Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Obituari Kemeja Putih

12 Mei 2010   01:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:15 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_138586" align="alignright" width="180" caption="Kenangan Kemeja Putih (dok.pribadi)"][/caption] Salah satu kemeja favorit saya adalah kemeja berwarna putih, ada garis kotak-kotak kecilnya. Kemeja putih ini sudah lama saya miliki dan saya pakai. Seperti pada umumnya lelaki, jika sudah menyukai salahsatu pakaian pasti balik lagi memakai dan terus memakai tak peduli orang sekitar bilang bosen dengan baju yang dipakai. Jika sudah favorit, tak peduli sudah dipakai satu atau dua kali, besoknya dipakai lagi. Kebiasaan ini memang umum bagi lelaki, termasuk anak kecil laki-laki, jika sudah menyukai satu jenis mainan pasti balik lagi ke mainan favoritnya. Saya menyukai kemeja putih itu karena merasa nyaman ketika memakainya, merasa sederhana, tidak terlalu jelek tapi tidak juga terlalu glamour. Nah, malang tak dapat ditolak, kemeja putih itu terkena tinta pulpen. Saya mengakui itu juga karena saya ceroboh, lupa menutup pulpen setelah menggunakannya. Noda itu tepat disaku, saku kiri karena memang satu-satunya saku di kemeja putih itu. Noda itu terus menempel, berwarna hitam dan kata istri saya menganggu mata. Saya tidak peduli, saya terus memakainya karena saya suka kemeja putih itu. Sampai satu kali waktu, saya mencari-cari si kemeja putih itu. Tidak seperti biasa, kemeja putih menghilang dari tempat biasa. Ah saya anggap mungkin masih di cucian. Ternyata saya melupakan sampai lama, saya tidak mengingat lagi kemeja putih itu. Tidak ada kemeja putih tidak berarti saya tidak memakai kemeja lain. Saya tetap memakai baju, kemeja lain yang tidak berwarna putih. Tanpa disengaja suatu kali saya mengaduk-ngaduk gudang. Dan aha... Kemeja putih itu ternyata ada disini, dia kutemukan kembali. Siapa yang bertanggungjawab atas terdamparnya kemeja putih itu? Istri saya sudah cekikikan melihat saya 'ngagiwing' kemeja putih itu. saya bilang, tenang saja ntar kubilas pake anti noda. Anti noda ternyata tidak ampuh menghilangkan jejak tinta disaku kiri itu. Saya tidak peduli, saya tetap memakainya dengan sedikit 'hiasan' tinta hitam. Saya tidak peduli mata orang lain, yang penting nyaman saja. Akan tetapi istri saya sudah siap mengebumikan lagi kemeja putih itu. Saat ini saya sedang memakainya untuk terakhir kali. Kali ini saya luluh, mungkin kemeja putih itu harus disimpan saja. Kemeja itu, kemeja putih kenangan yang nyaman dipakai. Favorit dan tetap dihati. Hahahaha berlebihan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun