Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Super Eropa: Wacana 12 Klub Besar Mengganti Liga Champions

18 April 2021   23:53 Diperbarui: 19 April 2021   00:43 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liga Super Eropa direncanakan untuk menggantikan Liga Champions sebagai kompetisi klub tertinggi di Eropa (gambar dari twitter @MadridXtra)

Wacana akan sebuah kompetisi bernama European Super League (Liga Super Eropa) semakin dekat menjadi kenyataan dengan pengumuman yang direncanakan pada hari Minggu (18/04/21) malam waktu Eropa.

Walaupun pengumuman resmi akan kompetisi baru ini belum ada, rencana Liga Super Eropa sudah mengundang kecaman dari UEFA dan otoritas Liga dari klub pengusung kompetisi baru tersebut.

Kemunculan Liga Super Eropa akan menjadi ancaman langsung terhadap rencana UEFA untuk merombak Liga Champions per 2024, yang diharapkan akan diumumkan secara resmi pada hari Senin (19/04) waktu Eropa.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh surat kabar The Times dan New York Times, enam klub besar Inggris sudah menandatangani kesepakatan untuk terlibat dalam kompetisi kontinental yang tidak lagi melibatkan UEFA.

12 klub yang diisukan akan menjadi bagian dari Liga Super Eropa antara lain:

  1. Arsenal (Inggris)
  2. Chelsea (Inggris)
  3. Liverpool (Inggris)
  4. Manchester City (Inggris)
  5. Manchester United (Inggris)
  6. Tottenham Hotspurs (Inggris)
  7. AC Milan (Italia)
  8. Inter Milan (Italia)
  9. Juventus FC (Italia)
  10. Atletico Madrid (Spanyol)
  11. FC Barcelona (Spanyol)
  12. Real Madrid (Spanyol)

PSG dan Bayern Munich sama-sama menolak untuk bergabung dengan proyek Liga Super Eropa untuk saat ini.

12 klub yang telah disebutkan di atas akan bergabung sebagai bagian dari 15 klub pendiri Liga Super Eropa yang akan didukung oleh modal sebesar 6 triliun dari investor perbankan global.

Dalam rencana kompetisinya, akan ada 15 klub pendiri beserta 5 klub dari proses kualifikasi yang akan berlaga dalam 2 grup untuk menghasilkan 8 klub yang akan diwujudkan di babak sistem gugur.

Dilaporkan pada Januari yang lalu, klub partisipan Liga Super Eropa menikmati pendapatan minimum sebesar 130 juta Pound (Rp 2,6 triliun dengan 1 Pound = Rp 20.000) dan bisa mencapai 216 juta Pound (Rp 4,32 triliun) berdasarkan penampilan dan nama besar klub tersebut.

Besaran angka tersebut dua kali lebih besar dari pendapatan maksimal yang didapat klub yang berlaga di Liga Champions musim 20-21.

Walaupun bernama Liga, inisiasi kompetisi baru ini tidak akan menggantikan Liga Premier Inggris atau kompetisi domestik lainnya -- Liga Super Eropa akan dimainkan dalam slot waktu yang saat ini diisi oleh Liga Champions.

Penolakan sudah disuarakan oleh UEFA sebagai penyelenggara Liga Champions yang merupakan kompetisi klub tertinggi se-Eropa. Bersama dengan federasi sepakbola Inggris, Spanyol, dan Italia, mereka mengutuk rencana klub -- klub Eropa memisahkan diri dan membentuk kompetisi baru"

"Jika ini terjadi, kami ingin menegaskan kembali bahwa kami akan tetap bersatu dalam upaya kami untuk menghentikan proyek sinis ini, sebuah proyek yang didirikan atas kepentingan pribadi beberapa klub pada saat masyarakat membutuhkan solidaritas lebih dari sebelumnya," demikian pernyataan dari UEFA berbunyi.


Mengutip dari berbagai sumber, klub - klub yang memutuskan bergabung dengan Liga Super Eropa dapat disanksi mengikuti aturan kompetisi dan legal berupa:

  1. Denda hingga larangan mengikuti kompetisi domestik di negara asal
  2. Larangan mengikuti kompetisi yang diorganisir UEFA dan FIFA (Piala Dunia Antarklub)
  3. Pemain dari klub - klub Liga Super Eropa dapat dilarang tampil membela tim nasional masing - masing.

Tidak ketinggalan, otorias Liga Premier Inggris mengeluarkan pernyataan berikut:

"Liga Premier mengutuk setiap proposal yang menyerang prinsip-prinsip kompetisi terbuka dan prestasi olahraga yang merupakan jantung piramida sepak bola domestik dan Eropa. Fans dari klub mana pun di Inggris dan di seluruh Eropa saat ini dapat bermimpi bahwa tim mereka dapat naik ke tingkat tertinggi dan bermain melawan yang terbaik. Kami percaya bahwa konsep Liga Super Eropa akan menghancurkan impian ini."

Liga Super Eropa jika ditilik memang mengikuti format kompetisi olahraga di Amerika Serikat yang tertutup dan menghilangkan esensi piramida sepakbola yang memberikan kesempatan adil bagi semua pihak yang terlibat.

Hingga saat ini, FIFA maupun perwakilan dari klub yang dikatakan akan mengikuti Liga Super Eropa belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Baca juga: "Kejayaan Manchester City dan Tragedi Sepak Bola Modern"

Bagi kompasianers/pembaca sekalian, apakah Anda tim: #IyaUntukLigaSuperEropa atau #TolakLigaSuperEropa? Bagikan pandangan Anda dalam komentar atau tulisan di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun