Itu cerita masa lalu. Kini kita pikirkan masa depan. Ajak muridmu juga mampu mewujudkan impian. Menulis menjadi pilihan saya mengajak murid menerbitkan buku. Di organisasi PGRI kita bertemu. PGRI adalah rumah asli para guru. Ayo kembali ke rumah guru. Rumah yang dibangun oleh guru.
Saya bukan guru bahasa Indonesia. Saya juga bukan guru yang pandai menulis. Saya hanyalah guru TIK yang berganti nama menjadi informatika.
Saya ajak kawan kawan guru untuk belajar menulis. Kami membuka kelas menulis gratis. Harapannya banyak guru yang menularkan kepada murid-muridnya. Guru dan murid sama-sama mempunyai buku.
Seorang kawan memberikan komentar di wag.
Sangat menginspirasi Om Jay, keren. Pengen bgt kayak Om Jay. Bbrp bln yg lalu saya dan anak2 murid juga mengadakan kelas menulis dan saat ini saya masih proses untuk menerbitkan buku antologi kami. Alhamdulillah juga ada anak muridku yg sdh menerbitkan buku antologi, seneng bgt skrg anak muridku itu aktif ikut nubar² baik puisi ataupun cerpen. Alhamdulillah saya juga bljr menulis, Alhamdulillah sdh 8 karya buku yg dihasilkan. Duuuuh hhh klo baca tulisan Om Jay.. Bener2 buat saya semangat tttt... Keren Om Jay.. Sukses sllu tuk Om Jay.. salam kenal dari saya Ibu Enita, Guru SD Negeri Banjarsari Talang padang Tanggamus Lampung👍🏻👍🏻👍🏻🙏🙏🙏
Buku adalah mahkota seorang penulis. Belum bisa disebut penulis kalau belum menerbitkan buku. Itulah prinsip yang saya pegang. Banyak impian menjadi kenyataan. Semua itu dimulai dari menulis.
Apa yang paling sulit dari menulis? Hal yang paling sulit dari menulis adalah memulai. Kita harus berani memulai dan bertindak. Mulailah menulis 3 alinea saja dan k3mudian dikembangkan menjadi beberapa alinea.