Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Darurat Baca Pejabat: Daya Tarik Penulis, Penerbit Buku, Murid di Kelas

26 September 2025   10:16 Diperbarui: 26 September 2025   13:54 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Darurat Baca Pejabat: Daya Tarik Penulis, Penerbit Buku, Murid di Kelas

 

Pendahuluan

 

Bagi setiap orang yang berpikir positif, setiap  masalah atau kesulitan akan dijadikan sebuah peluang dan tantangan. Darurat baca pejabat kita, menjadi peluang dan tantangan bagi penulis bukan sekadar bagaimana memproduksi buku-buku bermutu. Buku yang bermutu saja tidak cukup, karena perlu dicetak oleh penerbit untuk dipublikasikan. Buku yang hanya tersimpan rapi di rak belum tentu menyentuh pembaca. Pertanyaannya, siapa pembacanya? Anak-anak, remaja, orang tua, hingga tokoh publik dan pejabat.

 

Saya pribadi pun ikut mengambil langkah kecil. Buku kumpulan cerpen solo karangan sendiri saya ujicobakan untuk dibaca di perpustakaan sekolah. Dari sana saya bertanya: bagaimana langkah berikutnya? Bagaimana dengan penulis ternama, dengan bentuk apresiasi bagi semua komponen yang berkepentingan untuk membaca---dari kelas hingga pejabat? Bagaimana membaca bisa menjadi gaya hidup, bukan sekadar flexing, melainkan reading?

 

Guru Menulis Buku

Saya mengamati banyak guru yang aktif menulis di Kompasiana. Sehari bisa dua atau tiga artikel mereka hasilkan. Pertanyaan sempat muncul di benak saya: apakah mereka tidak tidur? Ternyata itu memang gaya hidup. Mereka membaca, menulis, dan menulis lagi. Tulisan-tulisan mereka adalah akumulasi dari refleksi hasil membaca. Bahkan artikel saya ini pun lahir dari bacaan-bacaan sebelumnya.

Menulis bagi guru adalah jalan sunyi sekaligus panggung kecil untuk berbagi. Di sana lahir inspirasi, kritik, maupun ajakan untuk lebih melek literasi. Jika guru saja sudah sedemikian tekun, apakah pejabat tidak malu bila jarang membaca?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun