Mohon tunggu...
Dwi Astini
Dwi Astini Mohon Tunggu... -

Menulis adalah hobi bukan bakat...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penutupan Facebook Hanya Berita "Bohong”

9 Januari 2011   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:47 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12945931521427102776

[caption id="attachment_82352" align="aligncenter" width="460" caption="Google: Mark Zuckerberg"][/caption]

Seharian ini kita semua mendapat kabar bahwa salah satu website raksasa dunia, Facebook, akan ditutup pada tanggal 15 Maret 2011, karena sang pendiri ingin kembali ke kehidupan normalnya. Kebenaran informasi ini masih perlu dipertanyakan karena bukan pertama kalinya, isu Facebook akan ditutup disebarluaskan ke publik. Dan tentunya kita masih punya hak untuk menyatakan berita  ini hanya berita ”bohong”.

Beberapa catatan sebelumnya menunjukkan bahwa berita sepeti ini sudah berulang kali muncul. Bahkan beberapa bulan yang lalu, kita juga mendapatkan isu bahwa Facebook tidak kan bisa diakses lagi pada tanggal 31 Mei 2010 jam 13.23 . Zuckerberg membuat keputusan itu dengan alasan karena sistem keamanan Facebook yang kian kendor, sehingga seseorang dengan mudah bisa mengakses detail seperti tempat tinggal, nomor telepon hingga daftar teman.

Mark Zuckerberg selaku pendiri Facebook mengaku tidak terlalu ambil pusing dengan tuntutan agar Facebook lebih memperhatikan sistem keamanan pemilik akun. Namun, pada akhirnya Mark mengumumkan kembali bahwa Facebook tidak akan ditutup dan Ia berjanji akan memperbaiki kontrol privasi situs jejaring sosial tersebut.

Bahkan pesan bahwa facebook akan ditutup pada saat itu sempat disebarluaskan lewat BBM dengan isi “Kabar ini bukan sekedar informasi! Jika kamu mempunyai foto yang pribadi, silahkan simpan. Tidak ada lagi Facebook, ini nyata!

Dan seperti yang diberitakan oleh weeklyworldnews, menurut Mark Zuckerberg, Facebook kini telah menjadi tidak terkontrol dan akibatnya dia menjadi stress. Solusi yang tepat menurutnya adalah dengan menutup Facebook. Bahkan Ia berkata “I need to put an end to all the madness“.

Nah, kini apakah Mark akan berubah pikiran seperti yang sudah terjadi sebelumnya? Ataukah Ia akan bersikeras terhadap pernyataan yang sudah Ia lontarkan di media massa? Mari kita tunggu bersama!

Artikel yang tak kalah menarik,

Orang Indonesia yang “Ditahan” oleh Jepang

Sihir Nicolas Cage di Awal Tahun

Sumber dari sini

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun