Lalu apa kontribusi JNE melihat kenyataan itu? Vice Presiden Marketing JNE, bapak Eri Palgunadi menyampaikan di acara kontribusi nyata untuk brand lokal bahwa pada kondisi seperti ini pengusaha lokal dihadapkan pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Di tengah pandemi ini para pengusaha harus berani keluar dari zona nyaman. Para pelaku usaha lokal harus cerdik, dan harus jeli melihat posisinya saat ini. Hal itu disampaikan beliau dalam acara Inspira Webinar with JNE yang digelar secara online hasil kolaborasi antara JNE dan Young On Top bersama Arto Biantoro.
Pada saat pandemi seperti ini banyak yang bisa dilakukan oleh berbagai pihak untuk membantu UMKM. Pada awal masa pandemi itu memang berdampak pada menurunnya penjualan para UMKM, lalu bagaimana cara kita membantu mereka? Cara membantu mereka adalah dengan membeli produk mereka. Itulah yang seharusnya kita lakukan agar UMKM di Indonesia bangkit. Kita harus menghadapinya dengan cara tersenyum, seperti senyum murid-murid omjay yang cantik-cantik. Mereka sangat bersemangat belajar informatika.
Terlepas dari berbagai masalah yang dihadapi para pelaku UMKM, di masa sulit ini berbagai pihak harus saling bahu membahu agar keadaan makin cepat membaik. Upaya JNE untuk dapat membantu penanganan Covid-19 dengan menggelar program-program seperti memberikan diskon atau layanan gratis untuk pengiriman APD patut kita apresiasi. Nah, sejak dulu JNE telah melakukan langkah untuk mendukung UMKM. Ada program JLC (JNE Loyalty Card) yang telah memberi banyak benefit kepada UMKM. Lalu ada juga Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) untuk mendukung produsen makanan khas. Begitu juga Friendly Logistic untuk memudahkan bisnis UMKM. Saya sendiri, sangat suka dengan produk JNE yang berupa kiriman reguler. Barang cepat sampai ke alamat berkat jasa JNE. Berbagai buku yang saya terbitkan, terkirim dengan cepat kepada para pemesan buku lewat jasa JNE.
Semua produk atau Brand memang harus berproses. Menurut bapak Eri Palgunadi (VP Marketing JNE), Jika brand atau merk dagang anda harus berproses, yang artinya anda harus belajar agar dapat bertahan melewati pandemi ini, maka kuncinya ada 3, yaitu kita harus update, berpikir positif dan optimis terhadap perubahan. Selain itu juga penting untuk persistence, jika produk tidak laku maka jangan mundur. Itu kurang lebih modal sebuah brand untuk bertahan dan berkembang.Â
Sekali layar terkembang, pantang surut mundur ke belakang. Maju tak gentar membela yang benar. Itulah yang seharusnya dilakukan oleh para pengusaha UMKM. JNE tentu akan dengan senang hati membantu proses pengiriman produknya ke seluruh Indonesia dan luar negeri. Semangat para pengusaha UMKM harus terjaga dengan baik. Seperti semangat belajar informatika, murid-murid Omjay di SMP Labschool Jakarta.