Di Indonesia, terdapat berbagai macam proses pemakaman. Bagi umat Islam, proses dilakukan dengan memandikan jenazah, membungkusnya dengan kain kafan, menyolati lalu kemudian menguburnya di dalam liang lahat.
Untuk umat Nasrani, setelah jenazah dimandikan, didandani dan diberi pakaian lengkap, dimasukkan ke dalam peti mati lalu didoakan dan dikubur di dalam tanah.
Saat ke pulau Bali, saya pernah berkesempatan menyaksikan upacara Ngaben atau pembakaran jenazah. Di sana saya juga sempat mengunjungi sebuah desa di Kintamani bernama desa Trunyan.
Di desa Trunyan orang-orang yang sudah mati hanya diletakkan di bawah pohon Taru Menyan.
Kalau di Tanah Toraja, saya melihat masih ada orang-orang yang tidak menguburkan anggota keluarga yang sudah mati. Jenazah dirawat dengan baik. Diberi pakaian, sepatu dan lain-lain, layaknya orang yang masih hidup,
Ada juga jenazah yang dikuburkan di atas tebing-tebing atau di dalam pohon-pohon di sana.
Semua cara-cara tersebut di atas memang dijalankan sesuai aturan agama atau kepercayaan dan tradisi mereka masing-masing.
Kalau negara yang pernah dipimpin Presiden Obama tempat saya tinggal sekarang yang berpenduduk mayoritas Nasrani ini, lain lagi ceritanya. Mereka menganggap proses pemakaman sebagai "Perayaan Kehidupan".
Walau masih banyak yang melakukan proses pemakaman secara tradisional, namun banyak juga orang yang tidak sungkan memodifikasinya.
Seperti misalnya di Indiana, ada seorang anak yang meninggal pada umur lima tahun. Peti jenazahnya diangkut oleh orang-orang yang berpakaian Superhero seperti Batman, Superman, Spiderman dan lain-lain.
Keluarga Jack Robinson mengantar peti mati anaknya dengan diiringi oleh 'Pasukan Star Wars".