Mohon tunggu...
Wilibaldus Sae Delu
Wilibaldus Sae Delu Mohon Tunggu... Pranata Humas Setda Provinsi NTT

Anak kampung yang bermimpi hidup abadi di kolong langit.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Geliat Ekonomi Masyarakat NTT Dibalik Pelaksanaan Tour de EnTeTe

26 September 2025   14:56 Diperbarui: 26 September 2025   14:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusiasme masyarakat sambut peserta Tour De EnTeTe 

Kupang, 25/9/2025 - Tour De EnTeTe telah selesai digelar. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena telah secara resmi menutup perhelatan balap sepeda bertaraf internasional ini di Labuan Bajo pada Minggu, (21/9/2025) malam lalu. Kendati demikian, cerita tentangnya masih hangat diperbincangkan oleh masyarakat NTT hingga hari ini.

Sejak Flag-Off perdana di Halaman Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT pada Rabu, (10/9/2025), peloton Tour De EnTeTe telah menjajali berbagai lintasan yang menarik sekaligus menantang di tiga pulau besar di NTT - Timor, Sumba, dan Flores. Semuanya meninggalkan cerita tersendiri tidak hanya bagi para pembalap tetapi juga masyarakat NTT pada umumnya.

Tour De EnTeTe bukan sekadar ajang balap sepeda yang melibatkan para pembalap dari dalam dan luar negeri tapi lebih dari itu, event ini merupakan ajang promosi pariwisata NTT ke mata dunia. Eksotika bumi Flobamorata merupakan harta berharga yang mesti dipromosikan ke dunia luar untuk mendatangkan manfaat lebih bagi masyarakat di provinsi kepulauan ini.

Untuk tujuan inilah, Pemerintah Provinsi NTT di bawah kepemimpinan Melki-Johni mengemas event sport tourism ini. Tak melulu soal promosi pariwisata, Tour De EnTeTe dimaksudkan untuk menggeliatkan roda perekonomian masyarakat melalui keterlibatan UMKM dan pelaku industri kreatif lainnya.

Di balik jalannya etape demi etape, ada denyut ekonomi yang berputar. Hotel dan penginapan terisi penuh, restoran lokal kebanjiran pesanan, angkutan darat--laut--udara ramai mengangkut tamu, hingga UMKM menjajakan kopi lokal, kain tenun, dan kerajinan khas NTT. Pemuda daerah terlibat sebagai liaison officer (LO), komunitas lokal menjadi marshal di jalur, percetakan bekerja keras memenuhi kebutuhan promosi, sementara event organizer lokal ikut kebagian pekerjaan. Tour de EnTeTe membuka peluang ekonomi seluas-luasnya bagi masyarakat.

Antusiasme masyarakat sambut peserta Tour De EnTeTe 
Antusiasme masyarakat sambut peserta Tour De EnTeTe 

Cessy, Pemuda Kota Kupang yang yang terlibat sebagai liaison officer (LO) di event ini membeberkan sejumlah fakta menarik seputar keterlibatannya di event Tour De EnTeTe ini.

Bagi Cessy, keterlibatannya sebagai LO tidak saja mendatangkan manfaat secara ekonomi. Lebih dari itu, Cessy bersama rekan-rekannya yang juga tergabung dalam LO dan Marshal mendapatkan pengalaman dan ilmu baru.

"Pastinya Beta dapat pengalaman baru, skill baru bagaimana menghandle event berskala internasional seperti ini. Sebagai anak muda NTT yang terlibat sebagai LO di acara kemarin, tentunya beta bangga. Senang rasanya Pemprov NTT bisa bikin event besar seperti ini," tuturnya.

Menurutnya, dengan adanya event Tour De EnTeTe yang berlangsung selama 12 hari kemarin, tingkat okupansi hotel di kabupaten yang disinggahi rombongan Tour De EnTeTe ini melonjak naik. Belum lagi rental-rental mobil yang juga ikut kebagian job selama event ini berlangsung. Semuanya tentu mendapatkan keuntungan secara ekonomi.

"Kebetulan kemarin Beta di bagian LO yang urus-urus hotel untuk para atlet balap. Mulai dari check in, check outnya, dan memastikan ketersediaan hotel untuk semua atlet. Memang okupansi hotelnya naik betul selama event itu kemarin. Bahkan di beberapa daerah seperti di Bajawa dan Tambolaka itu katong sampai kewalahan karena kekurangan kamar hotel. Semua kamar terisi penuh," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan Roland Dimu, pemuda Waikabubak, Sumba Barat yang menjadi Marshal dalam ajang Tour De EnTeTe kemarin. Bersama dengan teman-teman Komunitas Sepeda dan Komunitas Motor di Sumba, mereka boleh berbangga bisa terlibat langsung menyukseskan event Tour De EnTeTe ini.

"Tentu ini pengalaman yang sangat berkesan buat saya dan teman-teman. Awalnya kami tidak tahu dunia Marshal itu seperti apa. Tapi dengan arahan teman teman dari Jelajah Sport kami akhirnya bisa jalankan tugas dengan baik. Senang bisa kawal langsung para pembalap selama tiga etape di pulau Sumba," ujar Roland.

Ditanya soal manfaat kegiatan ini, Roland mengakui ada banyak manfaat yang didapatkan dari event balap sepeda ini, tidak saja dari sisi ekonomi tapi juga merupakan ajang promosi pariwisata NTT ke mata dunia.

"Ini kan promosi gratis untuk Pulau Sumba. Kita tentunya senang sekali. Dengan kehadiran para pembalap dari luar negeri ini kan mereka bisa lihat langsung keindahan alam dan pariwisata di daerah kita," ujarnya.

Di sisi lain, Ronald juga menyoroti soal okupansi hotel di Sumba yang melonjak naik selama event internasional berlangsung. Termasuk juga UMKM-UMKM yang turut kecipratan rezeki berkat adanya event ini.

"Kalau hotel sudah pasti banyak yang penuh. Bahkan untuk kita yang tim Marshal saja ada yang sekamar bertiga, dan yang lainnya ada yang pulang ke rumah, karena memang semua kamar penuh waktu itu. Terus untuk UMKM itu juga laris manis. Selain para pembalap, orang yang datang nonton ini kan juga banyak, jadi disitulah terjadi perputaran uang karena banyak yang beli juga kan," tuturnya.

Menurut Ronald, teman-temannya yang menjalani usaha rental mobil juga ikut kebagian berkat selama event ini berlangsung. "Selama ini kan orderan sepi. Kadang dapat kadang tidak. Tapi pas Tour itu kemarin mereka senang bisa dapat pemasukan yang lumayan lah," terangnya.

Cerita serupa juga diungkapkan Wilfrida, perajin tenun asal Ende. Di event Tour De EnTeTe ini kemarin, ia dan teman-temannya mendapat bagian untuk mendirikan stand UMKM di Lapangan Pancasila Ende. Dirinya mengaku senang karena beberapa souvernir yang dijual dibeli langsung oleh para pembalap dan juga tamu undangan lainnya.

Ya, cerita tentang Tour De EnTeTe memang menarik untuk disimak. Tidak semata soal siapa yang naik podium juara di masing-masing etape, tapi juga ada begitu banyak pelaku usaha dan masyarakat luas yang juga ikut kebagian berkat selama event ini berlangsung.

Hal menarik lainnya dari ajang balap sepeda bertaraf internasional ini adalah soal kepedulian pada kemanusiaan. Di etape Ketujuh yang digelar di Kota Ende pada Kamis, (18/9/2025) lalu meninggalkan kisah tersendiri soal kemanusiaan. Semua hadiah yang didapatkan para pembalap di etape ini didonasikan khusus buat para korban bencana alam di Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.

Di Charity Race ini, Matejj Drinovec, pembalap asal Australia mengaku senang bisa ikut berbagi dengan masyarakat yang terdampak bencana. Demikian halnya Deska Raya Adya, pembalap asal Indonesia. Dirinya mengaku bangga bisa membantu sesama warga yang terdampak bencana dan berharap semoga secepatnya pulih.

Dari sisi pendanaan, Pemerintah Provinsi NTT melalui APBD Perubahan menyiapkan anggaran Rp.5 miliar. Angka ini diperkuat dengan dukungan CSR Bank NTT sebesar Rp.5 miliar, serta sponsor dari pihak swasta dan Bank HIMBARA sekitar Rp.3 miliar. Total dana pelaksanaan mencapai Rp.13 miliar, belum termasuk anggaran rutin rehabilitasi jalan nasional dan provinsi yang memang sudah menjadi kewenangan pemerintah. Dengan multiplier ekonomi sebesar 1,8 kali, maka perputaran uang yang ditimbulkan bisa menembus Rp.23,4 miliar. Dana ini langsung mengalir ke konsumsi lokal, transportasi, jasa penginapan, hingga perdagangan skala kecil.

Tak kalah penting, event ini menjadi ajang promosi besar-besaran bagi pariwisata NTT. Pesona alam tiga pulau besar yang dilewati etape menjadi sorotan kamera internasional. Kopi lokal, kain tenun, hingga kuliner khas NTT ikut terangkat pamornya. Dengan pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan II yang sudah mencapai 5,44% year-on-year, Tour de EnTeTe diyakini akan mendorong akselerasi pertumbuhan yang signifikan di triwulan III 2025.

Tour de EnTeTe bukan sekadar perlombaan olahraga. Ia adalah mesin penggerak ekonomi, wadah partisipasi masyarakat, dan media branding pariwisata. Masyarakat NTT kini tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku yang ikut merasakan langsung manfaatnya.

Animo masyarakat NTT sungguh luar biasa menyambut perhelatan Tour De EnTeTe kali ini. Banyak yang berharap agar event Tour De EnTeTe ini dijadikan sebagai agenda tahunan Pemerintah Provinsi NTT dan melibatkan lebih banyak pembalap lagi ke depannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun