Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Labirin Sarah Winchester

24 Februari 2022   18:56 Diperbarui: 20 Mei 2022   04:54 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : website winchestermysteryhouse.com

Adakah diantara kalian yang pernah menonton film Winchester? Film horor layar lebar yang spektakuler keluaran tahun 2018 itu menceritakan versi fiksi dari kisah di balik mansion Winchester. Tetapi banyak orang percaya bahwa cerita yang sebenarnya ternyata jauh lebih aneh daripada fiksi itu sendiri.

Ketika suami Sarah Winchester, William Wirt Winchester - salah satu dari pemilik perusahaan pembuat senjata api Winchester Rifle - meninggal dunia pada tahun 1881, Sarah menerima warisan sebesar 20,5 juta dollar (mungkin setara dengan 600 juta dollar sekarang) dan 50% saham Winchester Riffle. Dengan pendapatan sekitar 30 ribu dollar perhari (untuk ukuran sekarang) menjadikan Sarah sebagai salah satu wanita terkaya di dunia pada saat itu.

Sayangnya bagi Sarah, keberuntungan tersebut datang bersama sisi gelapnya. Dia merasa bahwa setelah kepergian suaminya, semua keluarga almarhum orang-orang yang telah terbunuh oleh senjata api Winchester Rifle akan mencarinya untuk membalas dendam.

Sarah yakin bahwa ia harus pindah agar terhindar dari semua itu. Sarah lalu meninggalkan rumahnya di New Haven, Connecticut pada tahun 1884 dan memulai kehidupan baru di San Jose, California atau tepatnya di Santa Clara Valley. Di sana, Sarah membeli sebuah rumah pertanian yang sederhana dengan delapan kamar.

Kematian bayinya yang kemudian diikuti dengan kematian suaminya telah membuat Sarah menjadi depresi dan percaya bahwa semua itu terjadi karena kutukan dari para korban senjata Winchester Rifle. Sarah bahkan  percaya bahwa roh-roh para korban tersebut kini juga bergentayangan untuk mencari dan membunuhnya.

Kepercayaan itu membuat Sarah mulai merubah rumahnya pada tahun 1886 menjadi sebuah mansion sebagai tempat persembunyiannya dari kejaran serangan roh-roh gentayangan. Tukang kayu yang dipekerjakan, bekerja tanpa henti siang dan malam.

Dalam pembangunan mansion ini, ia tidak mau menyewa arsitek. Sarah mendesain rumahnya sendiri, menambah bangunan dengan cara  serampangan. Akibatnya, banyak terdapat keanehan seperti pintu dan tangga yang tidak mengarah ke mana-mana. Seperti misalnya pintu yang bila dibuka menuju ke luar dengan ketinggian setinggi 5 meter. Atau jika kita melangkah ke arah lain, tiba-tiba kita akan tiba 2,5 meter di bawah wastafel dapur.

Beberapa tangga juga benar-benar aneh. Kalau biasanya anak tangga membawa kita menuju sebuah ruangan, tapi ini malah mengarah langsung ke langit-langit. Banyak lorong-lorong rahasia yang berkelok-kelok di seluruh properti. Bahkan ada satu pintu lemari yang jika dibuka akan membawa kita menuju ke 30 kamar lainnya.

Mansion tujuh lantai seluas 2.230 square meter itu memiliki lampu chandellier emas dan perak dan juga dilengkapi beberapa fasilitas yang tidak biasa dimiliki  pemilik rumah umumnya pada masa itu, seperti fasilitas uap, pemanas udara, toilet dan pipa ledeng di dalam ruangan serta masih banyak lagi.

                      Baca juga : “Blue Lady”, Penunggu Desa Story

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun