Liputan kegiatan drama kelas Kudeta" hingga "Casa Deserta": Pentas Drama Kelas 8 dan Ekskul Teater Labschool Jakarta yang Menggetarkan Jiwa. Inilah kisah Omjay, Guru Blogger Indonesia di kompasiana. Sudah dua hari ini Omjay menikmati pementasan mereka. Rasanya tak percaya melihat penampilan siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta di atas panggung. Pemain perannya tak kalah dengan pemenang citra dan artis film Indonesia.
Dalam dua hari yang sarat emosi dan seni, siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta bersama Ekskul Teater mempersembahkan sebuah pentas drama yang menggetarkan jiwa dan memukau penonton. Omjay dan penonton lainnya dibuat terpukau oleh penampilan para pemain peran yang memukau.
Kegiatan drama kelas bertempat di aula teater kecil SMP Labschool Jakarta, pentas bertajuk "Pentas Drama Kelas 8" ini menampilkan enam pertunjukan dengan kekuatan cerita dan akting yang luar biasa dengan judul drama:Â
Kudeta
Adagio Terakhir di Teater Du Vide
Pratama
Nada yang Terpendam
Casa Deserta
Kolaborasi apik antara siswa kelas 8 dan anggota ekstrakurikuler teater ini menjadi bukti bahwa pendidikan karakter, kreativitas, dan ekspresi seni dapat menyatu secara harmonis dalam panggung kecil yang penuh makna.
Kegiatan Drama Kelas Dibuka Resmi oleh Ibu Kepala Sekolah SMP Labschool Jakarta.
Acara dimulai pada Jumat pagi (20 Juni 2025) dan berlangsung hingga Sabtu sore (21 Juni 2025).Â
Ibu Dr. Yati Suwartini, Kepala SMP Labschool Jakarta, secara resmi membuka acara didampingi para pimpinan sekolah lainnya.Â
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga dan haru atas kerja keras para siswa dan pembimbing.
"Pentas ini bukan sekadar pertunjukan, tapi cerminan dari proses belajar yang panjang dan mendalam. Di sinilah siswa belajar tentang kehidupan melalui seni," ujar Ibu Yati di depan para guru, orang tua, dan tamu undangan.
Kudeta: Panggung Politik Anak Muda
Drama pembuka bertajuk "Kudeta" langsung mengguncang suasana dengan tensi tinggi dan dialog tajam. Cerita berlatar dunia fiksi sekolah yang kacau karena kekuasaan absolut ketua OSIS yang korup. Namun, keberanian seorang siswa biasa menyalakan api perubahan.Â
Pemeran utamanya, Dira Aulia, membawakan peran dengan penuh energi dan penghayatan. Penonton terdiam dalam ketegangan, lalu bertepuk tangan meriah saat adegan klimaks terjadi: suara "kudeta" yang dilakukan bukan dengan kekerasan, tapi dengan integritas.
Adagio Terakhir di Teater Du Vide: Puisi Sunyi dalam Panggung Gelap
Berikutnya, giliran drama "Adagio Terakhir di Teater Du Vide" yang membawa penonton ke ruang sunyi penuh kenangan. Cerita mengisahkan tentang seorang penari klasik yang kehilangan panggungnya, namun menemukan kembali jiwanya dalam kesunyian.Â
Drama kelas ini bukan sekadar pementasan, tapi puisi visual. Gerakan lambat, cahaya remang, dan monolog panjang penuh filosofi membuat suasana aula teater kecil terasa sakral. Banyak penonton tampak meneteskan air mata.
Pratama: Riuhnya Masa SMP
Kelas 8C membawakan "Pratama", sebuah drama yang mengangkat realitas keseharian remaja SMP: soal nilai, sahabat, cinta pertama, dan tekanan orang tua. Drama ini tampil ringan, lucu, tapi menyimpan kritik mendalam terhadap sistem pendidikan yang terlalu menekan.Â
Penonton tertawa dan terhibur, namun momen renungan muncul di akhir cerita ketika tokoh utama mengatakan: "Aku hanya ingin jadi anak biasa, bukan sempurna." Tepuk tangan panjang mengiringi akhir cerita.
Nada yang Terpendam: Suara Hati yang Akhirnya Terdengar
Salah satu penampilan paling menyentuh datang dari kelas 8D dalam drama "Nada yang Terpendam". Kisah tentang seorang anak pendiam yang menemukan identitasnya lewat musik. Diiringi piano langsung di atas panggung, drama ini memadukan narasi dan musik secara harmonis. Saat tokoh utama menyanyikan lagu ciptaannya, banyak penonton terlihat hanyut dan memberikan standing ovation.
Casa Deserta: Ruang Sunyi Penuh Makna
Sebagai penutup, drama berjudul "Casa Deserta" tampil misterius namun penuh makna. Cerita berfokus pada rumah tua yang ditinggalkan, namun menyimpan kenangan dan luka dari para penghuninya. Set panggung dirancang begitu detail: jendela tua, tirai putih, lampu temaram, semuanya menciptakan atmosfer magis. Drama ini menjadi refleksi tentang kehilangan, keluarga, dan harapan.
Aula Teater Kecil Jadi Panggung Besar Jiwa
Aula teater kecil SMP Labschool Jakarta mungkin tak seluas gedung pertunjukan profesional, namun dua hari ini ruang itu menjadi panggung besar bagi jiwa-jiwa muda yang ingin bersuara.Â
Tata panggung, pencahayaan, dan kostum digarap sepenuh hati oleh tim produksi siswa dengan pendampingan guru seni dan ekskul teater. Mereka belajar bukan hanya menjadi aktor, tapi juga sutradara, penata musik, penulis naskah, hingga operator lampu dan suara.
Apresiasi dari Penonton dan Orang Tua
Selama dua hari pertunjukan, lebih dari 300 penonton hadir. Banyak di antara mereka adalah orang tua yang terlihat haru dan kagum atas transformasi anak-anak mereka. "Saya tak pernah lihat anak saya seberani ini tampil di depan umum," ujar Pak Hasan, ayah dari siswa 8B. "Ini lebih dari sekadar pentas, ini pembentukan karakter."
Omjay: Mereka Telah Menjadi Tokoh Utama dalam Hidupnya Sendiri
Sebagai guru dan penulis, saya, Omjay, merasa sangat bangga melihat anak-anak ini tampil dengan sepenuh hati. Mereka bukan hanya memerankan tokoh di panggung, tapi sedang memerankan peran sejatinya dalam hidup. Dari drama-drama yang mereka mainkan, saya yakin kelak mereka akan tumbuh sebagai pribadi yang tangguh, empatik, dan kreatif.
Penutup: Dari Panggung Sekolah ke Panggung Kehidupan
Pentas drama ini adalah bukti bahwa pendidikan tak hanya terjadi di dalam kelas, tapi juga di atas panggung. Dari Kudeta" hingga "Casa Deserta", dari tawa hingga air mata, siswa Labschool belajar menjadi manusia seutuhnya: yang bisa merasakan, berpikir, dan menyampaikan.
Terima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah Dr. Yati Suwartini, seluruh guru, pembimbing teater, dan orang tua yang mendukung kegiatan daram kelas ini. Semoga ruang ekspresi seperti ini terus tumbuh, dan anak-anak kita terus menemukan suara mereka  di panggung, dan di kehidupan.
Adapun Jadwal Tampil Drama Kelas 8 adalah sebagai berikut:
(Catatan : 1 jam diawal untuk set, dan 1 jam lagi untuk tampil)
Jumat
1. 8A (09.00 - 11.00
2. 8F (12.30 - 14.30)
3. 8D (14.30 - 16.30)
Sabtu
4. 8E (07.00 - 09.00)
5. 8C (09.00 - 11.00)
6. 8B (12.30 - 14.30)
Demikianlah kisah Omjay tentang liputan kegiatan drama kelas SMP Labschool Jakarta yang sangat memukau penonton. Selama dua hari ini Omjay dibuat terpukau oleh penampilan siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta. Saat liputan ini dibuat masih ada satu drama lagi yang akan pentas.
Salam blogger persahabatanÂ
Omjay/Kakek Jay
Guru blogger IndonesiaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI