Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banjir dan Tetaplah Bersyukur

3 Januari 2020   00:30 Diperbarui: 3 Januari 2020   04:23 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir.

Selama dua hari ini, berita dan cerita masalah banjir jadi trending topik di media sosial. Banjir terjadi dimana mana.

Ada yang mengalaminya dengan suka cita dan ada yang mengalaminya dengan duka cita. Kita tentu prihatin karenanya.

Banjir adalah siklus rutin tiap tahun. Namun kali ini banjir terasa lebih tinggi airnyadari tahun sebelumnya. Saya saja, keluar rumah sudah sepinggang atau sepinggul orang dewasa. Inilah banjir terbesar di perumahan kami.

Terus terang ini banjir terbesar di kompleks TNI AL Jatibening Indah Pondok Gede Bekasi. Tahun sebelumnya tidak separah ini.

Namun kami tetap bersyukur karena komplek perumahan kami tidak separah kompleks dosen IKIP dan Pondok Gede Permai.

Sekarang air sudah surut.  Tinggal membersihkan baju-baju dan barang-barang yang terendam air kemarin. Juga membersihkn lantai rumah yang penuh dengan lumpur.

Banjir kali ini memang lebih tinggi airnya dari tahun sebelumnya dan alhamdulillah sudah mulai surut setelah jam makan siang. Saya bersyukur karena hujan berhenti.

Semoga banjir tak datang lagi. Mari kita berdoa kepada Allah agar diampuni semua dosa-dosa kita. Minta maaf kepada Allah kalau selama ini kita kurang merawat lingkungan dengan baik.

Daerah resapan air harus ditambah. Harus ada ruang terbuka hijau di setiap kompleks perumahan. Penghijauan harus terus digalakkan dan dikampayekan terus menerus.

Kepada kawan kawan yang terkena banjir,  mari kita sabar menghadapi musibah ini. Ambil hikmah dibalik musibah. Ini cara Allah menegur kita.

Hujan masih akan terus turun. Persiapkan lebih baik lagi. Dokumen-dokumen penting segera diamankan ke tempat yang tinggi dan simpan di tempat yang aman.

Banjir pasti akan datang bila curah hujan cukup lama. Rumah yang berada di dataran rendah sebaiknya disiapkan untuk datangnya banjir yang selalu tiba-tiba.

Saya saja sempat kaget sekali, karena air begitu cepat meninggi. Hujan tiada henti dan air terus mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah sekali.  

Semoga para korban banjir segera mendapat pelayanan terbaik dari pemerintah daerah.  Cepat tanggap dari pimpinan kepala daerah wajib diacungi jempol dan ditunggu rakyat.

Banjir adalah siklus rutin tiap tahun yang akan kita hadapi. Siapkan lingkungan tempat anda untuk siaga banjir. Sehingga tak terdengar kabar mobil anda hanyut terbawa air. Jangan lupa asuransikan kendaraan bermotor anda.

Banjir semoga membuat kita melakukan refleksi dan introspeksi diri. Barangkali ini cara Allah menegur kita untuk lebih bersahabat dengan alam.

Bala tentara Allah seperti angin, api,  dan air pasti akan mengincar manusia. Saatnya kita manfaatkan air, api dan angin untuk kesejahteraan manusia. Bukan mensengsarakan manusia.

Saatnya manusia bersujud kembali kepadaNya. 

Salam Blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun