Kisah Omjay: Dari Guru Biasa Menjadi Guru Blogger Indonesia
Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd - Guru Blogger Indonesia
Tidak semua guru lahir dengan keberanian untuk bersuara. Tidak semua guru memilih menulis untuk berbagi. Tapi seorang guru bernama Wijaya Kusumah—lebih dikenal dengan sapaan akrab Omjay—memilih jalan sunyi menulis sebagai cara untuk mencintai profesi dan menginspirasi negeri.
Berawal dari Sebuah Blog Sepi
Perjalanan Omjay dimulai bukan dari panggung seminar atau sorotan media. Ia mulai menulis di sebuah blog pribadi sederhana.
Waktu itu belum banyak pembaca. Komentatornya bisa dihitung jari. Tapi Omjay tetap menulis, malam demi malam, sambil menyelesaikan tugas sebagai guru TIK di SMP Labschool Jakarta.
“Aku menulis bukan untuk menjadi terkenal, tapi untuk berbagi apa yang kupelajari,” ujarnya dalam satu sesi pelatihan menulis. Kalimat sederhana, tapi mengandung kekuatan besar: ketulusan.
Ketika Tulisan Menjadi Buku
Lambat laun, kumpulan tulisannya mulai dikenal. Ia menyusunnya menjadi buku-buku inspiratif seperti “Menulislah Setiap Hari”, “Guru Merdeka Menginspirasi Indonesia”, dan banyak lagi.
Buku-buku itu bukan sekadar kumpulan kata, melainkan jejak perjalanan seorang guru yang ingin terus tumbuh dan menumbuhkan.
Tulisan-tulisannya membangunkan semangat para guru yang lama tertidur oleh rutinitas. Ia mengajak: “Menulislah, maka kau akan menemukan dirimu yang sesungguhnya.”
KBMN PGRI: Gerakan Literasi dari Hati
Omjay tak berhenti sampai di situ. Ia menggagas Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) bersama PGRI. Program ini menjadi ruang belajar dan bertumbuh bagi ribuan guru dari Sabang sampai Merauke.
Bukan sekadar kelas, tapi komunitas. Bukan sekadar belajar menulis, tapi membangun budaya literasi guru Indonesia.
Di sinilah Omjay tak hanya menjadi mentor, tapi sahabat. Ia menyapa para peserta satu per satu, membaca tulisan mereka, memberi semangat, bahkan tak segan menelepon mereka yang mulai patah semangat.
“Saya ingin setiap guru punya cerita, dan menulisnya sendiri,” kata Omjay dalam salah satu sesi Zoom KBMN.
Ketika Teknologi Menyapa Pena
Omjay adalah salah satu dari sedikit guru yang tidak anti terhadap teknologi. Ia menyambut kecerdasan buatan (AI) bukan sebagai ancaman, tapi sebagai asisten digital.
Namun, ia selalu mengingatkan: “AI bisa membantu, tapi bukan pengganti. Tulisan yang menyentuh datang dari hati, bukan dari algoritma.”
Omjay menjadi contoh nyata bahwa kita bisa bersahabat dengan teknologi, tanpa kehilangan jati diri sebagai penulis yang jujur dan otentik.
Jejak yang Tertinggal: Warisan untuk Guru Indonesia
Kini, Omjay telah dikenal sebagai Guru Blogger Indonesia. Tapi ia tetap rendah hati. Ia masih menjawab komentar satu per satu di blognya https://wijayalabs.com, masih hadir di kelas-kelas menulis daring, masih setia mengirim pesan WhatsApp pagi-pagi dengan semangat: “Selamat pagi sahabat literasi, sudahkah Anda menulis hari ini?”
Warisan Omjay bukan hanya dalam bentuk buku atau artikel. Tapi dalam bentuk semangat: semangat menulis dari hati, semangat berbagi dari nurani, semangat menjadi guru yang tak hanya mengajar tapi juga menginspirasi.
Pesan Omjay menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. MANTRA AJAIB ini telah mengantarkan omjay berkeling Indonesia.
Pelajaran dari Omjay: Siapa Saja Bisa Menulis
Omjay adalah bukti bahwa menulis bukan soal bakat, tapi soal niat dan ketekunan. Ia membuktikan bahwa siapa pun bisa menulis, asal mau memulai dan tidak mudah menyerah.
Kepada para guru, ia selalu berpesan:
“Tulislah pengalamanmu. Jangan biarkan ia hilang begitu saja. Kelak, tulisanmu akan menjadi jembatan ilmu bagi generasi setelahmu.”
Kini, Kompasiana menjadi rumah kedua bagi Omjay. Di sinilah ia terus menulis, berbagi, dan menyapa pembaca setia. Bukan untuk mengejar viral, tapi untuk merawat harapan bahwa suatu hari nanti, semua guru akan menulis.
Demikianlah kisah Omjay guru blogger Indonesia. Teruslah menulis sampai banyak orang tahu siapa dirimu. Teruslah menulis sampai ajal menjemputmu.
Salam Blogger Persahabatan,
Omjay
Guru Blogger Indonesia
https://wijayalabs.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI