Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Hilangnya Mobil di Kampung Pakde Sam

18 Maret 2019   01:20 Diperbarui: 18 Maret 2019   02:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Green Ford Taurus. Sumber: Green Ford

Suatu hari Sabtu saya menginap di rumah sahabat saya Christina, karena pada keesokan minggu malamnya kami akan bersama-sama menghadiri pesta perkawinan Tiana seorang kawan kami. Saat tiba di rumah Christina dia meminta agar mobil saya di parkir dalam garasinya, sedangkan dia sendiri memarkir mobilnya di luar karena  garasi mobilnya memang hanya muat untuk satu mobil.  Begitulah Christina, selalu memprioritaskan sahabatnya daripada dirinya sendiri.

Keesokan paginya, setelah sarapan Christina bercerita tentang week-end sale besar-besaran yang sedang berlangsung di mall dekat rumahnya. Seperti biasa, entah mengapa kata Sale selalu me-motivasi saya untuk pergi ke mall. Dengan kata lain saya tidak akan pernah ke mall kalau tidak melihat kata-kata Sale baik itu Big Sale, Super Sale, Weekend Sale, maupun Sale-Sale lainnya.
Sayangnya pagi itu Christina menolak ikut dengan saya, maklum si bungsu lagi kumat terus-terusan merengek dan untuk menghindari anaknya menciptakan 'scene' di mall, dia memutuskan tetap di rumah pagi itu. Akhirnya saya pun berangkat sendirian.

Ternyata tidak cuma saya yang termotivasi oleh kata Sale, tapi juga ratusan orang di daerah tempat tinggal Christina, terlihat dari lapangan parkir yang luas itu dipadati oleh mobil-mobil para pengunjung mall. Saya sempat berputar-putar tiga kali sebelum akhirnya mendapatkan tempat untuk parkir.

Bak orang yang kerasukan, saya 'kalap' berbelanja barang-barang yang di butuhkan maupun yang tidak di butuhkan. Begitu memang dampak negatif Sale bagi saya. Entah mengapa barang-barang yang tidak saya butuhkan seolah juga memanggil-manggil nama saya, memohon untuk dimiliki. Karena kata Sale jua lah yang membuat saya tidak sampai hati mengabaikan panggilan itu.

Walhasil saat keluar dari pintu mall, tangan kanan dan kiri saya penuh dengan tas-tas belanjaan. Tubuh saya yang petite untuk ukuran orang di kampung pakde Sam ini, seakan tertimbun dengan tas-tas belanja tersebut.

Setibanya di lapangan parkir, saya berjalan ke lokasi tempat saya memarkir mobil, tapi tidak melihat mobil saya disana. Saya berpikir mungkin lupa di mana sebetulnya saya memarkir mobil itu. Saya mencoba mengingat-ingat kembali. Bayangkan dengan tubuh 'tertimbun' belanjaan, saya mungkin sudah terlihat seperti tas belanja berjalan saat mondar-mandir di lapangan parkir mencari mobil. Setelah hampir lebih dari setengah jam berkeliling tanpa hasil, dengan kecewa saya berkesimpulan mobil saya hilang. Jantung saya seperti mau copot. Tapi saya berusaha tenang dan memikirkan langkah apa yang harus di ambil. Sambil berjalan menuju sebuah pohon rindang terdekat, saya kembali  meyakinkan diri, everything is going to be ok.

Sesampainya di bawah pohon rindang, saya merasakan desiran angin bertiup seolah membantu menenangkan hati. Perlahan saya keluarkan smartphone dari dalam tas. Mulailah saya menghubungi 9-1-1

" 9-1-1 , what is your emergency?" Suara dispatcher 9-1-1 terdengar lembut tapi tegas.

" Saya mau melapor kehilangan mobil" jawab saya setengah menangis.

" Apa ciri-ciri mobil anda dan dimana anda berada sekarang?"

" Ford Taurus warna hijau, saya ada di parkir mobil sebelah barat PC Mall"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun