Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Itikaf: Makna, Niat, Apa yang Dilakukan dalam 10 Hari Terakhir Ramadhan

3 Mei 2021   14:16 Diperbarui: 3 Mei 2021   15:27 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah Anda akan melaksanakan Itikaf? Simak tulisan berikut untuk mengetahui seluk beluknya (Aamir Mohd Khan/Pixabay)

Itikaf adalah cara menyembuhkan luka jiwa.

Allah SWT telah memberkati kita dengan bulan Ramadhan dimana kita diberi kesempatan untuk menjalankan Itikaf sebagai bagian dari retret spiritual kita.

Ketika bulan Ramadhan berlangsung, perayaan tersebut tidak lengkap tanpa menjalankan ritual Itikaf.

Itikaf dilakukan dalam 10 hari terakhir Ramadhan yang pelaksanaannya didedikasikan untuk membebaskan diri dari api neraka serta meraih malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar adalah malam di mana Allah SWT telah menurunkan Al-Quran dari surga kepada Nabi Muhammad SAW.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam Kemuliaan dan dianggap lebih baik dari 1000 malam lainnya.

Jadi, melakukan itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan akan membawa hubungan Anda dengan Tuhan semakin dekat.

Telah diriwayatkan bahwa:

"Dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beri'tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)

Thawab dari melakukan itikaf juga tidak terbatas.

Seperti yang diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Dia yang menjalankan sepuluh hari I'tikaf selama Ramadhan akan mendapatkan pahala dua haji dan dua umrah. (Bayhaqi)

Jadi, apakah Anda ingin menjalankan amalan bulan Ramadhan yang ganjarannya setara dengan tawab haji dan umrah?

Niat Itikaf

Nawaitu an a'takifa f hdzal masjidi m dumtu fh.
Artinya, "Saya berniat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya."

Ada pendapat lain mengenai bacaan doa niat itikaf yang bisa menjadi referensi bagi kita semua, berikut lafalnya :

Nawaitul i'tikfa f hdzal masjidi lillhi ta'l.
Artinya, "Saya berniat i'tikaf di masjid ini karena Allah SWT."

Jenis I'tikaf

Ada tiga jenis Itikaf menurut Islam.

1. Itikaf Sunnah

Sunnah Itikaf dilakukan dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk mengikuti tindakan Nabi Muhammad SAW

2. Itikaf Nafl

Nafl Itikaf dapat dilakukan pada siang atau malam apa pun sepanjang tahun tergantung pada kemauan dari yang melaksanakannya.

3. Itikaf Wajib

Itikaf wajib dilakukan ketika Anda membuat niyyah atau bersumpah kepada Allah SWT untuk menawarkan i'tikaf berdasarkan suatu kondisi.

Aturan Itikaf untuk Laki -- Laki dan Perempuan

Ada beberapa aturan khusus yang harus diikuti untuk melakukan Itikaf.

  • Aturan atau ketentuan pertama dan terpenting untuk melakukan ritual suci ini adalah bahwa orang tersebut harus seorang Muslim.
  • Orang tersebut harus dalam kondisi baik untuk melakukan pemikiran yang masuk akal dan membuat keputusan. Untuk menjelaskan secara rinci, orang tersebut tidak boleh berada di bawah pengaruh jenis obat apa pun yang dapat mempengaruhi kondisi mental. Orang dengan penyakit mental tidak boleh melakukan Itikaf karena dia kesulitan membuat keputusan mandiri.
  • Aturan ke-3 dan terpenting Itikaf adalah membuat niat untuk Itikaf. Niat harus menggambarkan bahwa Anda akan melakukannya demi Tuhan dan menghabiskan waktu untuk menyenangkan-Nya dengan melakukan Ibadah.
  • Perempuan harus meminta izin dari ayah atau suaminya jika sudah menikah jika mau menawarkan diri untuk Itikaf.
  • Orang tersebut harus menjaga tubuhnya tetap rapi dan bersih untuk memenuhi kondisi bersuci.
  • Orang tersebut harus menjaga keadaan wudhu untuk mengikuti Itikaf.
  • Orang tersebut harus menghabiskan waktunya dengan salat, membaca Alquran, menjalankan Ibadah, dan berdoa dengan dzikir.
  • Puasa juga diwajibkan selama hari-hari itikaf karena Tuhan telah menyatakan Itikaf dalam Alquran sehubungan dengan puasa Ramadhan.
  • Laki-laki, jika mampu dan kondisi mengizinkan, harus menjalankan itikaf di masjid.

Itikaf untuk Perempuan

Perempuan juga diperbolehkan melakukan itikaf di rumah mereka.

Namun, perempuan yang sudah menikah membutuhkan izin dari suami mereka sebelum memulai Itikaf.

Dia harus memilih tempat yang tepat di rumahnya dan memisahkannya di tempat yang tidak bisa didatangi orang lain.

Perempuan perlu memperhatikan kesucian tubuhnya karena jika dia mendapatkan menstruasi selama itikaf maka itikafnya kita tidak lagi valid dan dia harus menawarkan ganti di hari lain.

Ketika perempuan telah bersih, dia harus melakukan itikaf sepanjang satu hari dari matahari terbenam hingga matahari terbenam di hari selanjutnya.

Baca juga: "Perempuan yang Itikaf" oleh Resa Amelia Utami

Manfaat Itikaf

Menjalankan Itikaf memiliki banyak manfaat, yaitu:

  • Seseorang menjauhkan diri dari dunia materialistis dan mengurangi ketertarikan atasnya.
  • Seseorang mendapat waktu untuk membangun hubungan yang murni dengan Tuhan.
  • Itikaf merupakan waktu untuk refleksi diri.
  • Itikaf merupakan salah satu cara untuk mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas berkah-Nya.
  • Lebih banyak waktu untuk membaca dan memahami Al-Quran.
  • Waktu terbaik untuk melatih diri sesuai dengan ajaran Islam dan Alquran.
  • Itikaf menjadi waktu mengumpulkan Kebajikan.
  • Dengan menahan diri dari pembicaraan kosong dan gosip, Itikaf menjadi kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak thawab.
  • Pemurnian hati dan jiwa juga dicapai dari Itikaf.

Apa yang dilakukan selama Itikaf

  • Salat secara teratur
  • Menjalankan Tarawih secara khusyuk
  • Tetap di masjid, namun menyendiri -- menjauh dari kerumunan
  • Hindari pembicaraan yang tidak berguna dan lakukan hanya pembicaraan yang diperlukan.
  • Luangkan waktu untuk berdzikir, sholat, menggenapi ibadah dan mengaji.

Larangan selama Itikaf

  • Meninggalkan masjid -- lokasi Itikaf
  • Niat salah (Niyyah) seolah-olah menawarkan itikaf hanya untuk membuat keluarga dan teman-teman terkesan.
  • Melakukan hubungan seksual jelas tidak diperbolehkan selama Itikaf.
  • Menghindari perdebatan yang tidak perlu dan pembicaraan yang tidak berguna.
  • Hindari semua dosa besar dan kecil selama periode Itikaf.

Baca juga: "Waspadai Perpindahan Tempat Itikaf di Malam-malam Ramadan" oleh Hasna A Fadhilah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun