Apa Sih Dampaknya Bagi Murid Bila Gurunya Datang Terlambat?

Pagi ini Omjay datang terlambat ke sekolah. Omjay terkena macet di tol Cawang arah Rawamangun. Biasanya jalan tol Jakarta- Cikampek lancar. Entah apa yang membuat macet hari ini. Akibatnya, Omjay terlambat 5 menit sampai di sekolah. Pukul 07.05 WIB Omjay baru sampai di gerbang sekolah. Parkiran sekolah sudah penuh dengan kendaraan mobil dan motor.

Untunglah anak-anak masih kegiatan tadarus di masjid Baitul Ilmi Labschool, dan Omjay langsung ke lab komputer SMP untuk mengajar informatika di jam pertama di kelas 8C SMP Labschool Jakarta.

Ketika Guru Datang Terlambat, maka itu merupakan Cermin dan Dampaknya bagi Murid. "Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga teladan." Guru tak boleh datang terlambat, kecuali ada keperluan yang mendesak atau mengalami kejadian seperti macet parah yang tak bisa dihindarkan.

Guru adalah teladan bagi muridnya. Pernyataan ini sering kita dengar di ruang-ruang pendidikan, tetapi tidak semua guru menyadari bahwa setiap perilaku mereka adalah pembelajaran tersendiri bagi murid-muridnya, baik yang terlihat maupun yang tidak. 

Salah satu sikap yang sering luput dari perhatian adalah datang terlambat ke kelas. Bagi sebagian orang, keterlambatan dianggap hal sepele. Namun dalam dunia pendidikan, keterlambatan guru bisa menimbulkan dampak yang jauh lebih luas dari yang terlihat di permukaan.

Pertama Membentuk Budaya Disiplin atau Ketidakdisiplinan

Sekolah bukan sekadar tempat transfer ilmu, tapi juga tempat membentuk karakter. Ketika guru datang tepat waktu, siswa akan menilai bahwa waktu adalah hal penting dan harus dihargai. Namun ketika guru terlambat, apalagi jika sering, maka murid bisa menarik kesimpulan yang berbeda: bahwa keterlambatan adalah hal yang biasa, tidak masalah, dan tidak perlu dikhawatirkan.

Seorang siswa bisa berpikir, "Kalau guruku saja sering datang telat, kenapa aku harus datang tepat waktu?"

Inilah awal dari rusaknya budaya disiplin di sekolah.

Kedua, Mengganggu Alur Pembelajaran

Datangnya guru terlambat berarti waktu belajar yang ideal berkurang. Kegiatan belajar-mengajar yang seharusnya berlangsung selama 40 atau 45 menit bisa menyusut menjadi 20 sampai 30 menit. Akibatnya, pembahasan materi menjadi tergesa-gesa atau bahkan tidak selesai. Siswa pun kehilangan kesempatan belajar secara maksimal.

Lebih parah lagi, suasana kelas yang semula kondusif bisa berubah menjadi gaduh karena siswa menunggu terlalu lama tanpa aktivitas bermakna. Ketika guru masuk, butuh waktu tambahan lagi untuk menenangkan kelas sebelum benar-benar mulai mengajar. Waktu terus terbuang.

Ketiga, Menurunnya Wibawa guru dan Kepercayaan Siswa

Guru adalah figur panutan. Jika seorang guru terus-menerus datang terlambat, maka lambat laun otoritas moralnya menurun di mata murid. Mungkin mereka tidak langsung menunjukkan ketidaksukaan secara verbal, tetapi dalam hati mereka mulai menyimpan rasa kecewa, bahkan bisa kehilangan rasa hormat.

Wibawa guru tidak hanya dibangun dari apa yang diajarkan, tetapi juga dari konsistensi sikap, tanggung jawab, dan keteladanan. Oleh karena itu, guru wajib datang tepat waktu.

Keempat, Dampak Psikologis pada Siswa

Banyak siswa yang sangat menghargai waktu belajar. Bagi siswa yang sedang mempersiapkan ujian atau sangat bergantung pada penjelasan guru di kelas, keterlambatan guru bisa menjadi tekanan tersendiri. Mereka merasa waktu terbuang sia-sia, mengalami kebingungan karena materi tidak selesai, bahkan bisa stres karena tertinggal dalam pelajaran.

Kelima Menciptakan Lingkungan Belajar yang Tidak Konsisten

Konsistensi adalah kunci dari pembelajaran yang efektif. Ketika guru tidak menunjukkan komitmen waktu yang stabil, ritme belajar siswa bisa terganggu. Mereka tidak tahu harus memulai kapan, menunggu siapa, dan mengandalkan siapa. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka iklim belajar akan menjadi kacau dan tidak sehat.

Suara Tokoh Pendidikan

Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, Ketua Umum PB PGRI pernah menegaskan bahwa:

"Guru adalah pelita dalam gelapnya zaman. Jika pelita itu sendiri mulai redup, maka akan banyak jiwa yang kehilangan arah."

Kata-kata ini menjadi pengingat bahwa tanggung jawab guru bukan hanya menyampaikan ilmu, tapi juga menjaga api semangat dan keteladanan itu tetap menyala, sekecil apapun bentuknya---termasuk soal ketepatan waktu.

Saatnya Guru Introspeksi Diri

Guru adalah manusia biasa yang tentu bisa mengalami kendala. Terlambat sesekali karena faktor darurat bisa dimaklumi. Namun jika menjadi kebiasaan, maka perlu adanya introspeksi dan perbaikan. 

Ketika seorang guru sadar bahwa setiap langkahnya adalah cermin bagi murid, maka ia akan menjaga perilaku, bukan karena takut dihukum, tetapi karena sadar bahwa ia sedang membentuk generasi masa depan.

Tepat waktu bukan sekadar datang sesuai jadwal, tapi juga bentuk penghargaan terhadap profesi, siswa, dan proses pendidikan itu sendiri. Mari kita mulai dari diri sendiri. Oleh karena guru yang hebat adalah guru yang memberi contoh, bukan hanya memberi perintah. Keteladanan Kunci Keberhasilan dan Kesuksesan.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang Apa Sih Dampaknya Bagi Murid Bila Gurunya Datang Terlambat? SEmoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta.

Salam Blogger Persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri