Mohon tunggu...
Widodo Harsono
Widodo Harsono Mohon Tunggu... Administrasi - hanya pekerja biasa

bukan siapa-siapa... "Honesty is very expensive gift so don't expect it from every one because not all rich by heart"

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Double Espresso

23 Juni 2019   21:00 Diperbarui: 23 Juni 2019   21:25 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa lelah, pedih, perih kamipun terbayar setelah kami sampai di tepas alam (spot untuk berfoto ria dengan pemandangan perbukitan). Semuanya memanfaatkan momen berfoto ria dengan berbagai gaya sebagai ungkapan rasa senang...sekalipun saat itu kami belum menemukan curug yang kami tuju.

Setelah dari situ kamipun melanjutkan perjalanan lagi....tetep komitmen mencari curug cilengkong, karena berada diperbukitan setiap bertemu dengan warga baik petani atau warga sekitar situ kamipun bertanya keberadaan curug cilengkong dan rata-rata jawaban mereka masih ke atas lagi...haiyaaaa, bisa sampai matahari neh kalo ada 1000 orang di tanya jawabannya sama...."keatas lagi" LOL.

Pada akhir pendakian kamipun menemukan papan nama...."selamat datang di taman nasional gunung gede pangrango, cagar biosfer cibodas", disitu ada 2 orang pengendara motor yang sedang istirahat sepertinya, kamipun bertanya mengenai curug cilengkong, tapi sayang seribu sayang orang tersebut gak bisa memenuhi harapan kami alias mereka gak tau keberadaan curug di sekitar situ....nah loo....mau nanya siapa lagi nih....mosok nanya rumput yang bergoyang seperti anjuran Bang Ebiet G Ade....*kecewa

Kamipun sempat putus asa dan mulai ada wacana balik kanan alias pulang....tapi karena peserta terdiri dari beberapa fraksi...jadi harus musyawarah mufakat dulu sebelum bener-bener di putuskan untuk putar balik.

Akhirnya di sepakati untuk memastikan dulu keberadaan curug cilengkong dengan cara apapun....nah setelah itu baru di ajuin lagi ke bamus SGCC, halaahh...kayak wakil rakyat aja :). Pak Joko mencoba mencari tahu dengan mengutak ngatik hp nya yang signal nya come and go, Pak Agus mencari tahu dengan cara elmu sugesti yang beliau miliki, saya dan Om Xana memilih cara konvensional yaitu bertanya pada orang yang kami temui....

Kayak settingan aja neh....sayup terdengar raungan beberapa motor cross ke arah kami dari dalam wilayah cagar biosfer cibodas, semakin mendekat dan semakin keras suara raungan motornya dan setelah berpapasan dengan saya, saya pun mencoba memberhentikannya dan bertanya mengenai keberadaan curug.......daaaannn...bingo!!, mereka memberi info sesuai yang kami harapkan dan valid, mereka bilang kalo didalam ada curug bisa ditempuh kurang lebih 1 jam....jalanannya berbatu menanjak....berat sebetulnya treknya...apalagi jam menunjuk kan sudah jam 11....sebentar lagi saatnya maksi....sedangkan sejak dari bawah bukit tadi kami tidak menemukan satupun warung nasi/warung kecil....apalagi didalam hutan....nihil banget ada yang jualan, tetapi Pak Agus yang memang disumpah untuk setia dan komitmen pada jabatan yang diembannya....akhirnya beliau memutuskan untuk lanjut ke curug....bang toyib, bang toyib dehhh....begitu kesepakatan kami ber 5...*happy

Kamipun mulai perjalanan lagi dan singkat cerita kami sampai di sebuah gapura besar dengan tulisan "pusat pendidikan konservasi alam bodogol". Dan di situ ada beberapa orang sedang ngobrol, sepertinya sebuah keluarga...dan saya mencoba bertanya lagi mengenai keberadaan curug dan warung (karena memang saat nya makan siang dan sekalian mau beli air minum untuk perbekalan kami dijalan yang sudah tinggal sedikit bahkan ada yang sudah habis.
Merekapun menjawab curugnya terletak di dalam dan diatas ada pedagang kopi...nah ini dia....dari tadi pagi belom kena kopi, kamipun langsung menuju keatas melalui cor-an anak tangga yang panjang. 

Dan benar diujung sana ada sebuah bangunan, belakangan kami ketahui kalo itu restauran...sesampainya di bangunan itu tepat jam 11:50, saat nya sholat zhuhur, kamipun memutuskan untuk istirahat sebentar dengan memesan kopi sambil sholat zhuhur dulu.
Setelah ngobrol panjang lebar dengan penjaga restauran...kemi mendapatkan info banyak tentang tempat tersebut....restauran itu hanya melayani orang yang memesan makanan yang menginap disana...jadi gak siap saji...harus inden macam spare part mobil jadul atau CBU...cuma kalo kopi dan air minum mineral saja yang ready stock....untuk air minum mineral mereka cuma punya sistem galonan yang tinggal tuang melalui dispenser...sedangkan untuk kopi yang tersedia cuma kopi sachetan yang di banderol Rp 5000/gelas...

Selanjutnya untuk masuk ke kawasan itu termasuk curug dan lintas cagar alam lainnya per orang dikenakan biaya Rp, 20rb dan karena disana masih ada hewan buas (macan) jadi wajib pakai guide....nah untuk jasa guide nya ini dikenakan biaya Rp 170rb.
Setelah mendapat info yang super lengkap tersebut...niat kami ke curug pun mulai surut....bukannya pelit....telah banyak curug kami singgahi tapi gak ada yang pakai jasa guide....apalagi guide nya cowo.....duhhh sepeettt, kalo cewe sih mungkin kami berfikir ulang ya...LOL

Deal, akhirnya kami putuskan untuk gak usah ke curug karena banyak embel-embel nya, lagian curugnya bukan curug yang kami maksud, beda curug lagi, yang di kawasan ini namanya curug cikaweni kalo gak salah (mohon koreksi) dan saat kami berjalan pulang keluar dari gapura kamipun bertemu dengan rekan-rekan komunitas sepeda dari cicurug, melihat penampilan dan sepedanya mereka sepertinya penggemar downhill dan sedang istirahat. Setelah bersapa ria, bersalaman dan ngobrol ringan, kami ketahui kalo komunitas mereka bernama "boomber" ada singkatannya tapi saya lupa, mereka juga mau ke curug....tapi lewat jalan samping alias jalan gak resmi dan diluar pantauan konservasi bodogol dan tanpa biaya sepeserpun, weehh kebeneran neh....spontan kamipun memohon untuk bergabung menuju ke curug, dan alhamdulillah mereka dengan senang hati menerima kami.....*tos duluuu

Gak pake lama, kamipun mulai beranjak pergi meninggalkan gapura, masuk ke jalan setapak hutan (lintasan sepeda). Jalannya menurun, bertanah dan banyak ranting pohon melintang bahkan ada batang pohon yang melintang di jalan dan juga melintang diatas kepala, kereen kaaan...saatnya tes adrenalin neh hehe....trek nya seperti di palasari waktu mau turun gunung....persis banget...cuma memang lebih curam palasari. Gak lama untuk mencapai curug itu....gak ada 1/2 jam...dan sesampainya di curug kamipun langsung mandi di sambil berfoto ria....*fresh n happy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun