Mohon tunggu...
Dwi Astini
Dwi Astini Mohon Tunggu... -

Menulis adalah hobi bukan bakat...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Antara Kasih, Uang, dan Waktu

24 Februari 2011   12:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:18 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12985513751592403278

Kasih, uang, dan waktu adalah 3 hal dasar yang di miliki oleh seseorang. Sejak manusia dilahirkan, mereka sudah didekapi oleh kasih, uang, dan waktu. Untuk dapat lahir di dunia ini, seseorang membutuhkan kasih dan perhatian dari orang tua yang senantiasa menjaga mereka, khususnya Ibunda. Di dalam perut ibu pun, Ia sudah menghabiskan uang orang tuanya yang harus memberikan makanan bergizi untuk menunjang kesehatan dan pertumbuhannya. Dan untuk melihat indahnya dunia ini, seseorang membutuhkan waktu selama 9 bulanan. Sederhananya, tak ada satu pun manusia yang bisa lepas dari 3 hal tersebut.

Namun, waktu demi waktu berlalu, orang mulai melupakan dari mana Ia berasal. Berkat siapakah Ia mampu berdiri tegak hingga hari ini? Berbuat durhaka terhadap orang tua, berfoya-foya untuk menghabiskan waktu, bahkan berbuat hal-hal yang merugikan banyak orang. Ingatlah kembali berapa besar kasih, uang, dan waktu yang dikeluarkan hanya untuk membiarkan diri Anda menikmati dunia yang indah ini?

Banyak yang berpendapat, uang bukan segala-galanya tapi segala-galanya butuh uang. Pernyataan yang sederhana tapi bertolak belakang dari realita zaman sekarang. Di mana-mana selalu bahas isu koruptor, perampokan, maling, dsb. Semua karena uang! Hidup ini sudah dibutakan oleh uang. Semua orang merasa uang adalah segala-galanya. Tak ada uang, lebih baik mengkhianati hati nurani, daripada kerja keras dan mencari penghasilan secara halal. Tak ada lagi kasih di cahaya mata mereka, yang ada hanyalah uang uang dan uang.

Jikalau uang hilang, kita masih bisa mencarinya kembali dengan kemampuan dan keahlian yang kita miliki. Namun jikalau seseorang kehilangan orang yang disayanginya dan juga waktu/ momen penting, apakah semua itu bisa kembali? Jawaban ada di diri kita masing-masing. Mari merenung kembali apa tujuan orang tua mempertahankan kita selama 9 bulanan untuk lahir di dunia ini. Dan belajarlah untuk melihat segala sesuatu hal tidak lagi dari perspektif uang uang dan uang yang menyesatkan itu!

*Senangya berbagi walau sudah dipublikasikan di sini*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun