Setibanya di rumah, aku masih kebayang-bayang warna langit tadi. Sunset itu gak cuma soal matahari tenggelam. Tapi juga tentang momen hening, tentang berbagi cerita, dan tentang rasa hangat yang muncul dari kebersamaan.
Hari itu mungkin cuma satu dari sekian banyak hari yang pernah aku lalui. Tapi rasanya beda. Karena di hari itu, aku benar-benar hadir. Gak sibuk mikirin notifikasi, gak mikirin deadline, gak mikirin hal-hal yang bikin kepala penuh. Cuma jadi aku yang apa adanya, duduk di pantai, bareng temen yang asik, nunggu sunset, dan pulang dengan hati yang lebih tenang.
Buat kamu yang mungkin lagi lelah atau jenuh, coba deh sesekali ambil waktu buat ke pantai. Gak perlu nunggu libur panjang. Sore aja cukup. Bawa temen, cemilan, dan biarkan alam ngobrol sama kamu lewat angin, ombak, dan langit yang berubah warna.
Karena kadang, cara terbaik untuk nemuin diri sendiri, justru ketika kita sedang menikmati tenggelamnya matahari.
Oh iya, satu hal lagi yang bikin momen ke pantai ini makin berkesan adalah kesederhanaannya. Gak ada kamera mahal, gak ada outfit yang niat banget, bahkan sandal pun penuh pasir. Tapi justru karena itu, semuanya terasa nyata. Gak dibuat-buat. Aku dan Anggi cuma dua orang yang lagi nyari ketenangan sebentar dari ribetnya dunia. Dan ternyata, itu cukup. Kadang kita terlalu sibuk nyari liburan sempurna, padahal yang kita butuhin cuma waktu berkualitas dengan orang yang bikin nyaman. Jadi, kalau ada kesempatan lagi, aku pasti bakal ke sana lagi. Bareng Anggi. Bareng cerita-cerita baru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI