Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Akal Imitasi dan Tantangan Pendidikan Informatika

29 Juli 2025   04:00 Diperbarui: 4 Agustus 2025   04:40 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay guru blogger Indonesia/dokpri

Akal Imitasi dan Tantangan Pendidikan Informatika. Inilah kisah Omjay atau Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay), Guru Blogger Indonesia di kompasiana.

Di zaman yang serba cepat ini, kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar fiksi ilmiah. Ia telah hadir di tengah kehidupan kita sehari-hari---membantu menulis, menerjemahkan bahasa, mengenali wajah, hingga menciptakan lagu. 

Namun satu pertanyaan penting patut kita renungkan sebagai pendidik: Apakah AI benar-benar cerdas, atau hanya sekadar memiliki "akal imitasi"?

Apa Itu Akal Imitasi?

Istilah akal imitasi merujuk pada kemampuan buatan untuk meniru perilaku, ucapan, atau bahkan pemikiran manusia tanpa benar-benar memahami makna di baliknya. AI seperti ChatGPT, misalnya, mampu menulis esai, menjawab soal, bahkan membuat puisi. Tapi apakah ia benar-benar mengerti apa yang ditulisnya? Jawabannya: tidak.

AI hanya memprediksi kata demi kata berdasarkan data pelatihan yang sangat besar. Ia meniru, bukan memahami.

Mengapa Guru Perlu Memahami Akal Imitasi?

Sebagai guru Informatika, kita harus mampu mengenalkan kepada siswa bahwa AI bukan "makhluk pintar", tapi "mesin peniru pintar". Ini penting agar siswa tidak semata-mata mengandalkan teknologi, tetapi tetap melatih daya pikir kritis dan nalar manusiawinya.

"AI bisa meniru, tapi hanya manusia yang bisa mencipta dengan makna."

Pembelajaran Informatika dan Tantangan Akal Imitasi

Banyak siswa kini mulai tergoda menggunakan alat-alat AI untuk mengerjakan tugas sekolah. Tugas coding disalin dari internet. Artikel dibuat oleh mesin. Presentasi diambil dari template. Padahal, tanpa proses berpikir, belajar menjadi kosong---tanpa esensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun