Kegiatan ini disambut antusias oleh petani setempat. "Ini adalah terobosan yang sangat membantu. Kami berharap bisa mandiri dalam mengelola hama tanpa bahan kimia," kata Bapak Prayit. Â Tim magang juga menyiapkan modul panduan sederhana agar petani dapat melanjutkan program ini secara mandiri setelah kegiatan KKN dan Magang berakhir.Â
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga membangun kesadaran petani akan pentingnya pertanian berkelanjutan. "Kami ingin meninggalkan dampak yang berkelanjutan, meski kami hanya berada di sini selama sebulan," ujar Imelda (19), selaku koordinator tim KKN.Â
Melalui inovasi ini, mahasiswa UB membuktikan bahwa solusi ekologis sederhana dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat. Artikel ini disusun berdasarkan laporan lapangan Tim KKN UB 2025 di Dusun Dermo, dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Aminuddin Afandhi, M.S.
Penanggung Jawab: Muhammad Raihan Fatih Wijaya, Sitah Aisah Rahmah, Yhersi Natalie Panjaitan, dan Wildan Yosandy Pinata
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI