Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terima Kasih Pak Jokowi (Curhat Blogger di Acara Rembuknas 2017)

24 Oktober 2017   16:19 Diperbarui: 24 Oktober 2017   16:26 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam itu sudah mau pulang. Namun keinginan kuat bertemu presiden Jokowi membuat diri ini bertahan. Sudah lama tidak bertemu pak Jokowi. Terakhir bertemu langsung ketika blogger kompasiana diundang ke istana negara setahun lalu. Rasa rindu yang menggebu membuat diri ini pun menjadi kuat, walaupun tas dipundak terasa berat. Apalagi ketika semua peserta rembuk nasional 2017 harus antri melewati pasukan pengamanan presiden (paspampres). Sementara hujan rintik-rintik mengiringi kami memasuki ruang acara di aula gedung C1 Jakarta International Expo (JIE) Kemayoran Jakarta Pusat.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 wib. Hari itu Selasa, 23 Oktober 2017 ribuan pasang mata menunggu kehadiran pemimpinnya. Siapa lagi kalau bukan presiden Jokowi. Saya sengaja duduk di pinggir jalan ruangan acara. Dengan sebuah harapan, presiden Jokowi melewati jalan itu. 

Sebentar kemudian, ruangan hening ketika pembawa acara mengumumkan bahwa presiden Jokowi akan memasuki ruangan. Dada ini berdetak kencang, dan berharap bisa bersalaman dengan presidennya. Sekaligus berharap bisa selfi dengan kamera hp bersama Jokowi. Namun malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Kamera ponsel mati, karena seharian sudah terpakai untuk meliput acara.

Saya berdiri di tepi jalan rombongan presiden Jokowi. Pasukan paspampres menghalangi tubuh yang gempal ini. Dalam hati, bersalaman dengan presiden Jokowi nampaknya tinggal mimpi. Tapi siapa sangka, tiba-tiba justru pak jokowi menghampiri dan mengatakan,  "Ini blogger kompasiana ya?". Beliau menyalami saya tiba-tiba. Alhamdulillah, terima kasih pak jokowi!

Senang sekali disapa pak Jokowi. Kami bersalaman lama sekali. Paspampres terus membawa pak Jokowi ke panggung depan. Ada peserta yang bisa berselfi ria bersama presidennya. Saya hanya bisa ternganga saja melihatnya. Presiden Jokowi pun terus berjalan menempati posisinya. Suasana semakin ramai ketika banyak orang yang berusaha untuk bersalaman dengan presidennya.

dok
dok
Alhamdulillah, saya beruntung bisa salaman dengan presiden Jokowi. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dalam hati. Rasa lelah dan letih mengikuti kegiatan rembuk nasional dari pagi hari langsung hilang. Pak Jokowi serasa memberikan kekuatan lewat tangannya. Seolah mengatakan,  "Omjay pasti bisa bertahan sampai selesai!"

Acara pun dimulai. Sambutan dan laporan ketua panitia bapak Dr. Ir. Firdaus Ali, M.Sc membuat acara malam itu semakin berkesan. Saya tidak tahu kalau acaranya akan semeriah ini. Ajakan mas Harris Maulana di group WA K100 untuk ikut meliput acara rembuknas saya setujui saja. Tidak kepikiran kalau yang datang ribuan orang. Sempat bingung juga waktu registrasi di tempat panitia. Saya bilang saja dari kompasiana. Name tag Pers diberikan panitia dan saya seperti wartawan profesional saja.

Panitia mengarahkan langsung ke lantai 6, saya langsung menuju media center. Tapi sayang, panitia yang menyambut saya kurang ramah orangnya, mungkin karena saya cuma blogger biasa. Bukan wartawan terkenal atau wartawan televisi. Bahkan ketika minta ballpoint saja dibilang tidak ada. Sebuah buku tulis diberikannya dengan wajah ketus tanpa senyuman di bibirnya.

Beda sekali ketika saya berada di ruang 10, dimana di sana ada ruang diskusi dengan tema Pembangunan Sumber Daya Manusia, Terperbarukan dan Pendidikan Vokasi. Saya memilih ruangan ini, karena sesuai dengan minat saya di bidang pendidikan. Rupanya, sudah banyak yang saya kenal, dan banyak tokoh pendidikan hadir di ruang tersebut. Suasana menjadi cair, apalagi ketika kita mulai dengan foto bersama.

dok
dok
Satu persatu peserta hadir. Prof Rhenald Kasali memimpin acara rembug. Lagu Indonesia raya dipimpin mas Purwacaraka dan kami pun bernyanyi dengan lagu indonesia raya 3 stanza. Sempat lupa kata-katanya, untunglah ada slide proyektor membantunya. Kami pun bernyanyi dengan penuh hikmat.

Usai bernyanyi, pak Rhenal langsung membuka acara rembug dengan kalimat yang memotivasi. Suasana langsung cair dan mengalir. Kami diminta berbagi kelompok diskusi. Hal yang dibahas adalah:

  1. Pendidikan Karakter
  2. Guru dan kualitas pendidikan
  3. Kartu Indonesia Pintar
  4. Pendidikan Vokasi
  5. Perguruan tinggi

Kelima hal di atas menjadi tema yang dibicarakan dalam diskusi kelompok Pembangunan Sumber Daya Manusia, Terperbarukan dan Pendidikan Vokasi. Status saya yang bukan peserta, tetapi dari media yang meliput, membuat saya lebih banyak diam menyimak saja. Tenyata banyak orang pintar dalam dunia pendidikan kita. Saya banyak belajar dari mereka. Diskusi semakin panas sampai melewati waktu makan siang. Prof Fasli Jalal menghentikan acara diskusi untuk sementara. Peserta diminta makan siang dulu di lantai 1 dan sholat di tempat yang sudah disiapkan panitia di lantai 4 gedung PRJ kemayoran ini.

Saya turun ke bawah, lalu bertanya sama satpam dimana makan siang kawan-kawan media. Saya pun diarahkan ke lantai 6. Namun baru sampai lantai 2, saya dikasih tahu kawan-kawan dari ANTV kalau makan siang di hall C1. Kami pun bersama-sama ke tempat makan. Di sana sudah banyak peserta menyantap makanannya. Saya pun langsung berbaur dengan peserta rembuk lainnya. Santap siang ini nikmat sekali. Alhamdulillah.

Dekat tempat makan siang, ada mushollah. Saya sholat dhuhur di sana. Lalu setelah itu kembali ke lantai 6 meliput jalannya diskusi. Ada juga dari pers lain yang ikut meliput. Saya tidak tanya dari mana. Tapi kayaknya bukan dari blogger kompasiana. Rasanya hanya saya sendiri yang blogger. Jadi saya maklum saja kalau saya dianggap bukan wartawan dari media arus utama.

Sebenarnya, banyak sekali yang ingin ditulis. Terutama tentang peningkatan kualitas guru yang menjadi diskusi hangat di dalam kelompok ini. Sampai batas waktunya habis, mereka tetap asyik memberikan masukan. Saya mencatatnya beberapa. Foto-fotonya bisa anda unduh di facebook saya di sini.

Terima kasih pak Jokowi. Lewat rembuknas yang ketiga ini, anda telah membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Saya belum sempat ke ruang kelompok lainnya. Tapi saya percaya mereka ingin presiden jokowi dan wakil presiden jusuf kalla membangun untuk kesejahteraan rakyat. Bidang pendidikan tidak kalah pentingnya karena ini yang akan membuat Indonesia lebih baik. Infra struktur akan mempercepat proses itu. Presentasi bapak di malam itu sungguh memukau kami yang hadir. Banyak sekali yang sudah bapak lakukan selama 3 tahun ini. Buku ini menjadi buktinya.

dok
dok
Demikianlah curhat saya sebagai seorang blogger kompasiana yang meliput acara ini. Semoga tahun depan bisa ikut lagi, tapi bukan diundang dari media melainkan dari peserta yang sudah mendaftar online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun