Kisah Omjay: Dari Uang Transport ke Tabungan Emas: Siasat Seorang Guru yang disapa Omjay
Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay)
Menjadi guru di Jakarta bukan perkara mudah. Selain harus mendidik dengan hati, seorang guru juga harus pandai mengatur segala hal dan termasuk juga soal keuangan. Salah satunya adalah uang transport. Biaya transport bulanan bisa besar kalau tidak diatur dan siasati. Uang transport harus dikelola dengan sangat baik.
Di balik semangat mengajar, ada perjuangan senyap yang sering tak terlihat. Kisah nyata ini datang dari seorang guru blogger Indonesia yang tidak hanya dikenal di ruang kelas, tapi juga di dunia maya. Namanya Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd, atau akrab disapa Omjay. Tahun ini Omjay sudah genap mengajar selama 32 tahun.
Omjay adalah guru TIK dan Informatika di SMP Labschool Jakarta. Omjay juga dikenal sebagai pegiat literasi digital dan penulis produktif di blog maupun media sosial. Tapi jauh sebelum dikenal sebagai "Guru Blogger Indonesia", Omjay adalah sosok sederhana yang menempuh perjalanan panjang. Baik secara harfiah dan makna. Sebuah kisah Omjay dari rumah ke sekolah, dan dari mimpi ke kenyataan. Semua itu akan Omjay bagikan dalam artikel sederhana ini.
Perjalanan Seorang Guru dari Bekasi ke Jakarta
Setiap hari, Omjay menempuh perjalanan dari rumahnya di Jatibening, Bekasi, menuju SMP Labschool Jakarta di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Bukan perjalanan yang singkat, apalagi jika ditempuh saat jam sibuk pagi. Tapi di situlah letak siasatnya. Omjay selalu berangkat lebih pagi untuk menghindari kemacetan kota Jakarta.
"Kalau tidak pintar-pintar atur ongkos, habis sudah gaji untuk di jalan," begitu kata Omjay suatu waktu dalam sebuah diskusi daring bersama guru-guru se-Indonesia.
Sebelum punya motor dan mobil pribadi, Omjay memilih naik kendaraan umum: dari angkot ke bus, dari bus ke ojek, kadang naik busway atau KRL. Rute bisa berubah, tergantung cuaca, lalu lintas, atau promo transportasi online. Tapi satu hal yang selalu tetap: Omjay mencatat setiap pengeluarannya. Omjay selalu terbuka kepada istri untuk masalah keuangan.
Omjay sadar, uang transport itu 'bocor halus' yang sering tidak terasa. Karena itu, Omjay mulai membuat anggaran harian. Jika hari itu Omjay bisa berhemat Rp10.000 dari ongkos biasa, uangnya tidak dibelanjakan. Omjay simpan di celengan semar. Omjay kumpulkan sedikit demi sedikit. Dan, sejak beberapa tahun terakhir, Omjay ubah bersama istri jadi Tabungan Emas Pegadaian.
