Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Shinning" Menantangmu (Jangan) Nonton Sendirian!

3 November 2020   11:48 Diperbarui: 3 November 2020   12:03 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Setiap saya akan menonton film-film horor baru, saya pasti akan bertanya dalam hati apakah saya akan lebih menyukainya ketimbang film The Shining ?

Seringkali jawabannya tidak, jadi selama beberapa tahun terakhir saya telah menonton The Shining setidaknya hmmmhh .. katakanlah beberapa kali. Hebatnya, film itu memang tidak pernah membosankan untuk ditonton lagi!

Film  yang dibuat tahun 1980 ini disutradrai oleh Stanley Kubrick dan diangkat dari novel Stephen King tahun 1977.  Tidaklah kontroversial kalau saya katakan  bahwa The Shining adalah film sepanjang masa. Bahkan ada sebuah dokumenter lengkap mengenai room  237,  kalau tidak salah ada di Netflix, tentang teori yang dikembangkan banyak orang akan makna tersembunyi di dalam film.

Teorinya sebagian besar konyol, tetapi bukan kebetulan jika orang yang suka mencari makna tersembunyi dalam film-film populer telah terpaku dengan The Shining. Film yang kental dengan detail, dan kaya akan ambiguitas. Memang inilah spesialisasinya Kubrick.

Keterampilan yang digunakan Kubrick dengan efek hebat di film 2001 dan Eyes Wide Shut, keduanya dapat digambarkan sebagai thriller psikologis, tetapi The Shining berdiri sendiri sebagai contoh sempurna tentang cara mengeksekusi horor psikologis: film yang mengaitkan kekerasan fisik nyata dengan kekerasan emosional nyata yang bahkan lebih mengerikan.

Untuk memahami betapa sulitnya itu, tontonlah film horor psikologis lain yang sangat bagus - lalu bandingkan dengan The Shining. Misalnya, coba tonton The Vanishing - tapi yang asli buatan Belanda tahun 1988 (bukan remake Amerika yang kurang bagus menurut saya).

The Vanishing adalah film yang terukur, cerdas, juga menyeramkan. Namun, apakah kalian akan peduli dengan karakter-karakternya seperti kalian peduli dengan Shelley Duvall dan putranya yang masih kecil di The Shining? Jawabannya pasti tidak!

Apa yang membuat The Shining berhasil dengan baik adalah betapa mahir dan efisiennya Kubrick dan co-writernya Diane Johnson menarik kita ke dalam narasi Stephen King tentang kekerasan dalam rumah tangga.

Bahkan saat Jack Nicholson sedang berkeliling hotel, penonton diberi tanda-tanda bahwa ada ketegangan yang mendalam dalam hubungan pasangan itu. Setelah keluarga pindah, cerita secara bersamaan dan secara perlahan masuk ke sisi supernatural dan psikologis.

Kita belajar lebih banyak tentang sejarah keluarga seperti kita belajar lebih banyak tentang sejarah hotel.

Film ini dapat ditonton sepanjang masa karena kita dapat menonton setiap adegan dari berbagai perspektif: melalui mata lugu sang anak, melalui ketidakpercayaan Duvall, melalui  kelemahan dan kemarahan Jack Nicholson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun