Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Matpel TIK dan KKPI Tidak Diperlukan di Sekolah?

28 April 2014   05:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398612669471664615

Sabtu, 26 April 2014 Asosiasi Guru TIK dan KKPI Nasional menggelar seminar nasional dengan tema Pengkajian matpel TIK dan KKPI dalam pembentukan generasi karakter bangsa. kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gedung A Lantai 3 Kemendikbud Senayan Jakarta. Adanya seminar ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan, benarkah mata pelajaran TIK dan KKPI tidak diperlukan dalam struktur kurikulum? [caption id="attachment_304777" align="aligncenter" width="448" caption="Seminar Nasional Agtikknas, Sabtu, 26 April 2014"][/caption] Para pembicara yang hadir adalah Pak Ramon Mahondas (Kepala Pusat Kurikulum dan perbukuan), Pak Onno W Purbo (Pakar TIK Indonesia), Pak Gatot HP (Direktur Seamolec), Ibu Retno Listiyarti (Sekjen FSGI), dan pak Sony Teguh Trilaksono dari penggiat dan praktisi langsung industri TIK. Kegiatan seminar nasional dibuka tanpa dihadiri pak menteri dan pejabat eselon satu yang menggantikannya. Namun demikian, para peserta yang berasal dari seluruh Indonesia itu tetap sabar dan komitmen dalam menghadiri acara seminar agtikknas ini. Ada 386 guru dari seluruh Indonesia hadir di ruangan Aula kemendikbud. Namun, sayang taun rumahnya tak hadir dan tidak bisa memberikan pencerahan kepada kami yang hadir. Satu per satu pembicara hadir memberikan materinya. Pak Ramon Mahondas kepala pusat kurikulum dan perbukuan mengatakan bahwa TIK ada dimana-dimana. Jadi intinya, tak perlu lagi ada matpel TIK. Tentu saja, pernyataannya itu membuat guru Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) menjadi semakin galau. Berikut ini adalah komentar mereka di facebook group Asosiasi Guru TIK dan KKPI Nasional:

  • Anda, Ristanto Renaldy dan 2 lainnya menyukai ini.
  • Arifudin QyuSanagat tidak setuju!!!!! 2 jam · Batal Suka · 1
  • Bam's Irawankalu TIK ada dmana2 bidang studi lain juga ada dimana2 betul engga... 2 jam · Batal Suka · 2
  • Marthen LutherPelajaran agama & olahraga malah kelebihan di luar. 2 jam · Batal Suka · 2
  • Nonim NoeCb cek dl bnr kah tik ada di mn",,,jgn asal cetak kata" saja tp nyatanya 2 jam · Batal Suka · 1
  • Soewanda Catoer RTidak setuju 2 jam · Batal Suka · 1
  • Ricky Sunandarsemua matpel jd ada dimana mana om. contoh penjas(olahraga.). .ga perlu diajarin jg byk yg bs. . .jalan kaki saja sdh olahraga. .. 2 jam · Batal Suka · 2
  • Pangeran WidiyantoYuk hapus juga Mapel : 1. Bahasa Indonesia 2. Pendidikan Agama 3. PKn 4. Matematika 5. dan lain-lain Konsep TIK sebagai Tool akan bernilai 'benar' bila sudah didahului dengan TIK sebagai Science Develop.... 2 jam · Batal Suka · 4
  • Agung Supriantobetul pa TIK ada dimana-mana bahkan sebelum ada Kurikulum 2013 TIK dipelajari oleh siswa/i hingga siswa/i kita melek teknologi, eh kok setelah ada kurikulum 2013 malah dihilangkan, bagaimana dengan anak cucu kita nanti kalau hanya bisa memandangi, mengagumi guru-gurunya memberikan pembelajaran sedangkan siswa/inya malah jadi GAPTEK 2 jam · Batal Suka · 4
  • Ale Moca Ahmadbalik k jaman batu kitee 2 jam · Batal Suka · 2
  • Nonim NoeJawa tengah gk ush ada mapel bhsa jawa,,,delete aja....tp klo olahraga jgn nanti saya sm suami gk krj smua donk. Haaaaaaaaaa,,,, 2 jam · Batal Suka · 2
  • Imron Rosyidibetul ........ 2 jam · Batal Suka · 1
  • Kang IngTIDAK 2 jam · Batal Suka · 1
  • Pidu PidutTidak, emang kl udah ada TIKm tdk perlu dibina dan diarahkan, bagaimana mwnggunakan dan memanfaakan yang benar....aungguh trlalu 2 jam · Batal Suka · 1
  • AnthonymmiKalimat pembelaan tuh..... 2 jam · Batal Suka · 1
  • Agung Supriantoperjuangan kita bukan berarti mengorbankan MataPelajaran yang lain, PERJUANGAN KITA MENOLAK Kurikulum 2013 Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa 2 jam · Batal Suka · 3
  • Lenny ZacoziTidak setuju....sangat sangat tidak setuju... 2 jam · Batal Suka · 1
  • Roza FirmansyahSangat tidak setuju... 2 jam · Batal Suka · 1
  • Meiluseano Bramnas HedeMereka masih menganggap TIK itu ALAT bukan ILMU PENGETAHUAN... intinya itu,,.... harusnya TIK itu COMPUTER SCIENCE ... 2 jam · Telah disunting · Batal Suka · 1
  • Eko Ari WSetuju paaaa, saya mulai terbayang ntar guru matematika, pkn, b.indonesia dll akan sibuk nerangin margin pada ms.word, cara ngeprint, menggunakan email dll daaaaannnn hasilnya bisa ditebak, pelajaran utama yg diampunya ga akan tuntas karena sibuk nerangin tentang margin dll 2 jam · Batal Suka · 2
  • Sakti PrasetyoTidak setuju,knp TIK dihapus? 2 jam · Batal Suka · 1
  • Dinni SuwartonoBahasa Indonesia jg ada dimana2, olaharaga jg ada dimana2, agama jg ada dimana2, knp nggak dihapus jg ªĴĴª skalian???? ˚◦°•ћмм...(―˛―“)..•°◦˚ 1 jam · Batal Suka · 2
  • Daffa Fakhrypernah juga ada yang bilang : bahwa bahasa indonesia ada dimana-dimana. Jadi intinya, tak perlu lagi ada matpel bahasa indonesia... anak 2th saja pinter berbahsa indonesia. hayo? 1 jam · Batal Suka · 1
  • Agung Alfiansyahtapi kalau pelaharan TIK cuman diajarin ngetik pakai word processor, bukin tulisan tebal, miring dan bergaris bawah. belajar pake coreldraw dll seperti yang kemarin itu saya mah juga ndak setuju. 1 jam · Batal Suka · 1
  • Eko Ari WJangan ngorbanin generasi muda pak, sudah cukup generasi bapak saya yang tidak menikmati TIK 1 jam · Batal Suka · 1
  • Anuranta EndangApapun argumentasi kita utk mengembalikan TIK/KKPI, nampkanya M.Nuh, gak akan menanggapinya, satu2nya jalan saat ini, kita perlu komunikasi langsung dengan Presiden, tp kalo ini jg gak berhasil, ya kita dekati capres-capres aja. 1 jam · Telah disunting · Batal Suka · 2
  • Dwiyanto AremaMasalahnya, jamannya beliau, nggaj ada komputer, adanya mesin tik, sekali lagi mesin tik, jadinya apa2 yg berbau tik, menurut beliau, ya harus dihapus, itu menurut beliau lho, 1 jam · Batal Suka · 2
  • Andarias TodinganTapi mbak Anuranta Endang kita suda di lomba pak Mentri M.Nuh cari2 muka sama capres. Melalui soal SMA 1 jam · Batal Suka · 1
  • Imunk Pak'e Keishaada pelajaran TIK aja banyak siswa yg gak mengerti.. apalagi dihapus.. tidak semua siswa beruntung bisa punya komputer sendiri.. 1 jam · Batal Suka · 3
  • Alfris A. Haris Fauzialasan yg tidak jelas 1 jam · Batal Suka · 2
  • Anuranta EndangWah iyaya mbak Andarias Todingan, dah kedisikan ya, memang cerdik tu M.Nuh, wah la piye yo 1 jam · Batal Suka · 1
  • Muhammad RomdhoniBahasa indonesia malah dipake dimana2, kok dak di hapus. Gombal Mukio.... 1 jam · Suka
  • Radi PrasetyaLupa kah tu orang, Indonesia itu dari sabang sampai merauke....bukan hanya Jakarta...tidak semua pelajar mempunya orang tua yg kaya yg bisa belikan komputer untuk anaknya...enak banget bilang suruh kursus komputer...WOI para Pejabat kemendikbud...jangankan untuk biaya kursus komputer ...untuk biaya isi perut pun susah...sekolah pun gratis... Murid-murid saya yg dari pedalaman jauh - jauh pergi ke kota untuk bisa sekolah dikota agar dapat pendidikan yang baik, belajar TIK supaya gak gaptek Teknologi.. tapi kebijakan pemerintah malah tidak mendukung kepentingan siswa...diskriminasi terhadap Guru dan Diskriminasi terhadap para siswa yg kurang mampu...#Inikah_Negeriku#Save_TIK#SaveKKPI#SiswabutuhTIK#StudentNeedICT 1 jam · Suka
  • ErnawatiTIK merupakan jembatan untuk mapel yg lain, knp malah dihapus..., ketika ada pelajarannya sj siswa msh bingung dan harus banyak latihan, ., siswa malah 1 jam · Suka · 2
  • Teguh Raharjo NIntinya REGILASI MAPEL TIK /KKPI jd keluar tdk? 1 jam · Suka
  • Astrie Brown TorresKlo TIK ada di mana2, siapakah yg mengajarinya? Sedangkan guru mapel lain aja ada yg tidak bisa menggunakan TIK 1 jam · Suka · 1
  • Iwan SADilihat dari Wajahnya pak Ramon lain dimulut lain di hati... 1 jam · Suka
  • Hendra WijayaRasanya keluhan kita tidak ditanggapi, mungkin harus nunggu bbrp bulan sampe mentrinya diganti 57 menit · Suka
  • ErnawatiMentrine ndase mumet.. 55 menit · Suka
  • Soegeng NarwantoBahasa Indonesia ada dimana-mana. brrti tak perlu lagi mapel Bahasa Indonesia lg... Pemikiran yg dangkal pak Ramon... 55 menit · Suka · 1
  • Iwan SAkalau pak ramon waktu S3 nya kan Tulis tangan...atau tidak penelitian sama sekali.... 54 menit · Suka · 1
  • Anuranta EndangOlah raga juga ada dimana2 53 menit · Suka
  • Asmir AnzahAlangkah lucunya negeri ini.. 53 menit · Suka
  • Heri Sugiartotapi untuk pendalaman materi tik anak belum bisa menguasai begitu jug anak smk nanti apanbila bekerja diperusahaan tidak begitu menguasai pemrograman akhirnya kursus lagi..jadi sebenrnya tik dihapuskan itu agar kursus komputer laku lagi... 51 menit · Suka · 2
  • Agung Supriantoitu seperti mimpi saya pa Heri Sugiarto jangan-jangan ada konspirasi antara pembuat kebijakan dengan lembaga-lembaga pelatihan dan ketrampilan 49 menit · Suka · 1
  • Dede NasirSangat" lucu nih buat pa menteri p& knya...masa pelajaran tik dihapuskan.....gimana nadib bangsa ini.....sudah teknologi menjajah moral anak bangsa....pelajaran tik dihilangkan lg.....hancur sekaleeeeee. Bangsa ini.... 49 menit · Suka · 1
  • Teguh Raharjo NREGULASI ? 47 menit · Suka
  • Heri Sugiartobisa jadi pak agung suprianto.padahal sangat disyangkan siswa-siswi masih banyak yang gaptek apalagi guru2 saya yakin masih banyak yang belum menguasai IT SEPENUHNYA..saya sangat miris dengan keadaan ini 45 menit · Suka · 1
  • Heri Sugiartobisa jadi pak agung suprianto.padahal sangat disyangkan siswa-siswi masih banyak yang gaptek apalagi guru2 saya yakin masih banyak yang belum menguasai IT SEPENUHNYA..saya sangat miris dengan keadaan ini 45 menit · Suka · 1
  • Agung Supriantomari bersama-sama kita coba rangkul teman-teman kita yang mengajar disekolah kita, semua guru tanpa terkecuali karena nantinya meraka pun memerlukan kita mantan guru TIK kita ajak bersama-sama untuk "MENGATAKAN TIDAK UNTUK KURIKULUM 2013" atau merefisi Kurikulum 2013 dengan mengembalikan TIK dan KKPI sebagai Mata Pelajaran. 35 menit · Batal Suka · 2
  • Heri Sugiartosetuju pak agung.....atau saran saya minta modal ke pak menteri untuk bersama sama buka kursus komputer..karena proyek kurikulum 2013 kita guru kkpi dikebiri.. 31 menit · Batal Suka · 3
  • Heri Sugiartomereka menganggap anak-anak kita udah melek IT..sebenarnya mereka itu sudah survey belum mengatakan seperti itu?.anak-anak yang dipedalaman sana sudah disurvey belum? 27 menit · Batal Suka · 2
  • ErnawatiGuru2 msh banyak yg belum menguasai IT, bagaimana dia harus ngajar dengan IT??, gurunya bingung, siswanya tambah bingung. 27 menit · Batal Suka · 2
  • Agung Supriantokan nantinya itu jadi proyek pembelajaran guru-guruErnawati 21 menit · Batal Suka · 1
  • Ayah Ahmad SigitTik tetap harus ada. Menghilangkannya sama artinya dg membuat orang indonesia semakin gaptek.. 19 menit · Batal Suka · 2
  • Ismail OkeBp Ramon ny.. oon ngg bs jwb 17 menit · Suka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun