Mohon tunggu...
Wildan Yosandy
Wildan Yosandy Mohon Tunggu... Independen

Independen atau dalam bahasa inggris adalah independent adalah ketiadaan dependensi (ketergantungan) terhadap suatu entitas, tetapi juga terbatasi oleh manusia sebagai Homo socius

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lawan Hama tanpa Pestisida: Mahasiswa Universitas Brawijaya Kenalkan Galengan Sehat Berbasis Entomopathogenic Fungi (EPF) untuk Petani Dusun Dermo

27 Juli 2025   20:00 Diperbarui: 27 Juli 2025   19:25 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UB yang didampingi oleh Prof. Dr. Ir. Aminuddin Afandhi, M.S., bersama Kelompok Tani Dusun Dermo (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Malang – Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Magang 2025 memperkenalkan inovasi galengan sehat berbasis jamur entomopatogen (EPF) kepada petani Dusun Dermo, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Program ini bertujuan untuk mengatasi serangan hama yang selama ini menjadi momok bagi petani, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia sintetik. 

Dusun Dermo dikenal sebagai wilayah penghasil tanaman hortikultura. Namun, serangan berbagai hama yang kerap muncul menjelang musim panen menyebabkan kerugian. Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan tidak hanya menimbulkan resistensi hama tetapi juga berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan. 

"Kami sudah lelah bergantung pada pestisida kimia. Jika ada solusi alami yang efektif, kami sangat terbuka," ungkap Bapak Prayit (50), ketua kelompok tani Dusun Dermo. 

Berdasarkan permasalahan ini, tim KKN UB bersama mahasiswa magang di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Aminuddin Afandhi, M.S., mengembangkan galengan sehat berbasis jamur EPF. Jamur Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae yang diisolasi dari tanah galengan dijadikan sebagai agen hayati pengendali hama alami. 

Program ini dilaksanakan dalam tiga tahap utama: 

1. Isolasi Jamur: Jamur EPF diisolasi dari tanah galengan menggunakan ulat hongkong sebagai media uji. 

2. Perbanyakan Jamur: Jamur diperbanyak dengan media nasi setengah matang untuk menghasilkan biakan yang siap diaplikasikan. 

3. Aplikasi di Lapangan : Jamur diaplikasikan pada galengan dan pangkal tanaman melalui media tanam dan semprotan. 

Selain itu, tim juga memberikan edukasi kepada petani mengenai cara mengamati gejala infeksi jamur pada hama, teknik penyimpanan kultur jamur, serta pembuatan pestisida hayati mandiri.

Perbanyakan jamur EPF dengan media nasi setengah matang Bersama Tim KKN dan Masyarakat Dermo (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Perbanyakan jamur EPF dengan media nasi setengah matang Bersama Tim KKN dan Masyarakat Dermo (Sumber: Dokumentasi Penulis)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun