Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pensiunan Mengalahkan Master Catur Online, Lalu Drama Lahir (Bagian Pertama)

17 Maret 2021   19:15 Diperbarui: 19 Maret 2021   12:11 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama setelah dibekukannya akun Dewa_Kipas dan perisakan atas GothamChess menutup esensi akan pertandingan catur sendiri (Pexels/Pixabay)

Rozman tahu bahwa jika lawannya curang, permainan akan berjalan aneh; algoritma sering kali membuat pilihan yang tidak akan dilakukan oleh kebanyakan manusia. Detil permainan akan menunjukkan lawannya curang atau tidak.

Di level Rozman, gerakan buah catur yang sudah jelas arahnya diambil dalam waktu beberapa detik. Dewa_Kipas secara teratur membutuhkan waktu antara tujuh dan 10 detik untuk melakukan gerakan apa pun melawan GothamChess, bahkan ketika dia hanya memiliki satu atau dua opsi.

Dalam satu titik di pertandingan melawan Dewa_Kipas, Rozman menyorot bidak "Ksatria" Dewa_Kipas akan pindah ke posisi A5. "Langkah seperti ini aneh dalam permainan catur. Walau saya terpikirkan langkah ini,  biasanya yang melakukan hal tersebut adalah robot" katanya. "Ksatria" pindah ke A5.

Dalam upaya mereka untuk menaiki tangga kompetisi, cheater mengandalkan Artificial Intelligence (AI) (yang kita sebut robot dalam kelanjutan artikel) untuk membantu mereka menentukan langkah permainan. Dengan semua permainan catur dimainkan online selama pandemi, tuduhan kecurangan juga ikut meroket, ungkap situs catur online papan atas Chess.com.

Rozman sendiri juga mendedikasikan waktunya untuk berburu pemain yang curang. Di channel YouTube GothamChess, di mana thumbnail-nya penuh dengan wajah konyolnya dan papan catur, Rozman menjalankan serial "catching cheaters". Nama yang sama dia gunakan untuk channel Discord tempat berkumpulnya orang -- orang yang punya minat berburu sosok "Si Curang".

Berburu pemain yang curang adalah istirahat yang menghibur bagi para ahli catur dari permainan blitz dan pertandingan yang panjang dan penuh pikiran --- konten ringan ini juga membantu menaikkan trafik di tengah semakin banyaknya konten dunia catur online.

Kembali kepada pertandingan malam itu, dua belas ribu penonton menyemangati Rozman saat dia bermain melawan Dewa_Kipas. Sekitar 10 menit, "Benteng" lawannya telah memblokir bidak "Raja" Rozman. Dewa_Kipas menang. Ketikan di kolom komentar streaming didominasi "LAPORKAN DIA!" "POLISI!".

Rozman kembali membaca statistik lawannya. Kesamaan langkah yang diambil Dewa_Kipas dengan langkah yang diambil robot adalah 94 persen; GothamChess hanya 76%. Selama 10 pertandingan terakhirnya, akurasi Dewa_Kipas tidak pernah turun di bawah 80%. Bahkan dua pertandiang diantaranya menunjukkan kesamaan langkah Dewa_Kipas dengan apa yang akan dilakukan robot mencapai 99%.

Rozman melaporkannya pada saat itu juga. Beberapa jam kemudian, Chess.com memblokir akun tersebut. Beberapa jam setelahnya pesan kebencian yang banyak ditulis dalam bahasa Indonesia mulai memenuhi linimasa media sosial GothamChess.

Pesan kebencian berubah menjadi ancaman. Pacarnya menerima hal yang sama, seperti "Hei perempuan jalang, kami akan segera membunuhmu haha, dari indonesia :)."

Baca juga: "Dari GothamChess dan Dewa Kipas, Kita Belajar Kesenjangan" oleh Efrem Siregar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun