Mohon tunggu...
Widodo Groho Triatmojo
Widodo Groho Triatmojo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penggemar bus dan transportasi publik juga gabung dalam Grup SEJARAH TRANSPORTASI di media jejaring sosial FB

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyusuri Jalur Alternatif Adipala - Ayah

9 Agustus 2014   19:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:58 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalur pantai selatan Jawa Tengah atau lebih dikenal dengan nama Jl Daendels  dari Cilacap - Congot, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gencar dipromosikan sebagai jalur alternatif mudik Lebaran. Namun, tidak direkomendasikan untuk melalui jalur Pantai Ayah, kecuali Anda memiliki nyali yang kuat untuk menghadapi  tanjakan terjal dengan tikungan tajam yang sempit.


Jalur Cukup Ekstrim. Foto: kang Enyon (Pemilik Bus Scorpion Holidays)
Kita mulai menyusuri jalur pantai selatan mulai dari Kecamatan Adipala (Cilacap, Jawa Tengah) hingga ke Pantai Congot (Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta). Rute  Adipala ke Pantai Ayah  benar-benar mengikuti garis pantai selatan secara sejajar dengan kontur jalan yang datar.  Kondisi jalan di sepanjang jalur  Adipala—Pantai Ayah  layak diacungi jempol karena mulus, sehingga bisa bikin pules dan terkantuk-kantuk. Namun, satu hal  yang perlu diwaspadai di jalur ini adalah saat melakukan manuver saat menyalip sepeda motor, karena masyarakat lokal  terbiasa mengendari sepeda motor dengan kecepatan rendah dari kedua arah.

Diperlukan kehati-hatian ketika harus menyalip motor berkecapatan rendah di sisi kiri, sementara dari arah berlawanan berpapasan dengan motor yang juga berkecapatan rendah. Posisi sejajar mobil yang diapit dua motor di sisi kiri dan kanan sangat rawan senggolan. Untuk itu kendalikan emosi dan menyaliplah ketika  kedua motor di kedua sisi tidak dalam posisi sejajar. Apalagi kalau harus berpapasan juga dengan mobil lain.

Namun, secara umum jalur ini layak dijadikan sebagai jalur alternatif. Jika merasa penat, kita bisa menyinggahi beberapa pantai di wilayah Kabupaten Cilacap untuk mengusir  kejenuhan. Barisan pantai itu di antaranya Pantai Widarapayung, Singkil Indah,  Karangpakis, dan Jetis. Posisi Pantai Jetis boleh dibilang berada di paling ujung timur Kabupaten Cilacap, karena setelah itu harus menyeberangi jembatan Sungai Ijo dan ketemu jalan raya Pantai Ayah yang berada di Kabupaten Kebumen.

Tanjakan & Tikungan ekstrem


Inilah ujian terberat jalur alternatif pantai selatan rute Adipala—Pantai Ayah—Karang Bolong.   Selepas pintu keluar parkiran jalan bekelok dengan tanjakan terjal  langsung  ‘menyambut bergantian’.

Jalan juga relatif sempit, sehingga harus bergantian kalau harus berpapasan di tikungan yang menanjak.  Beruntung  penulis hanya berpapasan dengan motor penduduk lokal, sehingga tanjakan yang meliuk tajam bisa dilalui tanpa hambatan dengan posisi gigi persneling 2 dan sesekali gigi 1, karena harus menanjak dengan tikungan sangat ekstrim.

[caption id="attachment_337340" align="aligncenter" width="700" caption="Jalur Sempit Dan Tikungan Tajam. Foto: kang Enyon (Pemilik Bus Scorpion Holidays)"]

14075629591859852773
14075629591859852773
[/caption]

Sesampainya di Desa Karang Bolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, jalan mulai   bersahabat karena mendatar. Yang jelas, Jalur Pantai Ayah—Karang Bolong tidak direkomendasikan untuk jalur alternatif mudik, karena tekstur dan kontur jalannya sangat ekstrem. Terkecuali Anda ingin menikmati sensasi dan sedikit tantangan.

[caption id="attachment_337339" align="aligncenter" width="700" caption="Jembatan Ayah. Foto: kang Enyon (Pemilik Bus Scorpion Holidays)"]

1407562648542038873
1407562648542038873
[/caption]

[caption id="attachment_337338" align="aligncenter" width="700" caption="Jl Daendels Cukup Sempit Untuk Bus, Foto: kang Enyon (Pemilik Bus Scorpion Holidays)"]

1407562506771959040
1407562506771959040
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun