Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nadiem, Generasi Milenial di Kursi Ki Hadjar Dewantara Sekaligus BJ Habibie

4 Mei 2021   01:49 Diperbarui: 4 Mei 2021   10:26 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ki Hadjar Dewantara (Sumber: bisnis.com)

IPTN mencatatkan sejarah emas menciptakan pesawat pertama buatan Indonesia, Gatot Kaca N 250. Sebuah pesawat tercanggih di kelasnya pada masanya.

Selain IPTN, BJ Habibie juga merupakan salah seorang yang memperkuat pertahan laut dengan PT. PAL Surabaya. Sebelumnya PT. PAL merupakan perusahaan swasta yang didirikan Pemerintah Belanda tahun 1939.

Selain itu, BJ Habibie juga merupakan salah seorang penggagas PT. Pindad Persero yang bergerak di bidang Alutsista. Pada tahun 1983 ia mengambil alih PT Pindad dari TNI AD. Selain PT. Pindad BJ Habibie juga merupakan tokoh sentral pada PT Dahana Persero yang bergerak dalam industri bahan peledak.

Dengan banyaknya kontribusi BJ Habibie di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tak heran jika ia dijuluki juga sebagai Bapak Teknologi Indonesia.

Kini dua kursi kementrian yang tidak main-main tersebut, yang melahirkan Bapak Pendidikan Indonesia dan Bapak Teknologi Indonesia, ada di tangan seorang milenial Nadiem Anwar Makarim. 

Menyamakan Nadiem dengan dua pendahulu hebatnya tentu saja sebuah perbandingan yang tidak apple to apple, tetapi yang menjadi pertanyaan besar adalah gebrakan apa yang bisa ia lakukan untuk dunia pendidikan serta riset dan teknologi Indonesia?


Saat awal-awal menjabat sebagai Mendikbud Nadiem telah membuat gebrakan dengan gerakan merdeka belajar. Slogan ini pula yang digaungkan pada momen Hari Pendidikan Nasional tahun 2021 ini. 

Dengan gerakan merdeka belajar ini Nadiem ingin memperbaiki sistem pendidikan Indonesia. Dalam pandangan Nadiem saat ini para siswa Indonesia belum merdeka dalam belajar sehingga diperlukan gerakan untuk memerdekakan otak mereka.

Sebuah gebrakan yang hebat dalam gagasan, namun bagaimana implementasinya?

Salah satu hal penting dalam gerakan merdeka belajar ini adalah penghapusan ujian nasional. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah pimpinan Nadiem tahun ini memang telah berhasil menghapuskan Ujian Nasional. Tetapi yang perlu diperhatikan juga sayangnya juga gagal melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) sebagai penggantinya.

BJ Habibie dapat membuat prestasi gemilang dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi karena menjabat Menristek hampir kurang lebih selama 25 tahun dari tahun 1973 sampai dengan 1998. Apakah Nadiem akan bisa bertahan pada kursi menterinya selama itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun