Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PGRI Tetap Satu dan Dipimpin Unifah Rosyidi

29 Juli 2025   08:19 Diperbarui: 29 Juli 2025   08:19 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putusan kasasi/PGRI bekasi

PGRI Tetap Satu: Tidak Ada Dualisme, Hanya Upaya Merusak dari Segelintir Oknum

Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay)
Guru Blogger Indonesia

Mahkamah Agung (MA) telah mengeluarkan putusan dengan nomor perkara 333K/TUN/2025 terkait sengketa kepengurusan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Dalam amar putusannya yang berbunyi Kabul, Batal, Adili Sendiri, dan N.O, muncul berbagai penafsiran yang justru menciptakan kerancuan, bukan kejelasan.

Beberapa pihak mencoba menarasikan bahwa keputusan MA ini menandakan adanya dualisme kepemimpinan dalam tubuh PB PGRI. Namun, narasi ini tidak berdasar secara struktur organisasi maupun fakta di lapangan.

Kepemimpinan PGRI Masih di Tangan Prof. Dr. Unifah Rosyidi

Fakta paling mendasar dan tak terbantahkan adalah bahwa seluruh pengurus PGRI di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga ranting tetap solid mendukung kepemimpinan Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. Tidak ada satu pun provinsi yang mengalihkan dukungan ke kubu H. Teguh Sumarno.

Mereka hadir langsung dalam Kongres PGRI, memilih secara demokratis, dan berdiri teguh di bawah kepemimpinan Unifah Rosyidi. Ini bukan sekadar legalitas, tapi legitimasi sejati dari akar rumput organisasi.

Suara Tegas dari Daerah: Duri Harus Dicabut, Bukan Dipelihara

Pernyataan tegas datang dari para pengurus provinsi dan tokoh PGRI di berbagai daerah. Berikut beberapa kutipan yang menunjukkan bahwa tidak ada ruang untuk kompromi terhadap perusak organisasi:

Melkianus Dju Rohi (PGRI NTT):
"Kita sudah berperang dengan Pak Teguh cs bukan berniat untuk berdamai, tapi untuk mencabut duri dari dalam daging. Lebih baik mencabut duri daripada memotong daging karena duri. Kami di NTT mengusir kroni-kroninya yang datang merusak PGRI. Mereka menyerang Ketum terpilih. Bagi kami, ini dosa besar terhadap organisasi. Mengkhianati hasil KONGRES. Kami hadir dari pelosok negeri ke Jakarta demi kongres. Sekarang hasilnya diinjak-injak? Tidak! Perusak PGRI akan kami perangi, bukan untuk tujuan damai!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun