2) Apakah mungkin bahwa pengerahan tenaga dapat memicu episode serangan jantung?
Seperti di atas, jika seseorang memiliki lesi pembatas aliran yang signifikan (biasanya >70%) aktivitas dapat menyebabkan angina. Ketika kita memaksakan diri, kita perlu meningkatkan aliran darah ke otot-otot yang bekerja, yang mengharuskan jantung bekerja lebih keras.
Jantung perlu meningkatkan aliran darahnya sendiri jika bekerja lebih keras dan jika ada penyempitan abnormal (stenosis) dari pembuluh yang memasok darah yang membatasi jumlah darah yang masuk ke otot, hal itu dapat menyebabkan gejala.
Tapi sekali lagi, serangan jantung adalah oklusi total pembuluh darah oleh trombus akibat pecahnya plak.
3) Apa yang dapat dilakukan orang untuk mengurangi risikonya?
Modifikasi faktor risiko adalah cara terbaik untuk mencegah serangan jantung dan penyakit jantung. Kontrol tekanan darah, glukosa, kolesterol dan berhenti merokok untuk meminimalkan bahaya.
Moderasi dalam diet dan olahraga teratur adalah modifikasi gaya hidup yang signifikan yang juga bermanfaat untuk pencegahan.
4) Apakah manfaat olahraga lebih besar daripada risikonya?
Manfaat olahraga jauh lebih besar daripada risiko minimal kejadian jantung. Jika Anda melihat risiko relatif MI pada orang yang berolahraga 4+ hari/minggu versus mereka yang melakukan lebih sedikit, itu adalah 1,3 versus 6,9.
Olahraga itu protektif, tapi tentu saja itu bukan jaminan 100 persen. Anda masih perlu mengetahui faktor risiko Anda yang lain dan memodifikasinya.
5) Apa saja langkah-langkah keamanan yang dapat dilakukan orang saat berolahraga?