Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Film Religi Apa yang Suka Kamu Tonton?

5 April 2023   12:51 Diperbarui: 5 April 2023   13:02 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"NTT budayanya unik dan menarik,toleransinya bagus, pulaunya indah karena dikelilingi pulau pulau yang indah disini aku baru 30 Tahun om jay menetap dan tinggal di NTT , kalau pas ada tugas dan kegiatan PGRI , Pramuka dan GN-PK baru singgah pulkam atau kalau lebaran'. Kata ibu Retno ketua perempuan PGRI NTT.

"Kita sebagai ASN mengabdi dimana saja ,yg penting kita bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita dimasyarakat. Adaptasi Omjay gak ada masalah sesuai bidang yang saya pelajiri master sosilogi ( S2 sosiologi ) ditunjang dgn kegiatan ekscol Pramuka sebagai penunjang ya saya kira klop dgn jiwa petualang Kita heeee. Karena di NTT sangat menghargai adat istiadat dan budaya yg kuat sehingga terciptalah teleransi yg kondusip aman dan damai". 

Begitulah bunda Retno kawan Omjay yang tinggal di NTT memberikan informasi.

Kenapa film ini dibuat? Film ini dibuat untuk menunjukkan bahwa orang Indonesia sangat tinggi toleransinya. Juga mengangkat kisah nyata seorang guru wanita yang ditugaskan untuk menjadi guru garis depan di Atambua NTT. Nampak dalam video peluncuran film di bioskop bapak Anies Baswedan saat itu Mendikbud ikut memberikan sambutan dalam film ini.

Bagaimana Proses film ini dibuat? Film ini dibuat selama 20 hari dalam pengambilan gambar di Atambua NTT. Laudya Chintya Bella sendiri sampai bermukim selama satu setengah bulan di Atambua NTT untuk lebih mendalami perannya sebagai seorang guru sekolah dasar.

Sampai lab komputer SMP Labschool Jakarta, Omjay memutar filmnya kembali dengan komputer. Menonton film lewat HP kurang besar gambarnya. Ternyata film ini tidak membosankan walaupun ditonton sampai berkali-kali.

Dokpri
Dokpri

Alhamdulillah ban mobil sudah diganti dengan ban mobil cadangan. Ban mobil lama sudah tidak bisa dipakai kembali. OmJay harus membeli ban mobil yang baru. Untunglah Gopay dari menulis di Kompasiana sudah cair. Sehingga uangnya bisa dibelikan ban mobil baru, he-he-he.

Demikianlah kisah Omjay kali ini. Mari isi waktu luang kita dengan menonton film Indonesia. Film religi apa yang sudah anda tonton? Kalau belum menonton film Aisyah kita semua bersaudara, silahkan menonton filmnya sambil menonton waktu berbuka puasa. Semoga anda dapat pelajaran berharga dari menonton film ini.

Salam blogger persahabatan

Omjay 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun