Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

RB Leipzig: Penantang Serius Bayern Muenchen di Bundesliga

28 November 2016   16:04 Diperbarui: 29 November 2016   08:12 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuat Leipzig musim 2016/2017 (worldfootball.net)

Rasen Ballsport (RB) Leipzig, sebuah klub sepak bola dari daerah Jerman Timur, saat ini menjadi buah bibir di kancah sepak bola Eropa dan dunia. Selain berhasil mengangkangi Bayern Munich, klub yang sangat dominan di Bundesliga pada beberapa musim terakhir, RB Leipzig juga menjadi salah klub yang belum terkalahkan sampai pekan ke-12 Bundesliga bergulir (30 poin). Klub satunya lagi adalah Hoffenheim, yang menempati peringkat ke-6 pada tabel klasemen sementara.

Bagi sebagian orang, RB Leipzig dianggap sebagai tim karbitan. Sebutan yang cukup beralasan mengingat klub asuhan Ralph Hasenhuttl, ini baru saja promosi ke Bundesliga musim 2016/2017. Mereka promosi ke kasta teratas di liga Jerman tersebut setelah menjadi runner-up pada klasemen akhir Bundesliga 2 (kasta kedua setelah Bundesliga), di bawah SC Freiburg, sang kampiun Bundesliga 2.

Omong-omong, sampai pekan ke-12 berlalu, prestasi SC Freiburg tidak semoncer RB Leipzig, setelah mengemas 5 kemenangan dan 7 kekalahan, yang membuat SC Freiburg menempati posisi ke-11 pada tabel klasemen. Luar biasanya, lagi pada partai ke-12 yang dilakoni Sabtu dini hari (26/11), SC Freiburg, saingan terberat mereka musim lalu di Bundesliga 2, dihantam 4-1 dalam laga tandang ke Stadion Schwarzwald, Freiburg,

Namun, jika kita menilik sejarah klub ini, sekalipun masih berusia sangat muda yakni sekitar 7 tahun, sebutan 'tim karbitan' rasanya kurang tepat. Promosi yang berhasil diraih oleh RB Leipzig pada Bundesliga musim 2016/2017 adalah hasil perjuangan keras dari klub yang mengawali kiprahnya dari divisi lima tersebut.

Sekadar informasi—mungkin ada Kompasianer yang belum mengetahui—bahwa RB Leipzig merupakan 'transformasi' dari klub divisi lima bernama SSV Markranstadt yang dibeli oleh Dietrich Mateschtiz, founder Red Bull, sebuah perusahaan minuman dari Austria. Selain melakukan rebranding, RB Leipzig yang dikomando Ralf Rangnick sebagai direktur utama klub ini langsung mengusung target yang tak main-main, yakni lolos ke Bundesliga selang 9 tahun sejak klub mulai berdiri. Hebatnya, target tersebut akhirnya berhasil diraih 'hanya' dalam kurun waktu tujuh tahun atau dua tahun lebih cepat!

Berikut sekilas sejarah perjalanan mereka dalam mendaki persaingan kompetisi yang dimulai pada musim 2009/2010: 

  • NOFV-Obertiga Sud (Divisi 5/2009–2010); JUARA (promosi)
  • Regionalliga Nord (Divisi 4/2010–2011); Peringkat 4 (gagal promosi) 
  • Regionalliga Nord (Divisi 4/2011–2012); Peringkat 3 (gagal promosi) 
  • Regionalliga Nord (Divisi 4/2012–2013); JUARA (promosi) 
  • 3.Liga (Divisi 3/2013–2014); RUNNER-UP (promosi)
  • Bundesliga 2 (Divisi 2/2014-2015); Peringkat ke-4 (gagal promosi)
  • Bundesliga 2 (Divisi 2/2015-2016); RUNNER-UP (promosi)
  • Bundesliga (2016/2017)

Jika dilihat sejarah perjalanan RB Leipzig di atas, tak berlebihan jika orang menyebut prestasi klub ini sangatlah luar biasa. Sepanjang tujuh tahun perjuangan menuju divisi teratas Bundelisga, tak sekalipun RB Leipzig terlempar dari EMPATBESAR!!! Sebagai perbandingan sekilas, Leicester City yang musim lalu menghebohkan dunia dengan menjuarai Premier League musim 2015/2016 sudah ada sejak 1919, sebagai transformasi dari klub bernama Leicester Fosse sebelum berganti nama menjadi Leicester City Football Club (Leicester City FC).

Sebelumnya saya kurang ngeh dan tak terlalu tertarik melihat kiprah RB Leipzig pada Bundesliga musim ini. Namun, prestasi yang sementara ini mereka raih membuat saya sedikit berpaling, 'menyelidiki' komposisi skuat intinya, dan hasilnya... tak ada satu pun nama yang saya kenal (tahu)! Keren kan!

Pada laga terakhir kontra SC Freiburg, kesebelas pemain yang diutus oleh Ralph Hasenhuettl untuk 'bertarung' di lapangan hijau adalah nama-nama berikut (tidak termasuk pemain pengganti): Peter Gulasci (PG); Benno Schmitz, Willi Orban, Stefan Ilsanker, Marcel Halstenberg; Diego Demme, Naby Keita; Marcel Sabitzer (Rani Khedira), Emil Forsberg; Yussuf Poulsen (Oliver Burke), Timo Werner (Davie Selke). 

Nah, dari deretan nama di atas, sekalipun ada beberapa pemain dengan nama belakang yang familiar seperti "Keita", "Poulsen", dan "Khedira", tetap saja saya kesulitan untuk mengenal mereka, baik nama maupun wajah mereka. Mungkin Kompasianer lebih baik daripada saya dalam mengenal komposisi skuat RB Leipzig di atas. Sekadar informasi tambahan, setelah pekan ke-12 usai, nama T. Werner E.Fosberg menjadi pencetak gol terbanyak bagi kesebelasan yang bermarkas di Red Bull Arena itu, masing-masing dengan 7 gol dan 5 gol. Nama yang terakhir juga memimpin torehan assists terbanyak di Bundesliga (sementara) dengan 7 assists.

Prestasi RB Leipzig juga tak terlepas dari andil Ralf Rangnick, seperti dilansir goal.com, RB Leipzig dibangun dengan visi awal menjadi klub dengan sepak bola atraktif dan berfokus pada pengembangan talenta muda. Dalam hal perekrutan pemain, RB Leipzig memiliki kebijakan untuk hanya merekrut pemain berusia 17 hingga 24 tahun. Kebijakan yang kabarnya tetap terjaga hingga musim 2016/2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun