Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waktu dan Macet, Musuh Utama saat War Takjil

6 Maret 2025   06:12 Diperbarui: 6 Maret 2025   06:12 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar (Kompas.com/Nursita Sari)

Di belakang Stasiun Bojonggede memang banyak penjual takjil musiman, mereka menata meja dan memasang terpal untuk berjualan takjil di pinggiran jalan yang dilalui orang pulang kerja yang turun dari kereta.

Namun, favorit saya tetap gorengan yang dijual di warung nasi uduk. Saat Ramadan mereka buka sore hari dan menjual aneka takjil dari gorengan hingga kolak.

Hanya saja, karena sudah terkenal enak dan lengkap, warung itu cepat sekali sold out. Seperti dua hari lalu ketika saya ke sana, sudah tidak ada lagi pisang coklat alias piscok favorit saya.

"Habis Pak," ujar teteh penjualnya.

Selain warung itu, ada lagi warung favorit saya yang lokasinya berjarak 600 meter dari rumah saya. Hanya saja sepanjang Ramadan ini saya belum pernah membeli di tempat itu.

"Habis semua Pak," ucap ibu pemilik warung, sambil merapikan nampan-nampan kosong yang semula penuh dengan aneka takjil.

Ya, tantangan saya dalam war takjil kali ini adalah keterbatasan waktu, terutama di hari kerja. Bukan persaingan dengan orang lain.

Saya masih bisa berpindah ke banyak penjual lain jika kehabisan takjil. Tapi tentu bisa jadi dapatnya takjil yang kurang sesuai dengan lidah saya.

Kemacetan menjelang berbuka puasa (foto: widikurniawan)
Kemacetan menjelang berbuka puasa (foto: widikurniawan)

Kondisi jalanan macet juga menjadi tantangan tersendiri. Jalan yang saya lalui, dari Stasiun Bojonggede hingga menuju Jalan Raya Pemda, selalu macet ketika sore hari menjelang berbuka.

Saya bahkan sempat terjebak kemacetan kurang lebih 30 menit di jalan, kemarin sore, dan dalam kondisi sedang menuju perburuan takjil sembari pulang ke rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun