Mohon tunggu...
Wildatus Sholeha
Wildatus Sholeha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Stikes Mitra Keluarga

Stikes Mitra Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Konsumsi Junk Food terhadap Kejadian Obesitas pada Remaja

12 Oktober 2022   20:26 Diperbarui: 12 Oktober 2022   20:36 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kejadian obesitas dapat di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu Kebiasaan, Lingkungan dan Psikososial. ketiganya ini saling berhubungan terhadap keseimbangan energi dan perubahan berat badan. ketiga domain ini berperan terhadap kejadian obesitas pada remaja. yang pertama faktor kebiasaan (Behavior) yang meliputi gaya hidup, pengetahuan, sikap individu serta model atau panutan yang mereka lihat. misalnya saja mengapa orang terbiasa makan makanan cepat saji (junk food), karena meraka berpendapat bahwasannya makanan cepat saji memiliki nilai sosial yang baik. 

contoh lain anak jarang bahkan tidak pernah makan buah dan sayur karena melihat orang tua mereka tidak pernah makan buah dan sayur bahkan juga terkadang orang tua tidak menyediakan buah dan sayur di rumah, kedua faktor ekonomi, Sosial dan Budaya, pendapat yang salah mengenai faktor sosial ekonomi adalah semakin gemuk anak menunjukkan bahwasannya keluarganya makin kaya atau menunjukkan anak sehat, padahal kenyataannya tidak demikian karena temuan dari beberapa penelitian justru menunjukkan sebaliknya. 

Tinggi peluang obesitas lebih besar dimiliki oleh kalangan sosial ekonomi rendah, karena anak dari kalangan ekonomi lebih memiliki memenuhi kebutuhan makan tanpa memperhatikan kualitas dari makanan yang di konsumsi, dan yang ketiga faktor lingkungan (Obesogenic Environment) dimana di lingkungan sekitar banyak berbagai macam makanan murah, mengugah selera, mudah di dapatkan dan cepat penyajiannya  bagi mereka yang tinggal di wilayah tersebut, dan ketika ingin mendapatkannya tidak membutuhkan energi yang banyak untuk bergerak sehingga menyebabkan ketidakseimbangan energi, lingkungan ini banyak di temukan di daerah perkotaan, terutama kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Makasar, dan daerah kota lainnya. (Andi Imam Arundhana & Asriadi Masnar, 2021)

Mengkonsumsi junk food merupakan salah satu kebiasan remaja zaman sekarang dimana junk food sangat mudah di temui dan di dapatkan oleh remaja seperti dengan pemesan online, di lestoronan cepat saji, di kafe. Mengkonsumsi junk food secara berlebihan dapat mengalami obesitas karena tinggi kandungan lemak dan kalori namun rendah akan kandungan serat, vitamin, mineral yang menyebabkan remaja mengalami obesitas.

 junk food merupakan salah satu dari ketiga faktor tersebut yang dapat mempengaruhi kejadian obesitas maka dari itu di perlukan memperhatiakan pola makan dengan mengkonsumsi buah dan sayur yang memiliki dampak negative terhadap kenaikan berat badan, semakin banyak konsumsi buah dan sayur semakin stabil berat badan seseorang.

DAPUS

Andi Imam Arundhana, & Asriadi Masnar. (2021). obesitas anak dan remaja faktor risiko, pencegahan dan isu terkini (Firdania Oktaviany Hidayah, Ed.; 1st ed.). CV. Edugizi Pratama Indonesia.

Aung Sumbono. (2021). Metabolisme Energi dan Obesitas Seri Biokimia Pangan Dasar . CV. BUDI UTAMA.

Lovenia Ambariyati, Y., Kristianingsih, Y., & Katolik St Vincentius Paulo Surabaya, S. (n.d.). KONSUMSI JUNK FOOD DAN OBESITAS PADA REMAJA.

Pramudji Hastuti. (2019). Genetika Obesitas (Gadjah Mada University Press, Ed.).

Rahmah Hastuti, M. Psi. , P., Dr. Naomi Seotikno, M. Pd. , P., & Pamela Hendra Heng, S. Pd. , M. P. H. , Ph. D. (2020). Remaja Sejahtera Remaja Nasional (CV ANDI OFFSET, Ed.).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun