Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berita HOAKS Tentang Kepemimpinan PGRI

6 Oktober 2025   11:09 Diperbarui: 6 Oktober 2025   11:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay guru blogger Indonesia/dokpri

Info pb pgri ini omjay sampaikan dalam kisah omjay di kompasiana tercinta. Sebentarvlagi persatuan guru republik indonesia atau PGRI akan berulang tahun yang ke-80 tahun. Masih ada orang yang tidak suka PGRI semakin solid.

Waspada Berita Hoaks Tentang oknum PGRI yang menyesatkan di internet. Tetap Solid di Bawah Kepemimpinan Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd dan bapak Duding Abdul Qadir sebagai sekjen PB PGRI.

Di DALAM era digital seperti sekarang, arus informasi mengalir begitu deras. Siapa pun bisa membuat berita, membagikannya, bahkan memelintirnya sesuai kepentingan. Akhirnya berita hoaks bermunculan dan mudah tersebar di dunia maya.

Karena itu, guru Indonesia perlu waspada terhadap berita hoaks, terutama yang menyangkut organisasi besar seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Organisasi ini sebentar lagi akan berulang tahun yang ke-80.

Belakangan ini muncul kabar tak benar tentang kepemimpinan Pengurus Besar (PB) PGRI. Ada pihak-pihak yang mengaku sebagai ketua umum PB PGRI versi lain, padahal hal itu tidak sah dan menyesatkan.

Faktanya, hingga saat ini PGRI secara resmi masih dipimpin oleh Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd sebagai Ketua Umum dan Dr. Dudung Abdul Qodir sebagai Sekretaris Jenderal PB PGRI. Hasil kongres PGRI masih seperti itu.

Kepemimpinan ini tentu saja sah berdasarkan hasil kongres dan pengakuan dari seluruh PGRI provinsi di Indonesia. Karena itu, jika ada yang mengaku-ngaku sebagai PB PGRI lain, jangan langsung percaya. Kita harus bijak dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.

https://youtu.be/RnrUwWHUwng?si=sryuX-1kagcu75_7

PGRI, Rumah Besar Bagi Guru Indonesia

PGRI bukan organisasi kecil yang baru lahir kemarin. Sejak berdiri pada 25 November 1945, PGRI telah menjadi rumah besar bagi para pendidik di seluruh pelosok negeri. Dalqm.organisasi ini semua pendidik bersatu mulai dari pendidik usia dini hingga perguruan tinggi.

Di dalamnya, para guru memperjuangkan martabat profesi, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat karakter kebangsaan. Solidaritas angota PGRI sangat kuat hingga hari ini. Militansinya sangat luar biasa. Hal ini penulis rasakan langsung semenjak ikut bergabung di PGRI.

Selama puluhan tahun, PGRI hadir di setiap perjuangan dunia pendidikan Indonesia. Tak hanya di ruang rapat, tetapi juga di ruang kelas, di lapangan sekolah, bahkan di pelosok desa tempat para guru mengabdi.

Karena itu, ketika muncul pihak yang mencoba memecah belah organisasi sebesar ini, sudah sepatutnya kita bersikap tegas. Jangan biarkan mereka yang gagal berbuat nyata di dunia pendidikan malah mencoba berkuasa di dunia maya dengan menyebarkan berita palsu dan provokasi.

Cirinya adalah mereka membuat berita dari media abal abal dan bukan media arus utama seperti kompas yang beritanya patut dipercaya.


Bijak di Dunia Maya, Jangan Terjebak Provokasi

Media sosial kini menjadi medan baru bagi perang opini. Sayangnya, banyak kabar palsu (hoaks) sengaja dibuat untuk menciptakan kebingungan. Inilah yang telqh dilakukan oknum PGRI yang ingin memecah belah PGRI yang semakin solid di bawah kepemimpinan ibu Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.

Berita palsu bisa datang dalam bentuk unggahan Facebook, pesan WhatsApp, atau bahkan video pendek yang memutarbalikkan fakta. Juga diposting ke beberapa portal berita abal-abal agar tertangkap mesin pencari seperti google.com.

Ketika kita mendengar kabar tentang "PB PGRI versi lain", tak perlu menanggapinya dengan emosi. Tetaplah tenang dan fokus pada kegiatan positif. Hoaks tidak bisa dikalahkan dengan kemarahan, tapi dengan fakta dan ketenangan. Kita harus semakin cakap digital dengan tidak menyebarkan ibformasi hoaks.

Ingatlah selalu, keabsahan sebuah organisasi ditentukan oleh hasil kongres dan keputusan hukum yang sah, bukan oleh unggahan media sosial atau klaim sepihak. Apalagi olrh media abal-abal yang bukan terdaftar di dewan pers nasional. Kita harus hati-hati.

Komentar Omjay: PGRI Harus Kuat di Dunia Nyata dan Dunia Maya

Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd yang akrab disapa Omjay, Sekretaris Jenderal Ikatan Guru Informatika PGRI telah memberikan tanggapan tegas namun menyejukkan terkait maraknya berita palsu ini.

Omjay guru blogger Indonesia/dokpri
Omjay guru blogger Indonesia/dokpri

"Sebagai guru, kita harus cerdas dan bijak menyikapi informasi. Jangan mudah percaya pada berita yang belum jelas sumbernya. Verifikasi dulu, baru berbagi. Kita ini pendidik, bukan penyebar kebingungan," ujar Omjay.

Lebih lanjut, Omjay menegaskan bahwa PGRI tetap solid di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd dan Dr. Dudung Abdul Qodir. Saat ketua ikatan guru informatika meninggal mendadak (pak Bambang), pimpinan pengurus besar PGRI dengan cepat memgirimkan karangan bunga dan donasinya kepada keluarga pak bambang.

Karangan bunga dari pak dudung/dokpri
Karangan bunga dari pak dudung/dokpri

Keduanya hingga kini  telah terbukti membawa organisasi guru ini tetap berwibawa, profesional, dan dekat dengan para anggotanya. Sudah banyak.kegiatan yang dilakukan pb pgri salah satunya tentang pembelajaran mendalam.

"Kalau ada yang mencoba memecah belah, itu tandanya PGRI masih diperhitungkan. Jangan dilawan dengan emosi, tapi dengan karya dan dedikasi. Biar mereka berisik di dunia maya, sementara kita tetap bekerja nyata di dunia pendidikan," tambah Omjay dengan nada optimis. Omjay menjadi saksi hidup bahwa PGRI di bawah kepemimpinan ibunda Unifah Rosyidi sangat solid sekali.

Omjay sekjen igyik pgri/dokpri
Omjay sekjen igyik pgri/dokpri

Solidaritas Guru Adalah Kekuatan PGRI

Kekuatan PGRI bukan terletak pada nama besar semata, tetapi pada solidaritas para gurunya. Ketika satu guru diserang hoaks, guru lainnya ikut membela dengan fakta.

Ketika organisasi profesi guru diserang isu palsu atau informasi hoaks, anggota PGRI di seluruh Indonesia bersatu menjaga kehormatan rumah besarnya. Mereka baha membahu tanpa diperintah dan bergerak dengan hati nurani.

Mari kita terus dukung kepemimpinan resmi PB PGRI di bawah Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd dan kandidat Dr. Dudung Abdul Qodir. Jangan biarkan hoaks memecah belah persaudaraan guru Indonesia. Kita buktikan di acara hari ulang tahun pgri yang ke-80 nanti bahwa pgri semakin solid.

Karena sejatinya, guru sejati tidak menyebar hoaks  tapi menyebar ilmu, kebaikan, dan inspirasi. Mari kita persiapkan acara hut pgri yang meriah di kota Bandung Jawa Barat pada bulan November nanti. Kita tunjukkan bahwa PGRI semakin solid dibawah kepemimpinan ibunda Unifah Rosyidi.

Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

Waqancara televisi dengan anggota pgri/dokpri
Waqancara televisi dengan anggota pgri/dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun