangguan kesehatan mental dan sebaliknya. Penderita penyakit parah seperti kanker yang sulit sembuh sering mengalami depresi yang membuat tubuh jadi semakin down. Tak jarang pula gangguan kesehatan mental meningkatkan potensi penyakit lain seperti diabetes, penyakit kardiovaskular dan HIV.

Stigma dan Ketidakpahaman

Mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang gangguan mental dengan stigma negatif. Tak jarang tindakan diskriminatif terhadap penderita gangguan kesehatan mental membuat mereka semakin sulit untuk memulihkan kesehatan mentalnya. Ketidak pahaman keluarga dan masyarakat yang sudah berkembang luas membuat penderita gangguan kesehatan mental sulit untuk memberdayakan dirinya. Mereka sering dianggap tidak bisa mengambil keputusan, tidak cerdas dan sulit dipahami. Tak jarang stigma negatif ini diwujudkan dalam bentuk hinaan, pengasingan dan penolakan sehingga penderita kesulitan untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak.

Keterbatasan Tenaga Ahli

Di negara berkembang, gangguan kesehatan mental bisa menjadi permasalahan yang serius. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya jumlah tenaga kesehatan maupun fasilitas pelayanan kesehatan mental. Di negara maju, jumlah psikiater rata-rata 170 kali lebih banyak daripada jumlah psikiater di negara berpendapatan rendah dan sedang. Demikian pula dengan jumlah perawat juga lebih banyak 70 kali lipat. Sedangkan di negara berkembang, setidaknya hanya ada 0,05 psikiater dan 0,42 perawat untuk setiap warganya.

Permasalahan gangguan mental di negara berkembang seperti Indonesia memang belum mendapatkan penanganan yang serius. Tapi, bukan berarti permasalahan mental ini bisa dibiarkan begitu saja. Anda bisa turut serta mengurangi potensi meningkatnya gangguan kesehatan mental ini dengan mengedukasi diri dan masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental.

Salam,

dr. Willi Fragcana Putra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun