Murray Walker lebih dari setengah abad mengiringi adu jet darat dengan kecepatan mendekati 300 kilometer/jam. Suara Walker berusaha menyeruak di tengah kebisingan mesin balap dalam upayanya yang gagah berani untuk menyempurnakan narasi dan memperindah suasana.
Sementara kegembiraannya yang menginfeksi banyak orang dan terkadang membuat sebal, khalayak juga menikmati salah kata dan analogi yang dibuat Murray Walker, "Murrayisme" -nya, begitu dia menyebutnya.
Sebagian besar penyiar di luar merasa malu dengan (atau dengan tegas menyangkal) salah kata yang terucap, tetapi Walker dengan senang hati menikmati, dan menggunakannya kembali. "Terlalu sering saya membuka mulut sebelum otak berpikir," dia akan mengakui, "tetapi aksi di depan mata mendorong saya terus bercuap."
Antusiasme ketika melihat dua mobil bertabrakan serta ucapan sembrono yang dibunyikan secara lantang menjadi ikonik seperti "Unless Im Mistaken." Walker menggunakan kalimat tersebut menjadi judul otobiografinya yang terbit di tahun 2003.
Namun karir komentator bukannya tanpa pengorbanan. Bertahun-tahun terpapar kebisingan itu membuat Murray Walker kehilangan pendengaran di kedua telinganya.
Mengalami tuli parsial, Murray Walker tahun 2006 ia menjadi duta untuk Pusat Pendengaran David Ormerod, dan berkampanye untuk membantu orang-orang memahami pentingnya untuk mengambil tes pendengaran secara rutin.
Baca juga: "Parade Tunggangan F1 2021: Perubahan yang Menyegarkan"
Jelas bahwa kemudian Murray Walker tidak hanya berarti legenda F1, namun juga seluruh dunia balap. Suara Walker akan selalu teringang ketika kita membuka siaran F1 hari - hari ini.