“Jebreett!!... ouch… ouch…!!!”
Sepanjang 2 kali 45 menit ditambah 2 kali 15 menit, hasil imbang kacamata belum menghasilkan pemenang Final AFF Cup U-19 antara Indonesia versus Vietnam. Padahal peluang demi peluang kedua tim silih berganti mengancam gawang. Disertai histerisnya komentator MNC TV yang mengumbar kata “JEBRETTT!!!”, laga berlangsung panas dan mendebarkan.
“OUCHHH!!!” dan teriakan ini tidak hanya milik komentator di tivi, melainkan suara koor teriakan dari rumah-rumah tetangga saya yang terdengar memecah kesunyian malam. Saya yang nonton sendiri di rumah, serasa larut dalam atmosfer ketegangan.
“JEBREEETTTT….!!! Faturochman sujud syukur kepada yang Maha Kuasa, melepaskan ketegangan!” begitulah kalimat sang komentator saat penendang pertama Indonesia mampu melesakkan gol ke gawang Vietnam.
“Oh..Oh… Ho… Ho…!!!” kali ini penendang kedua Vietnam gagal menyarangkan bola.
Namun, saat sang kapten Evan Dimas gagal juga menaklukkan kiper lawan, nada kecewa keluar dari mulutnya. Untung mental pemain lainnya tidak drop lantaran kegagalan itu.
“YES…! YES…! OUCH…! JEBRET…!” Dimas Derajat mampu menceploskan bola.
Dan seterusnya sampai dengan penendang kesembilan Vietnam yang mampu digagalkan penjaga gawang Ravi Murdianto.
“Oh…! Oh… RAVI!! RAVI!!!” seru komentator, mirip-mirip fans ABG melihat sosok Raffi Ahmad.
Hingga saat itu pun datang, gelar juara ditentukan oleh kaki Ilhamudin Armain.
“JEBRET!!!! Ho…!!! Gogogogogogogoggoooooolllll!!!! Berikan aku satu pemuda, niscaya kuguncang dunia!!! Indonesia Juara! Indonesia Juara!” seru komentator, histeris bin lebay, tapi dimaklumi. Skor akhir 7-6 untuk kemenangan tuan rumah.
