Gerakan Sinergi Guru, Murid, dan Orang Tua dalam Pendidikan Bermutu
Oleh: Widodo, S.Pd.
Pendahuluan
Peran guru sebagai pendidik tidak dapat dilepaskan dari sikap mau belajar sepanjang hayat. Hal ini menjadi penting karena situasi dan kondisi murid, orang tua, maupun dunia pendidikan senantiasa berubah. Guru menghadapi murid dengan karakter yang unik, latar belakang keluarga yang berbeda, serta tantangan global yang semakin kompleks. Sementara itu, orang tua juga memberikan masukan yang berharga dalam proses pendidikan anak. Sinergi antara guru, murid, dan orang tua menjadi modal utama dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu. Fenomena dan dinamika inilah yang dapat dijelaskan melalui alur pembahasan berikut.
Pembahasan
John Dewey (1859--1952) -- Tokoh pendidikan progresif dari Amerika.
Ia menekankan konsep learning by doing dan menyatakan bahwa pendidikan adalah proses berkesinambungan sepanjang hidup. Guru, dalam pandangan Dewey, tidak boleh berhenti belajar karena masyarakat dan kebutuhan anak selalu berubah.
Menurut saya ada delapan gagasan alur gerkan sinergi guru, murid, dan orang tua dalam pendidikan bermutu sesuai pandangan John Dewey bahwa guru tidak boleh berhenti belajar:
- Menganalisis Kebutuhan Murid yang Unik
Setiap murid memiliki karakteristik dan kebutuhan belajar yang berbeda. Ada murid yang unggul di bidang akademik, ada pula yang lebih menonjol dalam seni, olahraga, atau keterampilan sosial. Guru perlu mengamati dengan seksama, melakukan asesmen sederhana, dan memberikan ruang untuk pengembangan potensi unik setiap murid.
Selain itu, istilah PDPD (Peserta Didik Penyandang Difabel) menjadi penting untuk diperhatikan. Murid difabel memerlukan pendekatan yang inklusif dengan metode pembelajaran yang ramah dan aksesibel. Guru, orang tua, dan pihak sekolah harus bekerja sama menyediakan fasilitas dan strategi yang sesuai agar murid difabel tidak tertinggal. - Menganalisis Karakter Orang Tua Murid
Guru membutuhkan survei sederhana mengenai latar belakang pendidikan dan pekerjaan orang tua murid. Data ini membantu guru memahami pola asuh, ekspektasi, serta dukungan yang bisa diberikan orang tua.
Selain itu, masukan yang diberikan orang tua, baik dalam rapat sekolah maupun dalam pertemuan langsung, sangat berharga untuk memperkaya strategi pembelajaran. Guru dapat mencatat hal-hal penting tersebut sebagai bahan analisa untuk membangun pola komunikasi dan kerja sama yang lebih efektif. - Menganalisis Karakteristik Guru dan Sumber Daya
Guru juga perlu melakukan refleksi terhadap kemampuan diri dan kolega. Analisis ini mencakup kelebihan, keterbatasan, serta keterampilan profesional yang dimiliki. Dengan pemetaan tersebut, guru dapat saling melengkapi, bekerja sama, dan meningkatkan kompetensi agar kualitas pengajaran semakin optimal. - Analisis Keunggulan Pendidikan yang Diharapkan
Pendidikan bermutu tidak hanya menekankan pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter, penguasaan keterampilan abad 21, serta kesiapan menghadapi tantangan global. Keunggulan pendidikan yang diharapkan adalah terciptanya lulusan yang cerdas, berkarakter, dan mampu beradaptasi dalam perubahan zaman. - Analisis Kekurangan atau Kendala Pendidikan
Kendala yang dihadapi bisa berasal dari keterbatasan fasilitas sekolah, kurangnya partisipasi orang tua, perbedaan latar belakang murid, maupun terbatasnya kemampuan guru dalam mengakses literasi baru. Kendala ini tidak boleh diabaikan, tetapi harus dijadikan bahan evaluasi dan inovasi. - Studi Banding dengan Sekolah Bermutu Negeri dan Swasta
Melakukan studi banding ke sekolah lain menjadi strategi penting untuk memperoleh gambaran nyata tentang praktik pendidikan bermutu. Baik sekolah negeri maupun swasta dapat menjadi rujukan untuk mengadopsi dan menyesuaikan praktik terbaik sesuai konteks sekolah masing-masing. - Membaca Literasi Pendidikan Bermutu dari Negara Tetangga
Guru juga perlu memperluas wawasan melalui literatur pendidikan dari negara tetangga. Banyak model pembelajaran, sistem evaluasi, dan strategi pengelolaan sekolah yang dapat dijadikan inspirasi. Tentu saja, semua literasi tersebut harus diadaptasi sesuai budaya dan kebutuhan lokal. - Merumuskan Pendidikan Bermutu dan Visioner
Dari berbagai analisis di atas, guru bersama murid dan orang tua dapat merumuskan arah pendidikan yang bermutu dan visioner. Sinergi ini akan melahirkan ekosistem pendidikan yang saling mendukung, menumbuhkan kreativitas, serta mempersiapkan murid menjadi generasi unggul di masa depan.
 Rumusan Pendidikan Bermutu Masa Kini
- Pendidikan bermutu adalah proses yang menekankan keseimbangan antara penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan karakter sehingga peserta didik mampu beradaptasi dalam kehidupan nyata.
- Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang inklusif, ramah anak, dan memberi ruang yang sama bagi seluruh peserta didik termasuk PDPD (Peserta Didik Penyandang Difabel).
- Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mengoptimalkan potensi unik setiap murid, dengan memperhatikan latar belakang keluarga, sosial, budaya, serta kebutuhan khususnya.
- Pendidikan bermutu adalah sistem yang melibatkan sinergi guru, orang tua, dan masyarakat dalam mendukung tumbuh kembang peserta didik secara holistik.
- Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang berbasis literasi, numerasi, dan teknologi, namun tetap mengutamakan nilai-nilai etika, moral, dan kebangsaan.
Rumusan Pendidikan Bermutu dan Visioner
- Pendidikan visioner adalah pendidikan yang mempersiapkan generasi untuk menghadapi tantangan masa depan, termasuk perubahan teknologi, globalisasi, dan krisis lingkungan.
- Pendidikan visioner adalah pendidikan yang menumbuhkan daya kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, sesuai dengan keterampilan abad 21.
- Pendidikan visioner adalah pendidikan yang menyatu dengan perkembangan teknologi digital tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan lokal.
- Pendidikan visioner adalah pendidikan yang mengajarkan keberlanjutan (sustainability), agar peserta didik menjadi agen pelestari bumi dan masyarakat yang berkeadilan sosial.
- Pendidikan visioner adalah pendidikan yang menjadikan murid bukan hanya pencari kerja, tetapi pencipta lapangan kerja melalui jiwa kewirausahaan, inovasi, dan kemandirian.
Penutup
Pendidikan bermutu hanya dapat terwujud dengan adanya sinergi antara guru, murid, dan orang tua. Guru harus siap belajar sepanjang hayat, murid diberi ruang untuk berkembang sesuai potensinya, sementara orang tua berperan sebagai mitra aktif dalam mendukung proses pembelajaran. Dengan analisis yang komprehensif dan kerja sama yang solid, cita-cita mewujudkan pendidikan visioner dan bermutu dapat tercapai.
Daftar Pustaka
- Tilaar, H.A.R. (2002). Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo.
- Fullan, M. (2014). The Principal: Three Keys to Maximizing Impact. San Francisco: Jossey-Bass.
- UNESCO. (2017). Education for Sustainable Development Goals: Learning Objectives. Paris: UNESCO Publishing.
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2021). Kurikulum Merdeka Belajar. Jakarta: Kemendikbudristek.