Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Camar Omjay Hari Keduapuluh Puasa

23 April 2022   02:55 Diperbarui: 23 April 2022   03:17 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan malam Ramadhan atau camar omjay di hari keduapuluh puasa adalah belajarlah kepada orangtua, karena mereka telah mengalami masa muda. Pengalaman adalah guru yang terbaik.

bukber PGRI/dokpri
bukber PGRI/dokpri

Jumat, 22 April 2022 saya mengikuti acara buka puasa bersama pengurus besar PGRI di gedung guru Indonesia jalan tanah abang III nomor 24 Jakarta pusat. Hujan besar mengguyur ibu kota Jakarta.

Tadinya saya mau naik motor gojek dari jalan pemuda Labschool Rawamangun ke jalan Tanah Abang III Gambir. Tapi hujan datang tak diundang. Akhirnya saya putuskan naik bajaj ke lokasi acara.

Dokpri
Dokpri

Sepanjang jalan abang tukang bajaj cerita tentang kisah hidupnya. Beliau adalah supir bajaj yang ditinggal istrinya karena dianggap tak mampu memberikan nafkah istrinya. Beliau memiliki 3 orang anak. 

Anak pertama sudah SMA, anak kedua sudah kelas 6 SD dan anak terakhir berusia 4 tahun. Mereka tinggal di Jatiwaringin Pondok Gede Bekasi.

Mereka tinggal di gudang masjid. Selain jadi supir bajaj, beliau juga marbot atau penjaga masjid Al iman. Anak bungsunya pintar sekali menghafal Al-Qur'an. Apa yang dilantunkannya sudah langsung hafal. Seperti surat yaasin dan surat ar Rahman.

Abang bajaj bercerita. Biasanya suka ikut naik bajaj bersama ayahnya. Tadi sudah merasa capek jadi tidak ikutan ayahnya naik bajaj keliling kota Jakarta.

Dokpri
Dokpri

Beliau juga cerita baru saya penumpangnya. Belum ada satupun penumpang yang berhasil beliau bawa. Sehari setoran Rp.60.000 dan buat bayar gas Rp. 20.000. Sore itu beliau senang sekali dapat penumpang seperti saya. Katanya bayar berapa saja beliau terima.

Terharu juga saya mendengar ceritanya. Beliau ditabrak mobil sehingga tangan kirinya patah di saat malam tahun baru 2019. 

Anak muda yang menabrak bajaj beliau langsung lari. Beliau berjalan kaki dari Kwitang ke Jatiwaringin. Kendaraan bajaj beliau titipkan pada orang yang ada di kwitang Jakarta pusat.

Dari situlah kesulitan demi kesulitan hidup beliau hadapi. Untunglah bertemu dengan salah seorang ustadz dan pengurus masjid sehingga bisa tinggal di gudang masjid Al iman. Istrinya kabur tak kuat menahan penderitaan. Tinggal beliau bersama ketiga anaknya harus bertahan hidup di ibukota Jakarta. Beliau sendiri berasal dari kota Cirebon.

Saya terharu mendengar kisah hidupnya yang diuji dengan berbagai cobaan hidup. Saya mendengar dan menyimak kisah hidupnya sampai mengeluarkan air mata. Semoga ada orang baik lainnya yang membantu beliau dari kesulitan hidup.

Ketika sampai di depan gedung guru Indonesia, saya memberikan uang lebih. Supaya beliau bisa membayar setoran bajaj hari ini. Saya pun mengucapkan terima kasih karena sudah mengantarkan saya ke kantor PGRI. Saya punya prinsip. Semakin banyak memberi maka akan semakin banyak menerima. Itulah falsafah hidup yang selalu saya pegang.

Dokpri
Dokpri
Alhamdulillah sampai juga saya di acara buka puasa bersama. Pembawa acara telah membuka acara dengan perasaan senang dan riang. 

Seriang dan bahagia hati saya bertemu kawan-kawan pengurus PGRI. Sudah lama juga tidak kopdar dengan mereka. Rasa kangen terobati sore itu.

Dokpri
Dokpri
Sudah hampir 2 tahun saya tak datang ke gedung guru Indonesia (GGI) Sebuah gedung bersejarah dan banyak menyimpan kenangan perjuangan para guru. 

Di tempat ini guru TIK PGRI bergabung dan menyatakan diri untuk bergabung di APKS PGRI. Asosiasi profesi dan keahlian sejenis alhamdulilah sudah banyak memberikan kontribusi nyata untuk PGRI.

Dokpri
Dokpri
Lantunan ayat suci Al-Qur'an dibacakan oleh pak Suherman dan saritilawah oleh mbak Rahmatia. Bergetar hati ini mendengar ayat-ayat Allah dibacakan. Semoga saya bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.

Dokpri
Dokpri
Tibalah saatnya ibu ketua umum pengurus besar PGRI menyampaikan sambutan. Ibu Prof. Dr. Unifah Rosyidi menyampaikan sambutan dengan penuh semangat perjuangan. 

Sebagai organisasi guru terbesar di Indonesia, PGRI sudah membuktikan bahwa organisasi guru ini menjadi mitra pemerintah yang mandiri dan independen. 

PGRI terus menerus memberikan saran dan masukan kepada pemerintah agar dunia pendidikan semakin baik. Rancangan revisi undang-undang Sisdiknas sebaiknya tidak dibuat tergesa-gesa. Itulah salah satu masukan yang disampaikan ibu ketua umum pengurus besar PGRI. Berbagai kritik yang membangun dan konstruktif telah disampaikan langsung kepada mendikbudristek, Nadiem Makarim.

Dokpri
Dokpri

Acara demi acara berlangsung dengan lancar. Bapak kyai Wahyudi dari Banyuwangi memberikan ceramah pengantar buka puasa melalui Aplikasi zoom. Jarak yang jauh terasa menjadi dekat. 

Itulah PGRI yang anggota dan pengurus wilayah berada dari provinsi Aceh hingga Papua. Kami mengucapkan selamat berbuka puasa lebih dulu untuk wilayah indonesia bagian timur. Seru banget acaranya. Luring dan daring kami laksanakan dengan perasaan senang dan bahagia.

Dokpri
Dokpri

Pulang dari acara buka puasa bersama, saya menumpang mobil pak Muhir wakil sekjen PB PGRI. Saya ikut mampir ke rumah beliau di daerah pondok kelapa, Jakarta Timur. Salut juga saya kepada beliau. Usia 75 tahun masih sanggup mengemudi mobil sendiri tanpa bantuan supir pribadi.

Sepanjang perjalanan pulang saya banyak mendapatkan cerita dari pak Muhir yang sudah malang melintang dalam dunia pendidikan. Mantan wakil kepala dinas pendidikan DKI Jakarta ini telah mengikuti sejarah perjuangan PGRI dari tahun 1967. Jadi saya belum lahir, beliau sudah berkiprah untuk PGRI.

Begitu sampai di rumah beliau yang luas, saya disuguhi teh hangat dan kolak pisang. Ingin sekali ngobrol lama dengan beliau. Tapi saya belum sholat isya dan tarawih. Jadi saya putuskan untuk memanggil driver ojek online dengan aplikasi gojek.

Dokpri
Dokpri

Tak berapa lama ojek online datang menjemput. Saya cium tangan pak Muhir untuk pamit. Banyak pengalaman beliau saya dapatkan malam ini. Terutama tentang ilmu leadership atau kepemimpinan yang tidak sembarangan orang bisa mendapatkan. Saya beruntung mendapatkan ilmunya langsung dari pakarnya.

Dokpri
Dokpri

Demikianlah sedikit kisah omjay malam ini. Semoga dapat memberikan pencerahan untuk pembaca kompasiana. Hidup itu harus belajar berorganisasi. Dengan berorganisasi kita bisa membantu diri kita dan orang lain. Kita dapat menjadi guru pelopor dan bukan pengekor. Malam ini saya belajar banyak dari pak kyai Wahyudi dan bapak Muhir yang luar biasa.

Buka puasa bersama pengurus Besar PGRI membuat saya semakin matang dalam berorganisasi dan belajar dari pengalaman orang yang lebih tua di  PGRI. Semoga PGRI semakin jaya. Solidaritas yes!

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay
Omjay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun