Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

5 Cara Mengatasi Rasa Takut akan Serangan Kekerasan dan Terorisme

31 Maret 2021   20:28 Diperbarui: 2 April 2021   08:15 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serangan teror di Mabes Polri dan Gereja Katedral Makassar memunculkan rasa takut bagi yang terdampak (Shutterstock via kompas.com)

Setelah peristiwa traumatis seperti aksi teror, merupakan hal penting menjangkau orang lain yang terdampak dan mengungkapkan empati. Menjangkau mereka juga merupakan kesempatan untuk belajar apa yang mereka lakukan ketika mengalami serangan teror.

Informasi tersebut dapat membantu kita memahami peristiwa ini, membuat rencana untuk kemungkinan tanggapan di masa mendatang, dan mengambil langkah untuk meningkatkan rasa aman kita. Partisipasi aktif dalam komunitas akan meningkatkan keterhubungan kita dengan orang lain.

Penting juga membicarakan kesadaran - memperhatikan lingkungan Anda, dan memperhatikan sesuatu yang tidak biasa tentang orang-orang di sekitar dan perilaku mereka -- yang tentu akan membantu.

Namun terus-menerus merasa takut tidak membantu. Ketakutan akan merusak kewaspadaan kita. Ketakutan hanya berfokus kepada pada apa yang bisa terjadi, yang bisa membuat Anda kurang menyadari apa yang sedang terjadi.

Perasaan takut yang tiba-tiba adalah petunjuk penting bahwa ada sesuatu yang salah. Jika Anda selalu merasa takut, perasaan tiba-tiba itu tidak bisa muncul sebagai petunjuk.

5 Langkah membangun ketahanan mental setelah serangan terorisme

Ambil jeda dari tayangan berita.

Menonton liputan berita acara akan serangan teror dapat membuat stres Anda meningkat.

Meskipun Anda ingin tetap mendapat informasi --- terutama jika Anda memiliki orang-orang terkasih yang terkena serangan teror --- Gambaran yang kita lihat, cerita yang kita dengar, dan pemikiran kita sendiri tentang kekerasan dapat meningkatkan kecemasan kita.

Setelah Anda mendapatkan faktanya, jangan terus menonton tayangan ulang berita. Cobalah memberi diri Anda istirahat dari tragedi dan pikiran serta perasaan yang digerakkan oleh berita emosional.

Cobalah untuk sangat peka terhadap paparan yang dialami anak - anak dan bersiaplah untuk menjawab pertanyaan yang mungkin mereka miliki tentang bagaimana atau mengapa peristiwa terorisme terjadi. Cari jawaban bersama.

Pertahankan segala sesuatunya dalam perspektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun