Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Ai Itu Sahabat Guru Atau Ancaman Bagi Kreativitas dan Critical Thinking?

11 Agustus 2025   19:28 Diperbarui: 11 Agustus 2025   19:28 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri

AI Itu Sahabat Guru atau Ancaman bagi Kreativitas dan Critical Thinking Siswa?

Oleh: Dr. Wijaya Kusumah -- Guru Blogger Indonesia

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam beberapa tahun terakhir begitu pesat. Dari ChatGPT, Meta AI, DeepSeek, Gemini, hingga Copilot, semuanya menawarkan kemudahan luar biasa untuk mencari informasi, membuat tulisan, bahkan menghasilkan ide kreatif dalam hitungan detik.

Namun, kemudahan ini juga memicu perdebatan hangat di kalangan pendidik. Apakah AI benar-benar menjadi sahabat yang membantu guru dan siswa berkembang, atau justru ancaman yang membuat siswa malas berpikir?

Diskusi Omjay bersama Prof. Benny Pribadi, pakar pendidikan, sore tadi memunculkan pandangan yang berimbang dan layak kita renungkan.

Kekhawatiran: Ketergantungan yang Membunuh Kreativitas

Prof. Benny mengingatkan bahwa penggunaan AI yang berlebihan dapat membuat peserta didik kehilangan semangat berpikir mandiri.

"Sekarang sudah banyak yang ketergantungan. Untuk info saja bolehlah, tapi kalau semua dikerjakan AI, otak tidak berperan," tegasnya.

Beliau menekankan bahwa guru dan dosen harus memberi contoh yang baik. Jika pendidik hanya mengandalkan AI tanpa proses berpikir kritis, siswa akan meniru kebiasaan tersebut. Akibatnya, kita berisiko melahirkan generasi yang cepat mendapatkan jawaban, tetapi miskin kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah.

AI: Ancaman atau Pendorong Critical Thinking?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun