Mohon tunggu...
Wildan Kekes Ananditho
Wildan Kekes Ananditho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030127

Whatever it takes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lidah Buaya, Tumbuhan Berjuta Manfaat

18 Maret 2021   19:32 Diperbarui: 18 Maret 2021   20:00 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum wr, wb

Di masa pandemi ini pemerintah memberlakukan lockdown dimana seluruh masyarakat diharapkan untuk tetao berada didalam rumah supaya virus covid-19 tidak menyebar lebih luas lagi. Meskipun begitu masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi dan tidak hanya melangar aturan lockdown tetapi juga protokol kesehatan seperti tidak memakai masker saat keluar rumah. Tetapai tentu saja masih banak yang menyadari bahaya virus Covid-19 sehingga mematuhi perstursn lockdown. 

Bagi mereka yang melakukan lockdown dan berada di dalam rumah pastinya akan merasa bosan karena tidak dapat melakukan aktivitas luar ruangan seperti biasa, tetapi ada satu aktivitas yang dapat dilakukan tanpa pergi keluar yaitu berkebun. 

Di masa sekarang berkebun tidak harus dilakukan di kebun atau luar ruangan lainya. Dengan menggunakan pot berkebun dapat dilakukan di dalam rumah. Salah satu tumbuhan yang sering ditemukan di dalam rumah adalah lidah buaya. Tumbuhan ini selain memiliki manfaat yang begitu banyak juga dapat dirawat dengan mudah.

Aloe Vera atau biasa diebut dengan Lidah Buaya adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging tebal dari genus Aloe.Tumbuhan ini bersifat menahun, yaitu tumbuhan yang dapat meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih daripada dua tahun di dalam siklus hidupnya. Lidah Buaya berasal dari Jazirah Arab, dan tanaman liarnya telah menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering di berbagai belahan dunia.

Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias, dan dapat juga ditanam di dalam pot.Lidah buaya banyak ditemukan dalam produk seperti minuman, olesan untuk kulit, kosmetika, atau obat luar untuk luka bakar. Walaupun banyak digunakan secara tradisional maupun komersial, uji klinis terhadap tanaman ini belum membuktikan keefektifan atau keamanan ekstrak lidah buaya untuk pengobatan maupun kecantikan.

Lidah buaya adalah tumbuhan tanpa batang, tinggi dari tumbuhan ini sendiri berkisar dari 60 sampai 100 cm dan cara berkembang biaknya adalah dengan tunas. Daunya berdaging tebal dan berwarna hijau. Pinggir daunya berbentuk seperti gergaji atau disebut serrata dengan gerigi kecil berwarna putih. Lidah Buaya dianggap sebagai sepesies asli jazirah arab nagian barat daya. 

Meskipun begitu, lidah buaya sudah dikembangkan di berbagai belahan dunia sehingga mengalami naturalisasi di berbagai tempat seperti Afrika Utara,sudan, Spanyol selatan, dan lain sebagainya. Lidah buaya juga dikembangkan dan dibudidayakan di Tiongkok dan eropa bagian selatan sejak abat ke-17. Di masa kini lidah buaya juga mulai dikembangkan di kawasan tropis dan subtropis serta kawasan-kawasan kering.

Di Australia Lidah Buaya sudah dibudidayakan dalam sekala besar. Selain itu, Bangladesh, Kuba, Republik Dominika, dan Tiongkok juga melakukan hal yang sama. Hasil dari bududaya ini dijadikan sebagai bahan baku kosmetika. Lidah buaya juga banyak ditanam sebagai tanaman hias karena bentuknya yang khas. 

Selain itu, Lidah buaya juga banyak ditanam secara domestik dengan tujuan pengobatan. Karena daunya yang tebal dan digunakan sebagai tempat lidah buaya menyimpan air,tumbuhan ini cocok di tanam di daerah yang bercurah hujan rendah. Lidah buaya dapat di tanam didalam pot dengan syarat tanahnya cukup kering dan berpasir serta mendapat sinar matahari yang cukup tetapi lidah buaya tidak boleh terkena sinar matahari yang terlalu kuat karena dapat menyebabkan luka bakar bagi lidah buaya, tanahnya juga tidak boleh terlalu lembab, tanah lembab dapat menyebabkan lidah buaya mengerut. 

Pot yang berpori dapat membantu menjaga tanah agar tetap kering. Penyiramanya juga disarankan jika tanah di bawah lidah buaya sudah sangat kering. Di dalam pot tunas daritumbuhan ini dapat tumbuh. Tunas-tunas tersebut dapat di pindah ke pot lain agar tumbuhan lidah buaya mendapat ruang dan nutrisi ang cukup untuk tumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun