Mohon tunggu...
Widiyanti
Widiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Zoon Historicon Mempunyai Bakat seni yang terpendam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kampus Mengajar: Membuat Pojok Baca sebagai Upaya Menumbuhkan Semangat Literasi di SDN Pandeglang 8

27 September 2021   14:23 Diperbarui: 27 September 2021   14:46 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Perpustakaan yang sudah selesai/dokpri

Dunia kini sudah masuk dalam era digital, menuntut para pakar pendidikan untuk terus berbenah dan menyeratakan kebutuhan siswa sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Melalui pendidikan setiap individu mampu menguasai berbagai bidang pengetahuan dan dengan bekal tersebut mampu mengolah kehidupannya dengan lebih baik. Untuk itu guru wajib melek teknologi dan terus melakukan inovasi dalam bidang pendidikan terkhusus di Sekolah Dasar di mana anak mulai membentuk karakter, jati dirinya, dan kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Kemajuan teknologi ini  hadirnya teknologi di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan dampak baik dan buruk. Dampak baiknya dengan hadirnya teknologi ini dapat membantu menyajikan sumber belajar dari berbagai referensi dan dilengkapi dengan contoh yang kongkret, sehingga memberikan kemudahan bagi para penggunanya. 

Adapun dampak buruk dari teknologi ini yaitu sering disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi palsu yang dapat memicu keresahan di masyarakat, adanya game oline yang dapat menghipnotis anak-anak untuk lebih memilih bermain daripada belajar, serta tontonan-tontonan yang tidak menyampaikan pesan moral yang baik melalui tayangan televisi (Aswat, 2020, hlm. 71).

Melihat fenomena ini maka diperlukan upaya untuk mengembalikan minat dan daya baca anak melalui tangan-tangan kreativitas dan kepedulian guru dengan menampilkan berbagai media baca yang lebih menarik dan mudah di akses oleh semua siswa. Kini salah satu upaya yang digalangkan oleh pemerintah yaitu dengan adanya Gerakan Literasi dengan melalui pojok baca yaitu rak buku sediakan pada setiap kelas masing-masing untuk membaca dan didesain sedemikian rupa agar menarik perhatian dan memancarkan daya tarik anak untuk membaca yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Pembuatan Pojok baca yang dilakukan oleh mahasiswa di SDN Pandeglang 8 ini merupakan kegiatan yang tergabung dalam Program Merdeka Belajar- Kampus Mengajar Angkatan 1 tahun 2021. Program Kampus Mengajar merupakan salah satu dari bagian program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Dengan adanya Kampus Mengajar ini mahasiswa dapat membantu Bapak dan Ibu Guru serta adik-adik Sekolah Dasar untuk mendapatkan kesempatan belajar yang optimal terlebih lagi dengan melihat kondisi sekarang yang terbatas selama masa pandemi Covid-19.

Pelaksanaan Program Kampus Mengajar angkatan 1 ini difokuskan kepada Sekolah Tingkat Dasar dengan kriteria masih Terakreditasi C yang rata-rata masih terkendala dengan pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dengan adanya perwakilan mahasiswa Kampus Mengajar yang terdiri dari berbagai universitas dan jurusan untuk mengabdi ke Sekolah Dasar tersebut diharapkan dapat membatu proses pelaksanaan belajar mengajar selama pandemi terlaksana dengan optimal, membantu kegiatan administrasi sekolah, dan memberikan pelatihan adaptasi teknologi kepada guru di Sekolah penempatan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam memanajemen pembelajaran daring.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan, tampak bahwa di SDN Pandeglang 8 ini belum mempunyai ruang khusus untuk para siswa membaca, dan untuk menyimpan buku-buku bacaan berdasarkan kategori dengan kata lain SD ini belum mempunyai ruang perpustakaan. Pojok baca memang sudah ada di setiap pojok kelas masing-masing, hanya saja tidak terawat dan juga buku-buku yang ada di sana belum memadai. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk menggalang donasi buku bacaan dan juga membeli beberapa buku untuk melengkapi koleksi bacaan siswa.

Perpustakaan menjadi salah satu sarana wajib yang harus ada pada setiap sekolah, karena di SDN Pandeglang 8 belum mempunyai ruangan khusus untuk perpustakaan maka kami menyiasatinya dengan mengubah gudang menjadi perpustakaan yang nyaman untuk para siswa membaca. Pembuatan perpustakaan ini memakan waktu selama satu pekan, dan alhamdulillaah proses pembuatan Perpustakaan di SDN Pandeglang 8 ini mendapat respons yang baik dari pihak sekolah dan juga dari teman yang lain berupa dukungan dalam menyumbangkan buku bacaan untuk para siswa SDN Pandeglang 8.

dokpri
dokpri

Pembuatan Perpustakaan di SDN Pandeglang 8 bukanlah satu-satunya program yang kami garap, tetapi ada beberapa program lain yang kami kerjakan di antaranya, Pelatihan adaptasi teknologi, pembuatan Vertical Garden, kegiatan CALISTUNG untuk siswa kelas 1-3 dan masih banyak lagi. Pembuatan perpustakaan ini penting karena dengan adanya perpustakaan dan juga buku-buku bacaan yang memadai diharapkan para siswa semangat untuk belajar dan membaca buku yang sudah tersedia di sana, dan juga sebagai Menumbuhkan Gerakan Literasi di Sekolah Dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun