Kemacetan terjadi karena orang-orang pulang kerja berpadu dengan kendaraan orang-orang yang berburu takjil. Situasi ini tentu saja menimbulkan rasa was-was bakal tidak kebagian takjil dan terlambat berbuka di rumah.
Namun, pada akhirnya kemarin sore saya sampai di rumah lima menit menjelang berbuka dengan tentengan risol, tape goreng dan lontong isi sayur dan oncom.
Untungnya saya sudah di luar kepala memetakan lokasi para penjual takjil di sekitar tempat tinggal saya. Ketika satu warung sudah sold out, lalu penjual lainnya juga sudah beberes, saya selalu menemukan penjual lainnya yang masih berjualan.
Ya, tidak semua penjual takjil bakal laris dagangannya hingga waktu berbuka tiba. Pada akhirnya rezeki memang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, tapi ketika kita membeli dagangan mereka di detik-detik akhir, alangkah bahagianya melihat penjual takjil itu bersemangat melayani kita dengan wajah penuh haru.
"Terima kasih Pak, kirain nggak habis dagangan sore ini," ucap si ibu penjual takjil kemarin sore.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI