Sambil menunggu tukang tambal ban buka, Omjay menuliskan kisah ini. Sebuah kisah anak manusia yang sedang diuji kesabarannya di saat bulan puasa.Â
Kesal juga melihat ban mobil bagian belakang kempes terkena benda tajam. Omjay mencari tukang tambal ban belum ada yang buka. Katanya buka pagi hari pukul 07.00 WIB. Sekarang pukul 06.00 pagi. Masih ada waktu sejam lagi. Omjay menunggunya di SPBU Rawamangun Jakarta Timur.
Selama menunggu, Omjay putuskan menonton film religi. Omjay ketik aja di google "film religi". Alhamdulilah dapat film bagus untuk ditonton. Pemeran Utama Laudya Chintya Bella. Judul Filmnya, "Aisyah Biarkan Kami bersaudara'.
Apa yang bagus dari film tersebut? Film ini mengajarkan bahwa perbedaan agama itu biasa di Indonesia. Kita harus bisa saling menghormati agama masing-masing. Film ini juga mengajarkan bagaimana seorang guru wanita yang beragama Islam berani meninggalkan kampung halamannya untuk mendidik anak-anak yang berada di Atambua NTT. Kebanyakan muridnya beragama Katolik. Guru tersebut akhirnya berhasil mengambil hati murid-murid di sekolahnya.
Berikut ini beberapa trailer singkat film tersebut:
- https://youtu.be/aH25F5JALe0
- https://youtu.be/wbrtJJUtc-0
- https://youtu.be/OI-SsB-Lizo
- https://youtu.be/BR5EPlP0L9Q
- https://youtu.be/0Ui35wBuK3U
Siapa saja yang bermain dalam film tersebut? Film ini dibintangi bintang film cantik laudya Chintya Bella. Ada juga Ari kriting dan pemeran anak lainnya. Rata-rata masih pendatang baru di dunia film.
Kapan Film ini dibuat? Film ini dibuat tahun 2016 lalu. Omjay sendiri baru hari ini menonton filmnya. Omjay tak sengaja menonton film ini sambil mengganti ban mobil yang pecah bannya.
Dimana Film ini dibuat? Film ini di buat di sebuah desa di Atambua Nusa Tenggara Timur (NTT). Desanya memang tak sehijau Ciwidey di Bandung Jawa Barat. Tempat guru tersebut berasal.
Seorang kawan yang tinggal di NTT memberikan informasi.
"NTT budayanya unik dan menarik,toleransinya bagus, pulaunya indah karena dikelilingi pulau pulau yang indah disini aku baru 30 Tahun om jay menetap dan tinggal di NTT , kalau pas ada tugas dan kegiatan PGRI , Pramuka dan GN-PK baru singgah pulkam atau kalau lebaran'. Kata ibu Retno ketua perempuan PGRI NTT.
"Kita sebagai ASN mengabdi dimana saja ,yg penting kita bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita dimasyarakat. Adaptasi Omjay gak ada masalah sesuai bidang yang saya pelajiri master sosilogi ( S2 sosiologi ) ditunjang dgn kegiatan ekscol Pramuka sebagai penunjang ya saya kira klop dgn jiwa petualang Kita heeee. Karena di NTT sangat menghargai adat istiadat dan budaya yg kuat sehingga terciptalah teleransi yg kondusip aman dan damai".Â
Begitulah bunda Retno kawan Omjay yang tinggal di NTT memberikan informasi.
Kenapa film ini dibuat? Film ini dibuat untuk menunjukkan bahwa orang Indonesia sangat tinggi toleransinya. Juga mengangkat kisah nyata seorang guru wanita yang ditugaskan untuk menjadi guru garis depan di Atambua NTT. Nampak dalam video peluncuran film di bioskop bapak Anies Baswedan saat itu Mendikbud ikut memberikan sambutan dalam film ini.
Bagaimana Proses film ini dibuat? Film ini dibuat selama 20 hari dalam pengambilan gambar di Atambua NTT. Laudya Chintya Bella sendiri sampai bermukim selama satu setengah bulan di Atambua NTT untuk lebih mendalami perannya sebagai seorang guru sekolah dasar.
Sampai lab komputer SMP Labschool Jakarta, Omjay memutar filmnya kembali dengan komputer. Menonton film lewat HP kurang besar gambarnya. Ternyata film ini tidak membosankan walaupun ditonton sampai berkali-kali.
Alhamdulillah ban mobil sudah diganti dengan ban mobil cadangan. Ban mobil lama sudah tidak bisa dipakai kembali. OmJay harus membeli ban mobil yang baru. Untunglah Gopay dari menulis di Kompasiana sudah cair. Sehingga uangnya bisa dibelikan ban mobil baru, he-he-he.
Demikianlah kisah Omjay kali ini. Mari isi waktu luang kita dengan menonton film Indonesia. Film religi apa yang sudah anda tonton? Kalau belum menonton film Aisyah kita semua bersaudara, silahkan menonton filmnya sambil menonton waktu berbuka puasa. Semoga anda dapat pelajaran berharga dari menonton film ini.
Salam blogger persahabatan
OmjayÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI