Mohon tunggu...
wilda afosma
wilda afosma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kabupaten Pasaman Barat: Tinjauan Pendapatan dan Pengeluaran Tahun 2023

5 Mei 2024   13:26 Diperbarui: 5 Mei 2024   13:38 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Pasaman Barat, merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Daerah ini dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman berdasarkan UU No.38 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003, dengan ibu kota kabupaten di Simpang Ampek. Adapun jumlah kecamatan di Pasaman Barat ada 11 kecamatan yaitu kecamatan Sungai Beremas, Ranah Batahan, Koto Balingka, Sungai Aur, Lembah Melintang, Gunung Tuleh, Talamau, Pasaman, Luhak Nan Duo, Sasak Ranah Pasisia dan yang terakhir Kinali. Untuk pendapatan masyarakat Pasaman Barat sendiri bermacam-macam, ada yang nelayan, ladang, sawit dan lain-lain. Tetapi umumnya Pasaman Barat terkenal dengan perkebunan sawitnya, berikut Analisis pendapatan serta pengeluaran Kabupaten Pasaman Barat ditahun 2023.

A. PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT (2023)

Merilis laporan kinerja keuangan untuk tahun 2023. Laporan tersebut mengungkapkan gambaran yang menarik tentang pendapatan dan pengeluaran daerah selama periode 2022-2023.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pasaman Barat, pendapatan daerah Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2023 menurut jenis pendapatan (jutaan rupiah)  mencapai angka Rp 1.101.917.485.448,91. Hal ini mengalami penurunan dari data pendapatan yang dihasilkan tahun 2022 yaitu sebesar Rp 1.157.750690.657,65. Sehingga target yang ditetapkan tidak tercapai.

Pendapatan terbesar yang diperoleh berasal dari dana perimbangan (Balancing Fund) yaitu sebesar Rp 920.173.941.660,00 yang mana sebagian besar dana perimbangan ini ditujukan kepada dana alokasi umum (General Allocation Fund) sebesar Rp 634.968720.316,00. Selebihnya dana perimbangan ini diberikan kepada bagi hasil pajak (Tax Profit Sharing) sebesar Rp 20.548.449.231,00, bagi hasil bukan pajak (Non-Tax Profit Sharing) sebesar Rp 58.123.083000.00 dan terakhir dana alokasi khusus(Special Allocation Fund) sebesar Rp 206.533.689.113,00.  Pendapatan aspek lain seperti pendapatan asli daerah (Locally Generated Revenue) sebesar Rp 127.610.351.519,91, lain-lain pendapatan yang sah (Others) sebesar Rp 54.133.192.269,00.

B. PENGELUARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT (2023)

Dalam hal pengeluaran didalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Pasaman Barat menghabiskan sejumlah dana sebesar Rp 1.138.939.249.396,52 ditahun 2023, jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2022 yang hanya sebesar Rp 1.249.990.168.711,98.

Pengeluaran terbesar yang dikeluarkan berdasarkan data BPS belanja pemerintah adalah belanja tidak langsung (Indirect Expenditure) sebesar Rp 660.631.172.647,00  yang sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai (Employee Expenditure) sebesar Rp 532.018.754.424,00 dan belanja hibah (Grant Shoping) Rp 26.035.136.574,00. Sedangkan aspek lain seperti belanja bantuan sosial (Social Assistance Expenditure) sebesar Rp 497.500.000,00 dan belanja langsung (Direct Shoping). Meskipun belanja pegawai ini penting, efesisensi dalam pengeluaran ini dapat menjadi fokus untuk memastikan penggunaan anggaran yang optimal.

Kritik Dan Saran saya, Evaluasi kineja keuangan tahun 2023 kabupaten pasaman barat memerlukan langkah yang kongkrit demi meningkatkan pendapatan serta efesiensi dalam pengelolaan anggaran. 

Dari data yang disajikan, pendapatan daerah belum mencapai target yang diinginkan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2022. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi, ditindaklanjuti serta diselesaikan pemerintah Kabupaten Pasaman Barat agar lebih meningkatkan pendapatan daerah dan mengurangi pengeluaran daerah. 

Dengan memperhatikan pendapatan asli daerah dan lain-lain pendapatan yang sah. Begitu juga dengan belanja daerah, Pemerintah Pasaman Barat juga perlu mengoptimalkan pengeluaran dengan melakukan evaluasi terhadap belanja pegawai, serta memperhatikan sektor lainnya seperti belanja bantuan sosial dan belanja langsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun